Rekam Jejak Mayjen Rio Firdianto Pangdam I Bukit Barisan Dilempari Batu saat Bobby Robohkan Diskotek
Pembongkaran Diskotek Marcopolo oleh Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution. Grib Sumut dipimpin Samsul Tarigan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Rekam jejak Mayjen Rio Firdianto Pangdam I Bukit Barisan
Rio Firdianto dilempari batu saat turun langsung pada pembongkaran Diskotek Marcopolo.
Diskitek itu berada di Jalan Sei Petani, Dusun VII, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (14/8/2025).
Pembongkaran Diskotek Marcopolo oleh Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution.
Bobby didampingi beserta Polda Sumut, TNI, Satpol PP, Kejaksaan, Bea Cukai.
Pembongkaran itu memunculkan sederet fakta dan kisah menarik.
Diskotek Marcopolo itu ternyata juga menjadi Markas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu Jaya atau GRIB Jaya Sumut.
Grib Sumut dipimpin Samsul Tarigan.

Samsul Tarigan juga mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Pemuda Karya (DPD IPK) Kota Binjai, Sumut.
Ia pernah menjadi DPO (daftar pencarian orang) Polda Sumut kasus galian C ilegal di lahan milik PTPN II, di Desa Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, Sumut.
Belum lama ini, Kejaksaan Negeri Binjai Sumatra Utara (Sumut) mengeksekusi Samsul Tarigan, terpidana kasus penguasaan lahan milik PTPN II.
Samsul Tarigan dieksekusi berdasarkan putusan kasasi dari Mahkamah Agung (MA).
Samsul Tarigan sudah dijebloskan penjara, pada Selasa 12 Agustus 2025 kemarin.
Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya adalah sebuah ormas yang dibentuk Hercules Rozario Marshall pada tahun 2011 di Jakarta.
Dibongkar Karena Tidak Berizin
Dikutip dari Tribun-Medan.com, Diskotek Marcopolo berada di Jalan Sei Petani, Dusun VII, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Diskotek Marcopolo awalnya bernama Diskotek Sky Garden, yang sempat ditertibkan.
Namun kemudian dibangun kembali, dengan nama baru Marcopolo.
Gubernur Bobby mengungkapkan alasannya membongkar Diskotek Marcopolo.
Menurut Bobby, semua berawal dari keresahan masyarakat yang sampai ke telinganya.
Diskotek Marcopolo tidak mengantongi izin Persetujuan Bangunan dan Gedung (PBG) hingga Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Selain itu, lokasi tersebut juga dijadikan sebagai sarang peredaran narkoba.
"Ditambah, informasi dari pak Kapolda ada kegiatan jual beli narkoba di dalam bangunan yang kita hancurkan," kata Bobby, dikutip dari Tribun-Medan.com.
Proses eksekusi berjalan panas pada Kamis (14/8/2025) siang.
Menantu mantan Presiden Joko Widodo itu turut mengerahkan tim gabungan dari TNI-Polri beserta Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan Pemerintah Provinsi Sumut.
Tim tersebut berjumlah hingga ratusan orang.
Ikut mendampingi Bobby ada Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto dan Pangdam I/BB Mayjen TNI Rio Firdianto.
Proses pembongkaran berjalan alot karena massa GRIB Sumut tidak terima.
Sempat digelar diskusi sebelum akhirnya kericuhan pecah di lokasi kejadian.
Gubernur Bobby kemudian memerintahkan alat berat untuk mulai menghancurkan bangunan diskotek Marcopolo.
Di tengah-tengah pembongkaran, massa GRIB Sumut tidak terima.
Mereka melakukan lemparan ke arah Gubernur Bobby dan Pangdam I/BB Mayjen Rio Firdianto.
Aparat keamanan langsung menjaga ketat keduanya di bawah perlindungan tameng.
Sementara massa GRIB Sumut berhasil dipukul mundur.
Mereka kocar-kacir dibubarkan petugas dari lokasi kejadian.
Pada akhirnya, situasi dapat dikondisikan dan perobohan markas GRIB Sumut bisa dilakukan.
Pangdam Bukit Barisan Dihujani Batu
Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Rio Firdianto dilempari batu, Kamis (14/8/2025).
Kejadian itu bermula ketika Bobby Nasution memerintahkan alat berat untuk mulai menghancurkan bangunan Diskotek Marcopolo.
