WATAMPONE,TRIBUN-TIMUR.COM-Tercatat sejak tanggal 5 hingga 31 Januari, sebanyak
74 warga Kabupaten Bone terjangkit demam berdarah.
Dua diantaranya
meninggal dunia karena terlambat mendapatkan penanganan medis. Keduanya
Nurul Azizah (4) warga Desa Wanuawaru, Kecamatan Libureng dan Taufik
(12) warga Dusun Coppotalumase, Desa Mamminasae, Kecamatan Lamuru.
Kendati sempat mendapatkan perawatan medis namun keduanya tidak dapat
tertolong lagi karena pihak keluarganya lambat memberikan penanganan
medis.
Untuk mengantisipasi mewabahnya penyakit itu, Dinas Kesehatan
Bone menggelar fogging atau pegasapan di seluruh Kecamatan Kabupaten
Bone.
"Kami telah menggelar Fogging di seluruh Kecamatan di Kabupaten Bone
secara bertahap," ungkap Kepala Dinas Kebersihan Dr Alimuddin, Minggu
(10/2) melalui telepon selulernya.
Ia menjelaskan, pihaknya telah menghimbau masyarakat agar masyarakat
mejaga kebersihan dan menjalankan 3M agar penyakit itu tidak menjangkit
warga sekitar dan tidak menambah korban jiwa.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular
(P2M) Dinas Kesehatan Sitti Aisyah. Menurutnya, penyakit ini berawal
dari jentik nyamuk yang ada dilingkungan sekitar masyarakat. Seperti
wadah air atau air yang mengenang di sekitar rumah warga. Sehingga
masyarakat perlu mengantisipasi hal itu dengan menutup dan menjaga agar
jentik nyamuk DBD tidak berkembang biak di lingkungan sekitar. (*)
Dua Warga Bone Tewas DBD di Awal 2013
Penulis: Mahyuddin
Editor: Muh. Taufik
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger