Musda Partai Demokrat

Demokrat Kalteng Kisruh, Kader Khawatir

Editor: Muh. Taufik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PALANGKARAYA, TRIBUN-TIMUR.COM- Kisruh Musyawarah Daerah (Musda) II Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kalimantan Tengah dicemaskan akan dimanfaatkan partai-partai politik lain. Musda tersebut menemui kebuntuan atau deadlock sehingga konsolidasi para kader dikhawatirkan menjadi lemah.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Kapuas Karya Yetsi, di Palangkaraya, Minggu (22/4/2012), menyatakan, kisruh musda membuat kekompakan para kader menjadi renggang. Akibatnya, perolehan suara dalam pemilihan presiden dan legislatif mendatang dicemaskan tidak optimal.

"Itu yang dikhawatirkan para kader. Kalau masalah berlarut-larut, lawan-lawan politik Partai Demokrat akan memanfaatkan kondisi tersebut," katanya.

Seperti diberitakan, musda di Palangkaraya, Kamis lalu, tak dapat dilanjutkan karena sebagian pesertanya mempersoalkan pemilihan ketua DPD Partai Demokrat yang baru. Mereka keberatan terhadap proses pemilihan itu dan menyatakan penolakan. Saat itu, musda sempat diwarnai kegaduhan sekitar pukul 15.00-18.00.

Karya menjelaskan, seandainya musda berjalan lancar, para kader Partai Demokrat di kabupaten/kota harus melakukan musyawarah cabang (muscab). "Biasanya, semua DPC sudah selesai mengadakan muscab sekitar satu tahun setelah musda atau diperkirakan pada Juni 2013," ungkapnya. Sementara pemilihan presiden dan legislatif akan diselenggarakan tahun 2014 sehingga waktunya dianggap sangat mepet.

"Itulah yang dikhawatirkan akan dimanfaatkan partai politik lain. Diperlukan persiapan yang tidak sebentar untuk bersiap-siap menghadapi dua pemilihan tersebut," katanya.

Menurut Ketua DPD Partai Demokrat Kalteng demisioner, Didik Salmijardi, perbedaan pendapat para kader Partai Demokrat di Kalteng diminta tidak berlanjut dengan tindakan anarkis. Suasana sedang panas dan masalah tersebut diharapkan bisa diselesaikan dengan baik. (*)

Berita Terkini