Laporan Wartawan Tribun Timur,Mulyadi
TRIBUN-TIMUR.COM,PINRANG-Peternak sapi dan kerbau di Kabupaten Pinrang khususnya di Desa Malimpung dan Desa Padang Loang, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, masih dihantui dengan gejala bakteri Antraks
Dinas Pertanian dan Peternakan, Bidang Kesehatan Hewan Veteriner mencatat hingga saat ini hewan ternak yang terkena bakteri Antraks masih terus bertambah. Hingga saat ini sudah 36 sapi dan 11 kerbau yang mati mendadak.
"Kita sekarang terus memperkuat posko untuk mengantisipasi bakteri antraks ini menyerang hewan ternak warga yang hingga saat ini masih belum mengalami gejala,"kata, Dokter Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Pinrang, I Gede Adika, Minggu (10/4/2016).
Ia mengungkapkan, laporan adanya hewan ternak yang mati mendadak karena antraks terakhir pada 26 Maret lalu, untuk 15 hari kedepan jika memang sudah tidak ada laporan maka akan dicabut status Antraks di Pinrang.
"15 hari kedepan jika sudah tidak ada laporan maka dicbut status antraks, tetapi sebelum itu kita mengundang Balai veteriner Maros untuk ke lokasi Malimpung tempat endemik ini berawal,"katanya.
Sementara, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Veteriner Dinas Pertanian dan Peternakan, Pinrang, Haeriyah mengatakan, tetap mengupayakan vaksinasi untuk hewan ternak milik warga." Kita masih memantau perkembangan antraks yang ada di Desa Malimpung,"jelasnya.
Ia menambahkan, setelah tidak adanya kematian ternak yang ditemukan maka akan dicabut status Kejadian Luar Biasa (KLB) anthras di Desa Malimpung.(*)