Polman, Tribun-Timur.com--Sejumlah mahasiswa dalam aksi unjuk rasa di Polewali Mandar, Jumat (16/3/2012) mengalami luka berdarah menyusul bentrokan yang terjadi antara massa pengunjuk rasa dan polisi yang melakukan pengawalan. Setidaknya telah dua kali terjadi bentrokan yang menelan korban luka, sepanjang hari ini.
Seperti yang telah diberitakan, unjuk rasa
digelar untuk menolak rencana Pemerintah menaikkan harga bahan bakar
minyak (BBM) pada 1 April 2012 mendatang. Gesekan pertama kali terjadi
di depan pintu gerbang DPRD Polewali Mandar. Kejadian serupa lantas
terjadi di halaman kantor DPRD. Kebanyakan korban luka berdarah di
bagian kepala akibat pentungan petugas.
Awalnya, puluhan
mahasiswa yang kecewa karena tidak menemukan anggota dewan di ruang aula
DPRD Polewali Mandar langsung menyisir sejumlah ruangan komisi.
Penyisiran yang dilakukan secara gaduh, memaksa polisi untuk melakukan
tindakan tegas dan mengusir mereka. Kondisi ini sempat menyabkan
bentrokan dan jatuh beberapa korban luka.
Abdul Azis, salah satu
koordinator unjuk rasa menjadi salah satu korban pukulan petugas. Dari
kepalanya keluar darah segar, karena luka terbuka akibat pukulan
tongkat polisi. Melihat kondisi itu, mahasiswa menyingkir ke dalam ruang
aula DPRD.
Sebelumnya, di depan pintu gerbang DPRD, juga telah
terjadi kericuhan serupa. Namun bentrokan tak sampai melebar karena
sempat dilerai dan mahasiswa diperkenankan masuk ke halaman gedung DPRD.
Sebelumnya, mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa dengan cara
berjalan kaki dari kampus Unasman menuju kantor DPRD Polewali Mandar. Di
sepanjang perjalanan lebih dari dua kilometer berjalan kaki, mahassiwa
sempat menggelar orasi di sejumlah titik hingga membuat arus lalulintas
di jalur lintas barat Sulawesi macet total.