In Memoriam Olga Syahputra

Ini 4 Fakta Kehebatan Olga yang Jarang Diketahui

Editor: Ilham Mangenre
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Olga Syahputra

AC Nielsen tidak mencatat penonton pemilik rumah-rumah gedong, mobil mewah di perumahan elit semacam Pondok Indah.

Memang acara-acara model komedi situasi yang kasar atau joget massal ditonton di perumahan elit, tetapi penontonnya bukan pengusaha atau konglomerat, melainkan para pembantu yang setia menunggu majikannya pulang kantor.

Awalnya salah seorang teman saya tidak percaya ketika atasannya memintanya untuk memasukan nama Olga dalam deretan talent acara yang akan disiarkan.

Begitu tahu, rating acaranya naik gara-gara ada Olga, teman saya baru mengakui kebenarannya.

Setidaknya terlihat dari tracking minute by minute (pemantauan segmen yang dibedah per menit) yang selalu ada setiap pengelola televisi mendapatkan sebuah rating acara.

2. Diperebutkan Pemilik Televisi

Gara-gara dianggap rating maker atau penghasil rating, Olga pun diperebutkan oleh pemilik stasiun televisi. Olga dianggap sebagai aset yang tidak boleh lepas dari genggaman siapa pun. Tak heran, sejumlah pemilik stasiun televisi memanjakan Olga.

Ada sebuah cerita seru yang saya dapatkan dari teman saya tentang bagaimana sejumlah pemililk stasiun televisi benar-benar takluk dengan the power of Olga.

Mereka seperti tidak punya harga diri, karena takut Olga pergi, tidak mau mengisi acara di stasiun televisi punya si pemilik stasiun televisi itu.

Ketika Olga masuk rumah sakit, pemilik stasiun televisi silih berganti menjenguk. Bagus memang, tetapi masalahnya belum pernah ada talent yang dijengguk langsung oleh pemilik stasiun televisi. Kalau pun ada, bisa dihitung pakai jari.

Padahal, banyak talent di Indonesia ini yang pernah sakit, bahkan ada yang parah dan meninggal. Tetapi Olga berbeda.

Para pemilik stasiun televisi ini membawa aneka makanan mahal dan enak, termasuk mengirimkan bunga.

Salah satu pemilik bahkan bersedia membayarkan seluruh biaya pengobatan, rumah sakit, sampai Olga bener-benar sembuh.

Pemilik stasiun televisi lain tak mau kalah, bukan cuma membayarkan seluruh biaya rumah sakit, tetapi dokter yang memeriksa Olga dipilih dari dokter kepresidenan alias salah satu dokter Istana.

Ada cerita lain, seorang petinggi stasiun televisi gusar, karena semua talent acara sahur "dibajak" oleh stasiun televisi lain untuk menjadi pengisi acara tetap di acara baru. Petinggi ini langsung mengundang semua talent acara tersebut, khususnya Olga, di sebuah acara makan. Dalam acara makan-makan tersebut, si petinggi berani membayar tiga kali lipat honor yang mereka terima di televisi kompetitor itu. Bahkan, Olga diberi harga khusus yang bikin geleng-geleng kepala.

Halaman
1234

Berita Terkini