Sumpah Pemuda

Solidaritas dan Profesionalitas Pemuda

Editor: Aldy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemuda ujung tombak menuju bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat dan sejahtera. Dalam sejarah peradaban bangsa, pemuda merupakan aset bangsa yang sangat mahal dan tak ternilai harganya. Kemajuan atau kehancuran bangsa dan negara banyak tergantung pada kaum mudanya sebagai agent of change (agen perubahan).
    Pada setiap perkembangan dan pergantian peradaban selalu ada darah muda yang mempeloporinya. Tidak bisa dielakkan bahwa masa depan bangsa dan negara Indonesia ini terletak di tangan generasi muda. Inilah generasi yang akan menjawab berbagai tantangan di masa depan dengan berbagai komplesitasnya.
    Pemuda merupakan salah satu elemen bangsa yang selalu menjadi garda depan dalam menghadapi berbagai persoalan bersama. Dalam sejarahnya, fakta menunjukkan bahwa pemuda adalah elemen utama yang melahirkan momen-momen penting dalam sejarah peradaban manusia dari masa yang lampau hingga ke masa yang kini.tidak hanya di Indonesia di berbagai negarapun pemuda selalu menjadi tokoh utama perubahan bangsa.
    Sejarah bangsa kita Indonesia, di mulai dari kebangkitan nasional yang menandakan mulai tumbuhnya rasa nasionalisme, sumpah pemuda yang menjadi cikal bakal persatuan Indonesia, kemerdekaan republik Indonesia, tumbangnya orla, lahir dan tumbangnya orde baru sampai lahinya orde reformasi.
    Sejarah mengatakan tanpa pemuda negeri ini tidak akan menikmati kemerdekaan dan terus menerus hidup dalam ketidakadilan. Dalam setiap fase sejarah, kepemimpinan kaum muda adalah motor penggerak perubahan zaman.
    Generasi muda kemudian juga berhasil menorehkan tinta emas bagi perjalanan bangsa ini ketika di tahun 1945 kembali mereka merenda dan mengimplementasikan gagasan mengenai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa.
    Proklamasi kemerdekaan ini, maka bangsa Indonesia yang selama ini tidak memiliki kedaulatan yang terfragmentasi dalam kerajaan-kerajaan, maka menyatu menjadi satu yaitu bangsa Indonesia. Lagu Satu Nusa Satu Bangsa yang sering dikumandangkan pada waktu upacara merupakan simbol dan substansi dari menyatunya segenap elemen bangsa Indonesia.
    Dari peranan pemuda dalam pergerakan kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan serta mempertahankan kedaulatan negeri ini, paling tidak terdapat tiga faktor yang sangat signifikan bagi investasi Indonesia: Pertama, pemuda telah menunjukkan peran dan eksistensinya secara jelas untuk menjadi lokomotif perubahan yang heroik bagi tercapainya kemerdekaan dan perjalanan kenegaraan serta kebangsaan Indonesia.
Posisi strategis
    Pada konteks tersebut, semakin menegaskan bahwa pemuda memiliki posisi strategis dalam menggerakkan perubahan dan menciptakan sejarah baru bangsa ini atau paling tidak menjadi trend setter sejarah Indonesia.
    Hampir seluruh sejarah yang tercipta di negeri ini dilakukan atas peran serta pemuda, seperti gerakan 1908, 1928, 1945, 1966, hingga 1998. Fenomena tersebut sekaligus menunjukkan betapa signifikannya keberadaan pemuda dalam konteks keindonesiaan. Dari gugusan sejarah Indonesia yang jangan pernah dilupakan adalah bahwa kontribusi terbesar terbentuknya sejarah Indonesia karena adanya komitmen dan kesadaran yang tulus melalui peran pemuda.
    Generasi muda adalah the leader of tomorrow. Makanya di tangan kaum mudalah nasib sebuah bangsa dipertaruhkan. Dengan adanya semangat dan kemampuan untuk membangun bangsa dan negaranya, maka negara ini akan sejahtera, damai dan kuat untuk itu sangat disayangkan jika banyak tokoh muda yang menjadi harapan bangsa terlibat kasus-kasus korupsi, oleh karenannya mari bangkitlah kaum muda ,maju terdepan membasmi segala penyakit korup guna membebaskan bangsa ini dari mental korup.
    Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-85 dilaksanakan serempak pada tanggal 28 Oktober 2013. Gema Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 silam, seolah masih bergema hingga kini. Setiap kali kita mengingat peristiwa Sumpah Pemuda, setiap kali itu pula kita menyadari betapa berharganya nilai persatuan dan kesatuan.
NKRI
    Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ibaratnya adalah sebuah rumah besar yang terdiri dari berbagai kamar-kamar. Ada kamar partai, ada kamar propinsi, ada kamar etnik, dan beragam kamar kepentingan lainnya.
    Akan tetapi, demi kepentingan bangsa dan negara, maka kita semua sebagai anak bangsa harus keluar dari kamar-kamar tersebut dan menyatu di dalam kamar keluarga atau kamar tamu yang besar, dengan menghilangkan sekat-sekat primordialisme yang melekat pada diri atau kelompok masing-masing. Menyadari kondisi bangsa yang sarat dengan kemajemukan, maka generasi muda harus mampu mengasah semangat kebangsaannya demi menegakkan eksistensi rumah besar NKRI.
    Menyimak sejarah perjuangan Para Pendiri Bangsa (the founding fathers) dalam melahirkan NKRI, maka saya sungguh berharap bahwa generasi muda mampu mentransfer semangat kebangsaan yang telah ditunjukkan oleh the founding fathers. Dengan demikian, saya sangat yakin bahwa kelak dari antara para pemuda, pasti muncul pemimpin-pemimpin bangsa yang memiliki kesadaran sejarah yang tinggi sekaligus memahami karakteristik bangsa Indonesia yang majemuk.
    Kita tidak boleh melupakan sejarah. Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, Bung Kamo pernah mengatakan bahwa orang yang melupakan sejarah akan menjadi bayi seumur hidup. Oleh karena itu nilai-nilai sejarah dan semangat persatuan dan kesatuan sebagaimana yang terkandung dalam Sumpah Pemuda kiranya dapat diresapi, demi mengembangkan watak nasionalis-religius, menjaga eksistensi NKRI yang berdasarkan Pancasila dan DUD 1945 yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.     
    Kita memiliki paham kebangsaan (nasionalisme) yang telah teruji oleh sejarah. Sebagai bangsa, kita telah mampu mengarungi gelombang sejarah dengan bangkit berjuang memerdekakan diri dari cengkeraman kolonialisme. Hari-hari ini, menghadapi kolonialisme bentuk baru (neo-kolonialisme) yang berbaju modernisasi/westernisasi, atau globalisasi, sudah semestinya kita pun mampu mengatasinya dengan berpegang teguh pada paham kebangsaan Indonesia.
    Untuk itu, sebaiknya para pemuda mulai mengembangkan nasionalisme populer yang bertumbuh dari bawah ke atas, tanpa harus menunggu petunjuk dari atas. Nasionalisme yang muncul dari atas biasanya bersifat elitis dan acapkali bermuatan kepentingan politik jangka pendek. Namun, nasionalisme populer yang tumbuh dari kesadaran masyarakat sebagai warga bangsa akan lebih bisa bertahan lama.
    Dengan berkaca pada perjuangan para pemuda yang sarat dengan idealisme kebangsaan di era 1908, 1928, 1945, 1966, dan 1998, maka saya sangat berharap agar para pemuda di seluruh penjuru tanah air mampu mentransfer idealisme, semangat juang, dan patriotisme Para Pendiri Bangsa demi menjaga martabat bangsa.
    Di tengah situasi euforia reformasi yang masih terasa sekarang ini, saya berharap agar para pemuda mampu keluar dari penjara penyakit transisi demokrasi (the pain of democratic transition), di mana orang cenderung menggunakan kebebasan secara tanpa batas. Para pemuda hendaknya memupuk jiwa kepeloporan, daya intelektualitas, dan potensi profesionalitasnya agar terbangun iklim kondusif sebagai modal utama dalam menghidupkan sendi-sendi perekonomian bangsa menuju tatanan masyarakat dan masa depan bangsa yang lebih berpengharapan, lebih sejahtera, dan lebih bermartabat. Pemuda maju, Indonesia jaya! (*)

Oleh:
Jamaluddin M Syamsir
Ketua KNPI Sulsel

Berita Terkini