Saat booming, pada media sosial dan grup pesan instan beredar arti "om telolet om" dan pada intinya dikaitkan dengan keyakinan tertentu.
Penyebar pesan pun meminta fenomena ini dihentikan lantaran dianggap berpotensi merusak akidah.
Apa sebenarnya arti "om telolet om"?
Wikipedia.org menyebut "om telolet om" adalah fenomena di mana para anak-anak maupun remaja meminta supir bus untuk membunyikan klakson bus yang sudah dimodifikasi menjadi sebuah irama.
Kata "telolet" merupakan onomatope atau tiruan bunyi dari bunyi klakson, dan kata ini juga merupakan suatu palindrom.
Klakson telolet di Indonesia menurut pengurus Bismania Community pertama kali dipopulerkanperusahaan otobus Efisiensi.
Dikutip dari BBC Indonesia, Manajer Komersil PO Efisiensi Syukron Wahyudi menceritakan bahwa sekitar 10 tahun lalu pemiliknya, Teuku Eri Rubiansah, pergi ke Arab Saudi dan mendengar bunyi klakson yang unik.
Di Tanah Arab, klakson telolet yang amat nyaring bunyinya digunakan digunakan untuk mengusir unta yang kerap berada di jalanan.(*)