TRIBUN-TIMUR.COM - Jenazah Angeline (8), bocah yang dilaporkan hilang sejak 16 Mei lalu, telah diotopsi di RSUP Sanglah, Rabu (10/6/2015).
Dari otopsi selama kurang lebih 1,5 jam, Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik, dr IB Putu Alit, mengumumkan bahwa kematian Angeline disebabkan oleh luka di kepalanya.
"Sebab kematiannya dipastikan karena kekerasan benda tumpul di kepala," kata Alit.
Namun, dokter juga menemukan sejumlah luka di sekujur tubuhnya.
Ditemukan luka-luka kekerasan berupa memar pada wajah, leher dan anggota gerak atas dan bawah.
Selain itu, ditemukan juga luka lilitan dari tali plastik sebanyak empat lilitan.
"Di punggung kanan jenazah ditemukan luka sundutan rokok," ungkap Alit
Alit mengemukakan, dari hasil otopsi, Angeline diketahui tewas sejak 3 minggu lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Angeline (8), dilaporkan hilang saat bermain di depan rumahnya, Sabtu (16/5/2015) sekitar pukul 15.00 Wita, oleh orangtua angkatnya.
Dari keterangan orang-orang di dekat rumah maupun sekolah, Angeline diketahui kerap dimarahi ibunya.
Angeline menghabiskan waktunya untuk bekerja memberi makan ayam yang dipelihara oleh sang ibu.
Bila tidak memberi makan ayam, menurut kesaksiannya, ibunya tak segan memarahinya.
Angeline ditemukan tewas terkubur di halaman belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali.
Jasad Angeline ditemukan bersama boneka yang dikubur.
Setelah ditemukan, jasad Angeline langsung dibawa ke RSUP Sanglah untuk diperiksa.
Kapolda Bali Irjen Ronny Franky Sompie saat wawancara langsung dengan Kompas TV, Rabu (10/6/2015), juga mengatakan, anggota keluarga, termasuk ibu angkat Angeline, diboyong ke Mapolres Denpasar untuk dimintai keterangan terkait kematian Angeline.(*)