Kisah Sahabat Rela 'Matikan' Karier Demi Ronaldo dan Inilah Balasannya Sekarang

Editor: Ilham Arsyam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cristiano Ronaldo dan sahabatnya Albert Frantau usai laga final Liga Champions 2014

TRIBUN-TIMUR.COM - Penyerang Real Madrid, Cristiano Ronaldo memiliki satu sahabat yang dianggap berjasa dalam kariernya.

Dilansir dari Bombs Beat, Ronaldo ditolong oleh sahabatnya yang bernama Albert Fantrau saat masuk akademi Sporting Lisbon.

Kisah itu dimulai saat Ronaldo masih di suatu klub junior di Portugal.

Datanglah para pelatih dari Sporting Lisbon (klub pertama Ronaldo).

Ronaldo punya teman yang namanya Albert Fantrau, mereka berdua adalah pemain paling berbakat di klub junior tersebut.

Kemudian, pelatih dari Sporting tadi menjanjikan ke Ronaldo dan Albert, siapapun yang mencetak gol lebih banyak akan diterima di akademi Sporting Lisbon.

Dan akhirnya di pertandingan yang berakhir 3-0 itu, Ronaldo mencetak gol pertama, Albert mencetak gol kedua dengan sundulan.

Dan gol ketiga waktu itu Albert sudah berhadapan satu lawan satu dengan kiper dan juga sukses melewati kiper, dia hanya butuh sentuhan kecil untuk mencetak gol, tapi dia malah mengoper bola yang sudah tinggal diceploskan ke gawang itu kepada Ronaldo.

Ronaldo berhasil menceploskan bola itu ke dalam gawang, dan Gol.

Pertandingan berakhir dan Ronaldo diterima di akademi Sporting Lisbon.

Setelah pertandingan selesai Ronaldo bertanya kepada Albert, “Kenapa?"

Albert menjawab, "Kamu lebih bagus dari saya."

Setelah mendengar cerita itu, para wartawan mencoba mencari keberadaan teman lama Ronaldo itu, dan menanyakan tentang kebenaran cerita ini, dan dia mengkonfirmasi bahwa cerita ini benar.

Albert mengatakan dirinya tidak bekerja setelah berhenti menjadi pemain amatir sepakbola. Tetapi wartawan merasa bingung dengan kemewahan barang dan rumah yang dimiliki oleh Albert.

Wartawanpun bertanya, "Anda berhenti bermain sepakbola, tapi bagaimana bisa anda memiliki rumah dan mobil mewah ini?"

Dan Albert menjawab, "Ini semua dari Cristiano Ronaldo." Jawabnya dengan bangga. 

Serangan Jantung

Bocah itu meringis hingga matanya tampak segaris.

Tubuhnya tergeletak, sambil memegangi dada. Ia kesakitan. Teman-temannya di lapangan bingung.

"Cristiano, kamu tidak apa-apa?" tanya teman-temannya. Bocah itu tak menjawab. Ia tak sadarkan diri lagi. Pingsan, lalu dibawa ke rumah sakit.

Dolores Aveiro lalu mendatangi tempat itu. Wanita paruh baya itu khawatir.

"Ada apa dengan anakku," pertanyaan yang terus berputar di benaknya. Ia lalu bertemu tim dokter dan mendapat informasi bahwa ada yang salah dengan jantung anaknya.

"Jantung anakku terus berdetak kencang, bahkan ketika ia tidak berlari. Tim dokter menggunakan semacam laser untuk mengatasi sumber masalah. Dia dioperasi pada pagi hari dan keluar sore harinya," cerita Dolores soal Ronaldo kecil.

"Aku khawatir karena ada kemungkinan dia menyerah bermain sepakbola. Tapi, pengobatan berjalan baik dan beberapa hari kemudian dia kembali latihan lagi."

"Cristiano tidak khawatir sedikit pun. Dia tidak menganggap situasi itu serius. Tapi, aku punya ketakutan besar. Setelah itu, tampaknya pengobatan memungkinkan dia untuk berlari lebih cepat!" ungkap Dolores.

Kejadian itu memang membuat Ronaldo yang baru berusia 15 tahun lebih kuat dari sebelumnya. Ia tak henti-hentinya berlatih.

Di kepalanya cuma ada sepakbola. Baginya sepakbola adalah segalanya, termasuk jalan keluar dari kemiskinan.

Ronaldo dilahirkan dari keluarga tidak mampu. Ibunya tukang masak, sementara ayahnya tukang kebun.

Ia diberi nama Ronaldo karena ayahnya pengagum berat aktor sekaligus mantan Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan.

Masa kecil Ronaldo kurang bahagia. Ia tak punya mainan. Ia juga harus berbagi kamar tidur yang sempit bersama empat saudaranya.

Di sekolah, Ronaldo termasuk anak yang cukup populer karena jago mengolah bola.

Namun, ia dikeluarkan dari sekolahnya karena melempar kursi ke guru.

"Dia tidak menghormati saya," kata Ronaldo. Ia tersinggung karena sang guru menyindir keluarganya yang miskin.

Setelah keluar dari sekolah, Ronaldo kemudian membuat perjanjian dengan ibunya. Ia ingin fokus seratus persen di sepakbola. Dolores pun merestuinya.

Ia memulai kariernya di klub amatir, Andorinha (1993–1995). Ia lalu pindah ke Nacional (1995–1997) dan mengantar klub itu menjadi juara turnamen lokal.

Talentanya menarik perhatian pemandu bakat klub raksasa Portugal, Sporting Lisbon.

55 Gol di Liga Champions

Cristiano Ronaldo kembali dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak Liga Champions untuk musim keempat berturut-turut dengan torehan 16 gol atau 55 gol dalam empat musim terakhir.

Ronaldo mencetak 10 gol pada 2015, 17 gol pada 2014 dan 12 gol pada 2013. Secara total Ronaldo telah lima kali memenangkan gelar top skor Liga Champions. Salah satunya pada musim 2007-2008 ketika masih memperkuat Manchester United dengan 8 gol.

Pada musim ini Ronaldo jauh menungguli striker Muenchen Robert Lewandowski yang menorehkan sembilan gol dan Luis Suarez dari Barcelona dengan delapan gol.

Pemain berjuluk CR7 itu juga lebih rajin mencetak gol di kompetisi Eropa dibandingkan Lionel Messi dengan perbandingan 94-83 gol.

Berikut pencetak gol terbanyak Liga Champions 2016:
Cristiano Ronaldo (Real Madrid) 16
Robert Lewandowski (Bayern München) 9
Luis Suárez (Barcelona) 8
Thomas Müller (Bayern München) 8
Antoine Griezmann (Atlético Madrid) 7
Lionel Messi (Barcelona) 6
Artem Dzyuba (Zenit) 6

Pencetak assist terbanyak:
Alexis Sánchez (Arsenal) 5
Neymar (Barcelona) 5
Kingsley Coman (Bayern München) 5
Cristiano Ronaldo (Real Madrid) 4
Zlatan Ibrahimović (Paris Saint-Germain) 4
Hulk (Zenit) 4
Wilfried Bony (Manchester City) 4.

Berita Terkini