Baca tanpa iklan
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulawesi Selatan mendesak Kapolri mencopot Irjen Polisi Anton Setiadji dari jabatannya sebagai Kapolda Sulsel. Desakan tersebut disampaikan PJI Sulsel melalui rilisnya yang diterima redaksi tribun-timur.com, Kamis (13/11/2014) malam.
Berikut lebih lengkap rilis PJI Sulsel:
Menyikapi penganiayaan, perampasan memori card, serta perusakan alat kerja terhadap sejumlah jurnalis yang sedang meliput demonstrasi mahasiswa yang menolak kenaikan BBM di Makassar, Kamis (13/11/2014) sore tadi, kami dari Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulawesi Selatan menyatakan sikap:
1. Turut prihatin yang mendalam sekaligus menyesalkan dan mengecam keras atas insiden penganiayaan yang dilakukan oknum polisi terhadap rekan kami: Waldy (jurnalis MetroTV), Iqbal (jurnalis Koran Tempo Makassar), Asep (Fotografer Rakyat Sulsel), dan Ikrar (jurnalis CelebesTV), serta Fadli (wartawan Profesi, media Kampus UNM). Juga mengecam keras ulah pemutusan kabel tvOne yang sementara live yang diduga ditarik oknum polisi.
2. Dalam menjalankan tugas profesinya, jurnalis dilindungi Undang-Undang (UU) RI No 40 Tahun 1999 tentang Pers. Keberadaan jurnalis di lokasi demo murni dalam rangka liputan dan memenuhi hak publik mendapatkan informasi. Karena itu, upaya menghalang-halangi apalagi sampai menganiaya maupun merampas alat kerja jurnalis adalah tindakan yang bertentangan dengan UU. Karena itu harus diberi sanksi yang keras terhadap pelaku.
4. Mendesak Kapolda Sulsel Irjen Polisi Anton Setiadji mengusut, menangkap, dan memberi sanksi tegas para pelaku yang telah menganiaya dan merampas memori card milik wartawan yang saat itu sedang tugas meliput.
5. Mendesak Kapolda Sulsel meminta maaf kepada para korban dan insan pers atas insiden penganiayaan, perampasan memori card, serta perusakan alat kerja milik sejumlah jurnalis saat meliput demo mahasiswa menolak kenaikan BBM di Makassar.
6. Mendesak Kapolri mencopot Irjen Polisi Anton Setiadji dari jabatannya sebagai Kapolda Sulsel.
7. Kami berharap insiden penganiayaan terhadap pekerja media yang diduga dilakukan polisi tak lagi berulang.
Makassar, 13 November 2014
PJI Sulawesi Selatan