MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM- Perempuan yang haid tetap bisa meraih keutamaan bulan suci Ramadan kecuali puasa, mengaji, salat, dan larangan lainnya. Apa saja? berikut ini
1. Tetap bangun di dini hari, layaknya orang sahur seperti biasa.
Membantu anggota keluarga dalam mempersiapkan makan sahur, adalah sebuah amal kebaikan.
Disamping itu, kita juga bisa tetap panjatkan doa di waktu-waktu makbul, termasuk saat sahur (sebab masih masuk 1/3 malam).
Meskipun tidak shaum, tidak ada salahnya bila kita turut makan sahur, anggap saja sarapan di awal waktu.
Rasulullah Saw. bersabda, “Makan sahurlah kalian. Sesungguhnya pada makan sahur tersebut terdapat keberkahan.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
2. Senantiasa menjawab adzan dan memanjatkan doa di waktu antara usai adzan dan sebelum iqomah.
“Tidak akan ditolak doa antara adzan dan iqamah.” (H.R. Abu Dawaud, At-Tirmidzi)
3. Perbanyak sedekah
Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan.” (H.R. Tirmidzi)
4. Perbanyak dzikir dan wirid (termasuk bershalawat)
Ada dari kita yang meyakini bahwa membaca Al-Quran saat haid adalah diperbolehkan. Jadi, bagi yang mengambil keyakinan ini, tetaplah bertilawah.
Bila yang meyakini pendapat lain (tidak memperbolehkan tilawah saat haid), maka kita lakukan saja murajaah, membaca terjemah, atau mendengarkan murotal.
Tetap berdzikir al-matsurat, tetap memanjatkan doa, membaca tasbih-tahmid-takbir, bershalawat serta memperbanyak istighfar.
5. Membaca buku-buku bermanfaat, mendatangi taklim, majelis ilmu atau sekadar mendengarkan ceramah dari berbagai media.