TRIBUNSOPPENG.COM, LALABATA - Andika (8), Farah (9), Inggrid (10), dan Wulan (11), adalah murid SDN 8 Maccope, Kabupaten Soppeng.
Mereka kurang beruntung.
Di saat kawan-kawannya liburan bareng keluarga mengisi long weekend, keempatnya harus berjualan gorengan demi membantu ekonomi keluarganya.
Setiap libur sekolah, sejak pagi, mereka sudah di RSUD Latemmamala, Kota Watansoppeng, Kabupaten Soppeng.
Pada hari sekolah, mereka baru berjualan siang hingga sore.
Menenteng wadah plastik, botol berisi lombok cair sambil berteriak ‘jalankote, bakwan, dan tahu isi’, untuk menarik perhatian pengunjung dan penjaga pasien rumah sakit milik Pemkab Soppeng tersebut.
Menurut Wulan, pengananan yang mereka jajakan buatan tantenya Inggrid.
Masing-masing membawa 200 biji jajanan tersebut.
Harga sebiji Rp 1000.
“Kami dapat persenan dari setiap gorengan yang laku. Kalau laku 100 biji saya dapat Rp 10 ribu,” kata Wulan kepada tribunsoppeng.com, Jumat (5/6/16).
Sudah dua bulan, Wulan, Inggrid, Farah, dan Andika berjualan gorengan di RSUD Latemmamala.
Wulan mengaku menikmati aktifitas dihari libur itu karena dia tak bisa memilih untuk menikmati liburan seperti anak-anak lain yang lebih beruntung.
“Meskipun jualan kami tetap rajin sekolah karena sekolah sangat penting untuk masa depan kami,” ujar Farah.
“Uang hasil jualan kue ini kami gunakan untuk jajan di sekolah, separuhnya disimpan,” tambah Farah.