TRIBUN-TIMUR.COM - Geng begal sadis di Makassar, Kpm alias Kopi Hitam sempat mencuri sebuah smartphone merek Apple iPhone di sebuah indekos di Makassar, Sulawesi Selatan, sebelum diringkus, Senin (13/6/2016).
Smartphone warna putih ini adalah milik seorang mahasiswa.
Usai mencuri iPhone tersebut, M Zahdil Nazam alias Iyong dkk menggunakannya untuk wefie atau groufie.
Apakah dia gembira mendapatkan gadget curian?
[Smartphone Apple iPhone hasil curian Iyong yang digunakan untuk wefie dan selfie. FOTO: HAND OVER]
Nah, dari situlah sang pemilik smartphone yang enggan disebut identitasnya mengetahui jika geng dipimpin Iyonglah yang mencuri barang berharganya.
Cara mengetahuinya dapat dikatakan cukup mudah.
Fitur iCloud (layanan komputasi awan) pada iPhone tersebut telah diaktifkan sebelum dicuri.
Nah, foto wefie Iyong otomatis tershare dari perangkat yang dicuri ke perangkat lain produksi Apple yang dipakai sang pemilik.
Dari situlah sang pemilik lebih mudah melakukan identifikasi.
Selain itu, iPhone ini telah dipasangi aplikasi Find My iPhone, aplikasi gratis dari Apple yang memungkinkan seseorang mencari iPhonenya atau iPadnya saat tersambung dengan jaringan internet.
Tahu jika geng Kpm pelakunya, sang pemilik lalu melapor kepada polisi.
Geng ini kemudian diketahui kerap mencuri smartphone.
Pemilik mendapatkan kembali iPhonenya setelah diserahkan polisi.
9 Fakta Iyong
Anda mau mengenal Iyong lebih rinci?
Berikut ini sembilan fakta tentang pemuda yang tewas pada usia 24 tahun karena kejahatannya.
1. ALAMAT
Warga kompleks perumahan BTN Asabri, Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
2. DPO
Masuk dalam daftar pencarian orang atau DPO kasus pembunuhan di Tamalanrea, Makassar dan kasus pembegalan di wilayah tiga kecamatan di Makasar (Tamalanrea, Panakukang, Rappocini).
3. PENANGKAPAN
Ditangkap pada Senin (13/6/2016), pukul 05.15 Wita di sebuah penginapan di Jl Landak Baru, Makassar, saat mengonsumsi narkoba.
4. REKANNYA
Ditangkap bersama enam rekannya: Firman Ardiansyah alias Firman Kancil (18), Aditia (19), Andi M Syamsul Rizal (20), Suharto alias Anto (23), Benhard Emmanuel (17), dan Anjar Reksa (16).
5. SADIS
Saat membegal, geng Kpm dipimpin Iyong melakukan kekerasan terhadap korban menggunakan pisau pemotong daging, badik, atau panah.
Korban ditebas, ditikam, atau dipanah.
6. LOKASI MEMBEGAL
Memimpin pembegalan di Makassar, yakni di sebuah kedai kopi di Jl Toddopuli, di Jl Perintis Kemerdekaan dekat pintu gerbang kompleks perumahan BTP, di Jl Perintis Kemerdekaan dekat Pasar Daya.
Di Jl Perintis Kemerdekaan dekat jalan masuk Lanraki, Jl Veteran Selatan depan SPBU Pertamina, Jl Veteran Selatan depan kantor Bank Rakyat Indonesia, Jl Sam Ratulangi depan SPBU Pertamina, Jl Landak Baru.
Di Jl Hertasning, Jl Andi Pangerang Petta Rani depan Masjid HM Asyik, Jl Landak Baru belakang Hotel Grand Clarion, Jl Andi Pangerang Petta Rani dekat persimpangan Jl Pelita Raya, Jl Andi Tonro, Jl Baji Gau.
7. MEREK RAMPASAN
Barang rampasan antara lain smartphone merek Samsung dan uang tunai.
8. BARANG BUKTI
Barang bukti diamankan saat ditangkap: empat handphone, satu sepeda motor matic merek Yamaha Mio, satu sepeda motor merek Yamaha Jupiter MX, tiga senjata tajam, dan satu anak panah.
9. FACEBOOKER
Menggunakan media sosial Facebook untuk mem-posting foto-foto narsisnya.
Satu di antara akunnya adalah bernama Muhammad Zahdil Nazam.
Ajakan Insaf
Pemilik akun Bang Xbegal Kpm pada Facebook mengajak para begal insaf.
Diduga, pemilik akun ini merupakan mantan begal di Makassar, Sulawesi Selatan, dari geng Kpm.
Ajakan insaf ditulis pemilik akun beberapa jam setelah “raja” begal di Makassar, M Zahdil Nazam alias Iyong (24) tertembak mati polisi, Senin (13/6/2016).
"Telah berpulang ke rahmatullah kandaku, cs ku . Muhammad Zahdil Nazam alias iyong. Tdk bakalan ku lupa ki kanda..," tulisnya saat tahu hidup Iyong berakhir di ujung peluru.
"Tobat2mko smua sodara.. Berhentimko smua nakal.. Tdk sangka ka bisa mati tragis teman2ku.. #RIP iyong," tulisnya lagi dibubuhi emoticon sedih.
Lalu, pemilik akun mengucapkan belasungkawa sambil memajang foto Iyong semasa hidup.
Beberapa jam kemudian, ditulis peringatan segera insaf.
“Saya peringatkan kalian sodara2ku yg tersesat berhentilah nakal dan berbuat kriminal (jambret,todong,curas, curat, curanmor dan melukai korban2mu) karena tidak menutup kemungkinan kalian bisa saja menyusul BOS KPM begal mksr iyong dan imran dion dan bbrapa org yg meninggal di tangan polisi ... Karena polisi tak akan berhenti mengejar hingga menangkap kalian.. Mari kita ciptakan makassar yg aman dan nyaman... #stopbegal#marimenujumakassaraman#makassarnyaman#brantasgenkmotor.”
Pembegalan sadis di Makassar belum berhenti meneror warga hingga kini.
Iyong, bos geng begal Kpm, dalam beberapa kali aksinya diketahui tak segan memanah, menebas korbannya menggunakan pisau pemotong daging atau parang.
Sebuah video rekaman CCTV yang beredar di kalangan netizen di Makassar, beberapa waktu lalu, menurut polisi, memperlihatkan kelompok Iyong menebas pengunjung sebuah kade demi merampat gadget.
Kelompok ini pulalah menebas Muhammad Hamzah, seorang pejabat Pemerintah Kota Makassar, Agustus 2015, lalu merampas smartphone-nya.
Terakhir, Minggu (12/6/2016), Kpm dipimpin Iyong membegal di Jalan Onta Lama dan Jalan Lamadukelleng, Makassar.
Korban di Jalan Lamadukelleng ditebas tangannya, lalu dirampas telepon genggamnya.
Tak cukup 24 jam, pada Senin pagi, Iyong diringkus polisi dari Unit Resmob, Satuan Reskrim Polrestabes Makassar, saat sedang mengonsumsi narkoba di sebuah penginapan di Jl Landak Baru, Makassar.
Saat diringkus, warga Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ini berusaha melawan polisi hingga kemudian tertembak.(*)