TRIBUN-TIMUR.COM - Dunia hiburan di Indonesia sedang berduka.
Komedian, Budi Prihatin alias Budi Anduk dikabarkan meninggal dunia pada usia 48 tahun di sebuah rumah sakit di Jakarta, Senin (11/1/2016), hari ini.
Kabar duka disampaikan notulen Indonesia Lawak Klub, Maman Suherman melalui kicauannya.
"Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Turut berduka atas wafatnya sahabat kami, anggota @PP_PasKI Budi Anduk," kicau Maman melalu akunnya @maman1965.
Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Turut berduka atas wafatnya sahabat kami, anggota @PP_PasKI Budi Anduk pic.twitter.com/cL6dhzpzkq
— maman suherman (@maman1965) January 11, 2016
Setelah pria asal Makassar, Sulawesi Selatan itu berkicau, ucapan duka pun mengalir melalui Twitter, termasuk dari kalagan sesama artis.
Melanie Subono berkicau melalui akunnya @melaniesubono, "Selamat jalan mas Budi Anduk, makasih udah menghibur, dan pernah ksh gw surprise sbg fans besar mu ..buatlah Surga tertawa ya #katamel."
Soimah melalui akunnya @showimah berkicau, "selamat jalan pak budi anduk #RIPBudiAnduk."
Akun Glen Fredly, @GlennFredly berkicau, "Salah satu pejuang tawa Budi Anduk telah berpulang..Terimakasih sobat,kebahagiaan abadi milikmu sekarang."
Profil
Budi Prihatin atau yang dikenal Budi Anduk lahir di Jakarta, 8 Februari 1968 adalah komedian Indonesia.
Terkenal melalui tawa khasnya "hahay" dan memanggil lawan main dengan kata "coy".
Dia mengawali karier sebagai figuran program Ngelaba (Patrio) pada 1996, namun namanya makin dikenal luas oleh masyarakat lewat aktingnya di program Sitkom Tawa Sutra di stasiun televisi ANTV juga di acara Untung ada Budi di ANTV.
Ia telah membintangi dua film layar lebar, yakni Tiren: Mati Kemaren dan Tulalit.
Dia menyelesaikan S1 nya di Universitas Indonesia jurusan Ilmu Budaya tahun 1991.
Filmografi