Laporan Wartawan Tribun Timur, Mulyadi
TRIBUN-TIMUR.COM,PAREPARE - Mesin x-ray yang selama ada di terminal Pelabuhan Nusantara Parepare didesak untuk dioperasikan guna menjadi alat pemeriksa barang penumpang baik berangkat maupun tiba.
"Kami kewalahan jika memeriksa secara manual sehingga berharap pihak PT Pelindo untuk mengfungsikan mesin X-Ray yang sudah lama berada di Pelabuhan Nusantara," jelas Kapolres Parepare, AKBP Pria Budi, Kamis (22/9/2016).
Pria menjelaskan, kondisi Parepare yang rentang menjadi lintasan masuknya narkoba menjadikan pihak kepolisian memperketat pengawasan di Pelabuhan Nusantara."Parepare yang posisinya strategis dan rentang masuknya barang haram itu, maka diperkuat pengawasan di pelabuhan,"jelasnya.
X-Ray sendiri sudah beberapa tahun terakhir berada di Terminal Pelabuhan Nusantara tetapi hingga saat ini belum dioperasikan dengan alasan daya listrik yang dibutuhkan sangat besar dan biayanya mencapai Rp 30 juta perbulan.
BACA JUGA: Wah! Meski Tak Pernah Dipakai, X-Ray Pelabuhan Nusantara Parepare Rusak
Aparat Kepolisian sendiri yang diturunkan untuk melakukan pemeriksaan penumpang di pelabuhan yang melayani pelayaran ke sejumlah daerah di Pulau Kalimantan ini seperti Tarakan, Balikpapan dan Samarinda harus melakukan pemeriksaan secara manual.
Pemeriksaan manual yang dilakukan pihak kepolisian yang jumlahnya belasan saja hanya fokus pada tas bawaan penumpang sementara barang berat dan besar seperti kardus maupun karung luput dari pemeriksaan karena jumlah polisi tidak sebanding dengan penumpang yang setiap harinya turun.
Selama 2016 sendiri, polisi menggagalkan sebanyak 36 kilogram narkoba jenis sabu yang dikirim lewat pelabuhan menggunakan kapal penumpang dari Tarakan dan Nunukan. Sebagian besar barang haram tersebut berhasil digagalkan karena adanya pengintaian yang dilalukan polisi serta laporan langsung dari masyarakat yang menggantungkan hidup di pelabuhan.