Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Wakil Ketua LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRa) Maros Muh Amri meminta kepada Danlanud Sultan Hasanuddin Kolonel Bowo Budiarto, untuk meminta maaf secara langsung ke Bupati Maros Hatta Rahman dan Ketua DPRD Maros Chaidir Syam, Jumat (18/11/2016).
Amri menilai cara Danlanud meminta maaf kepada Hatta Rahman tidak sopan, karena hanya melalui telepon seluler. Seharusnya, dia datang langsung ke kantor Bupati untuk menemui Hatta.
"Tidak sopan dong kalau meminta maaf melalui telepon ke Bupati dan Ketua DPRD. Seharusnya pak Danlanud datang langsung ke kantor Bupati. Tidak ada salahnya juga, sekaligus silaturahmi," katanya.
Lanud Hasanuddin disoroti oleh LSM karena Hatta Rahman dan Chaidir Syam duduk di kursi barisan kedua saat Serah Terima Jabatan (Sertijab) Danlanud pekan lalu. Padahal, sebagai Bupati dan Ketua DPRD, duduknya harus berada di kursi paling depan.
"Lanud sama saja tidak menghargai warga Maros. Bupati itu perwakilan masyarakat. Jadi jangan seenaknya saja. Apakah karena lokasi acaranya berada di kompleks Lanud, sehingga pihak Protokoler seenaknya begitu," ujarnya.
Amri melanjutkan, mungkin Bupati tidak mempersoalkan hal tersebut karena menjaga hubungan baiknya dengan Danlanud lama. Namun warga tidak menerimanya.
"Pak Bupati juga harus ingat, dia pimpinan tertinggi di daerah ini karena dipilih oleh nasyarakat. Jadi wajar kalau kami marah. Bupati harus tegas," ujarnya.
Hatta mengatakan, ia tidak mempermasalahkan meski duduk di kursi barisan kedua saat menghadiri sertijab. Dia juga tidak tersinggung meski hal tersebut menyalahi aturan keprotokoleran.
"Tidak masalah itu saya duduk di belakang. Danlanud juga sudah menelepon saya dan meminta maaf," ujar Hatta.
Hatta menghadiri Sertijab Danlanud karena, Pemkab memiliki hubungan baik dengan Danlanud lama Marsma TNI Nanang Santoso.
Kepala bagian Penerangan dan perpustakaan (Pentak) Lanud Sultan Hasanuddin Mayor Henny Purwani mengatakan, posisi duduk Bupati Maros dan ketua DPRD termasuk jajaran kursi VIP.
Lanud menjadikan barisan kedua dan pertama sebagai tempat duduk jajaran tamu VIP.
"Barisan di depan sudah ful. Makanya barisan kedua juga untuk VIP. Protokoler Lanud tidak bermaksud tidak menghargai Bupati Maros dan ketua DPRD, memang daftar tamu yang banyak sehingga ada dua barisan VIP," ujarnya. (*)