Kisah Mukhtar Tompo Gagal 'Nyaleg' di Jeneponto, Terpilih di DPRD Sulsel

Penulis: Abdul Azis
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPR RI pengganti antar waktu (PAW) dari Fraksi Partai Hanura, Mukhtar Tompo, berkunjung ke redaksi Tribun Timur Makassar, Rabu (4/5/2016) petang

Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel Mukhtar Tompo mengaku pada Pileg 2009 lalu, adik kandung Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Dewie Yasin Limpo yang  mendorong dirinya maju di Pileg Kabupaten Jeneponto.

"Karena sudah tidak ada kendaraan (partai) di sana saya kemudian ke Makassar menemui beliau, meminta petunjuk Ibu Dewie," cerita Mukhtar, saat silaturahim di redaksi Tribun Timur, Nomor 340, Jl Cendrawasih, Kota Makassar, Rabu (4/5/2016).

Sehari penutupan pendaftaran calon anggota DPRD Sulsel, lanjut Mukhtar, nomor urut dua Dapil III Sulsel urung maju karena mengaku tidak bisa lolos di dapil tersebut.

"Jadi betul-betul saat itu rejeki-ku karena saat itu orang-orang ribut soal nomor urut tetapi saya malah dapat nomor urut dua. Hari itu juga saya mengurus ulang semua berkas pencalonan dari awal," ujar Mukhtar mengenang sulitnya jadi legislator.

"Saya urus surat kesehatan bebas narkoba di Polda (Sulsel) itu naik pete-pete, sampai di sana saya sudah tidak dilayani karena memang sudah waktu pulang, beruntung saat itu ternyata Direktur Reskrim Narkoba yang baru saja dari salat dan lupa kunci mobilnya sehingga kembali ke ruangannya," tambah Mukhtar.

"Apa yang saya alami di pencalekan Jeneponto itu saya ceritakan semua sehingga beliau panggil saya masuk ke ruangannya. Beliau yang ketik langsung dan tandatangani karena sudah tidak ada stafnya," katanya.

"Keesoakan harinya saya pasang baliho di Jeneponto dengan nomor urut dua, orang-orang bilang saya sudah gila karena saya tidak tidak lolos di KPU Jeneponto tetapi kenapa saya pasang baliho caleg DPRD Sulsel hingga terpilih jadi legislator Sulsel Periode 2009-2014," ungkap Mukhtar

Berita Terkini