Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Warga Gowa, Ardy (24) mengakui takut melihat langsung gerhana matahari, Rabu (9/3/2016) pagi.
"Tidak iya, buta orang," ujarnya, Selasa (8/3/2016).
Lelaki tambung ini mengakui meski sudah membeli kecamata namun tetap saja ragu.
"Saya ragu meskipun memang tak ada kejadian selama ini buta karena melihat gerhana matahari," ujarnya.
Warga Rappocini dan Parangtambung Makassar juga ragu melihat langsung Gerhana matahari.
Sebelumnya, Kepala Stasion Geofisika Gowa Divisi Penanganan Gempa, Pengamatan Tsunami, dan Gerhana BMKG IV, Arito Fausi menyatakan jika gerhana matahari yang akan berlangsung di Kota Makassar, Sulawesi Selatan akan berada pada status 88 persen atau tidak total. [Baca:http://makassar.tribunnews.com/2016/03/07/gerhana-matahari-88-makassar-tetap-bahaya-dilihat-langsung-ini-alasannya].
Kendati demikian, itu dapat membahayakan bagi sesorang jika melihat langsung matahari dengan telanjang mata. (*)