Lalu, pemilik akun mengucapkan belasungkawa sambil memajang foto Iyong semasa hidup.
Beberapa jam kemudian, ditulis peringatan segera insaf.
“Saya peringatkan kalian sodara2ku yg tersesat berhentilah nakal dan berbuat kriminal (jambret,todong,curas, curat, curanmor dan melukai korban2mu) karena tidak menutup kemungkinan kalian bisa saja menyusul BOS KPM begal mksr iyong dan imran dion dan bbrapa org yg meninggal di tangan polisi ... Karena polisi tak akan berhenti mengejar hingga menangkap kalian.. Mari kita ciptakan makassar yg aman dan nyaman... #stopbegal#marimenujumakassaraman#makassarnyaman#brantasgenkmotor.”
Pembegalan sadis di Makassar belum berhenti meneror warga hingga kini.
Iyong, bos geng begal Kpm, dalam beberapa kali aksinya diketahui tak segan memanah, menebas korbannya menggunakan pisau pemotong daging atau parang.
Sebuah video rekaman CCTV yang beredar di kalangan netizen di Makassar, beberapa waktu lalu, menurut polisi, memperlihatkan kelompok Iyong menebas pengunjung sebuah kade demi merampat gadget.
Kelompok ini pulalah menebas Muhammad Hamzah, seorang pejabat Pemerintah Kota Makassar, Agustus 2015, lalu merampas smartphone-nya.
Terakhir, Minggu (12/6/2016), Kpm dipimpin Iyong membegal di Jalan Onta Lama dan Jalan Lamadukelleng, Makassar.
Korban di Jalan Lamadukelleng ditebas tangannya, lalu dirampas telepon genggamnya.
Tak cukup 24 jam, pada Senin pagi, Iyong diringkus polisi dari Unit Resmob, Satuan Reskrim Polrestabes Makassar, saat sedang mengonsumsi narkoba di sebuah penginapan di Jl Landak Baru, Makassar.
Saat diringkus, warga Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ini berusaha melawan polisi hingga kemudian tertembak.(*)