TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR— Fasilitas kesehatan di Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan masih minim.
Pemerintah Kabupaten Soppeng hanya memiliki satu Rumah sakit umum. Juga 17 unit puskesmas yang tersebar diseluruh kecamatan.
Sementara itu, Puskesmas pembantu (Pustu) sebanyak 44 unit.
Jumlah pusat kesehatan itu harus melayani sekitar 250 ribu jiwa masyarakat Soppeng.
Perbandingannya, satu fasilitas kesehatan melayani sekitar 4 ribu jiwa.
Ini berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Soppeng tahun 2015.
Menurut data BPS, jumlah fasilitas kesehatan milik pemerintah itu cenderung tetap dari tahun 2012 hingga 2015.
Sementara jumlah usaha praktik dokter milik swasta sebanyak 51 praktik.
Sementara itu, jumlah tenaga kesehatan di bumi Latemmamala itu sekitar 426 orang.
Dengan rincian 46 dokter umum, 19 dokter gigi, 104 orang bidan, dan 257 perawat.
Telantarkan Pasien
Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak damprat manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Latemmamala terkiat pasien yang biarkan terbaring di teras rumah sakit tersebut.
Kaswadi saat pertemuan membahas Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di ruang pola Kantor Bupati Soppeng, Jl Salotungo, Kecamatan Lalabata, Soppeng, Sulsel, Rabu (3/3/2016)
"Pak dirut, kalaupun warga tersebut menunggu mobil untuk pulang tidak boleh ditempatkan di teras (rumah sakit)," kata Kaswadi dengan nada sreg menatap Direktur RSUD Latemmamala Nurhadi Muda.
Ketua DPD Golkar Soppeng itu kemudian menegaskan, pasien tidak boleh dihalangi lantaran persoalan administrasi.
"Kalau ada orang masuk rumah sakit, jangan dulu ditanyakan statusnya, layani dahulu," kata Kaswadi, matanya sinis.