Apa itu Decluttering? Ini Dia Manfaatnya, Bukan Sekadar Beres-beres
Tak hanya membuat ruang lebih rapi, tetapi juga berdampak pada keberlanjutan lingkungan.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Pernahkah kamu merasa rumah penuh barang tak terpakai?
Atau meja belajar sesak dan kamar terasa sempit meski luasnya sama?
Itulah tanda bahwa kita butuh decluttering.
Decluttering kini semakin populer sebagai gaya hidup.
Tak hanya membuat ruang lebih rapi, tetapi juga berdampak pada keberlanjutan lingkungan.
Tren positif inilah yang diangkat PT Astra Honda Motor (AHM) bersama Astra Motor Sulawesi Selatan (Asmo Sulsel) melalui edukasi 'Decluttering in Life' di Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), Tamalanrea, Makassar, Kamis (21/8/2025).
Sebanyak 60 mahasiswa ikut serta dalam kegiatan yang mengusung pesan pelestarian lingkungan dengan cara kekinian.
Baca juga: Kolaborasi Rappo-Garuda: Edukasi Penumpang Merdeka Bebas Sampah Plastik
Program edukasi yang menjadi bagian dari rangkaian “Berpacu Dalam Sinergi” ini disampaikan secara teori dan simulasi agar mudah dipahami peserta.
Materi dibawakan Trisna, trainer dari komunitas Rappo Indonesia yang aktif di bidang lingkungan.
Dengan gaya penyampaian yang santai, Trisna menjelaskan konsep decluttering sekaligus mengajak peserta melakukan praktik langsung.
Apa Itu Decluttering?
Decluttering adalah proses menyingkirkan, memilah, dan merapikan barang-barang yang tidak lagi dibutuhkan agar ruang menjadi lebih teratur dan fungsional.
Dalam sesi edukasi ini, peserta tidak hanya diajak memahami konsep dasar
decluttering.
Tetapi juga mempelajari manfaat jangka panjangnya.
Trisna mengatakan decluttering punya banyak manfaat.
Mulai dari peningkatan kualitas hidup, efisiensi ruang, mengurangi sampah rumah, hingga mendukung keberlanjutan lingkungan secara nyata.
Peserta juga mendapatkan tips praktis tentang cara melakukan decluttering di kehidupan sehari-hari.
Mulai dari cara memilah barang, mengidentifikasi sampah mana yang bisa didaur ulang, hingga kebiasaan sederhana yang dapat mendukung keberlanjutan lingkungan.
Mahasiswa juga diajak untuk melakukan simulasi terkait pemilahan barang, yang membuat sesi ini menjadi lebih interaktif.
Kegiatan ini disambut baik oleh pihak kampus karena dianggap mampu membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan praktik nyata yang relevan.
Edukasi diharapkan dapat menumbuhkan kebiasaan positif.
Sekaligus meningkatkan kepedulian generasi muda terhadap kelestarian lingkungan, sejalan dengan semangat keberlanjutan yang kini terus digalakkan.
Region Head Asmo Sulsel, Thamsir Sutrisno menegaskan kegiatan ini menjadi bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung keberlanjutan lingkungan.
“Kami percaya bahwa menjaga lingkungan harus dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Melalui semangat Sinergi Bagi Negeri, kami ingin mengajak mahasiswa untuk memahami pentingnya decluttering, sekaligus menunjukkan komitmen kami untuk terus mendukung program lingkungan yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Dengan kolaborasi antara AHM, Asmo Sulsel, komunitas lingkungan, dan pihak kampus, kegiatan diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.
Sekaligus berkontribusi menciptakan perubahan positif di masyarakat.
(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif)
Profil Prof Armid Meninggal 23 Hari Setelah Dilantik Jadi Rektor Halu Oleo, Lulusan Unhas |
![]() |
---|
Mengenang Dr Aswar Hasan: Dedikasi hingga Akhir Hayat dan Persahabatan Abadi |
![]() |
---|
Jumat Berkah Menuju Pengabdian, Ikhtiar Prof Budu untuk Unhas |
![]() |
---|
Andi Fahsar: 10 Tahun Jadi Bupati Bone 3 Kali Saya Naikkan PBB dan Tak ada Protes |
![]() |
---|
Prof Budu Ungkap Alasan Tak Antar Prof Jamaluddin Jompa Saat Daftar Bakal Calon Rektor Unhas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.