Di tengah-tengah pembongkaran diskotek yang juga jadi markas ormas GRIB Sumut itu, massa GRIB melawan.
Mereka melempar batu ke arah Gubernur Bobby dan Mayjen Rio Firdianto yang hadir di lokasi penertiban.
Aparat keamanan dari TNI dan Polri langsung menjaga ketat keduanya di bawah perlindungan tameng.
Pangdam bahkan sempat berteriak meminta massa membubarkan diri, sambil dikelilingi ajudannya.
Di sini ia dilindungi ajudannya yang sudah memegang senjata laras panjang dan membentuk lingkaran.
Khawatir situasi semakin tak kondusif, Mayjen Rio yang awalnya berada di disamping alat berat langsung mundur beberapa meter.
Ajudannya pun langsung mengambil 2 tameng milik Polisi melindungi Mayjen Rio.
Satu tameng berada di atas kepala dan satunya lagi berada di depan untuk menghindari hujan batu.
Wajah jenderal bintang dua ini tampak memerah, emosi, matanya menyorot ke arah segerombolan orang melempari batu ke arah aparat, maupun pejabat.
Sementara massa GRIB Sumut berhasil dipukul mundur.
Mereka kocar-kacir dibubarkan petugas dari lokasi kejadian.
Pada akhirnya, situasi dapat dikondisikan dan perobohan markas GRIB Sumut bisa dilakukan.
Turut hadir dalam pembongkaran Marcopolo antara lain Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut Harli Siregar, Ketua DPRD Sumut Erni Ariyanti Sitorus, dan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut Brigjen Pol Toga Panjaitan.
Sosok Mayjen Rio Firdianto
Dikutip dariBangkaPos.com di artikel berjudul Biodata Mayjen Rio Firdianto Pangdam Bukit Barisan Dihujani Batu saat Robohkan Markas GRIB Jaya, Rio Firdianto lahir di Jakarta, 3 Juni 1972.
Sejak 18 Oktober 2024 menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) I/Bukit Barisan.
Rio, merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1993.
Rio Firdianto, mengawali kariernya sebagai perwira pertama Artileri Medan di jajaran Kostrad Batalyon Armed 12/Kostrad.
Setelah bertugas di Korem 061/SK Dam III kembali bertugas di Satuan Jajaran Korps Artileri Medan sebagai Komandan Batalyon Armed 5/105 Tarik Kodam III SIliwangi.
Sebelumnya ia pernah menjabat Asintel Danpaspampres, Dangrup D Paspampres, Sesmin Kasum TNI, Asintel Kaskogabwilhan II, Dansat Intel Bais TNI, Waasintel Kasad Bidang Inteltek dan Hublu, Pa Sahli Tingkat III Bidang Wassus dan LH Panglima TNI.
Selama berdinas di TNI Angkatan Darat, Rio melakukan berbagai penugasan operasi antara lain penugasan dalam negeri melaksanakan operasi Pengamanan Konflik horizontal di Kalimantan Barat tahun 1998, Operasi Satgas Pamtas RI-RDTL, Satgas Intelstrat Bais TNI di Papua dan berbagai wilayah di Indonesia.
Pendidikan militer yang pernah dilalui ialah Akademi Militer 1993, Susarcab Armed, Seskoad, Sesko TNI, dan Lemhanas.
Riwayat Jabatan
Danyon Armed 5/105 Tarik (2010—2012)
Asintel Danpaspampres (2014—2015)
Dan Grup D Paspampres (2015—2018)
Sesmin Kasum TNI (2018—2019)
Asintel Kaskogabwilhan II (2019—2020)
Dansat Intel Bais TNI (2020—2022)
Pati Mabes TNI AD (2022—2023)
Waasintel Kasad Bidang Inteltek dan Hublu (2023—2024)
Pa Sahli Tingkat III Bidang Wassus dan LH Panglima TNI (2024)
Pangdam I/Bukit Barisan (2024—Sekarang)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co
Surya Paloh Singgung OTT Anak Buah Bobby Nasution Usai Bupati Nasdem Ditangkap KPK |
![]() |
---|
Nasib Bobby Nasution di Kasus Proyek Jalan Sumut Dibahas KPK |
![]() |
---|
Sosok Bos Besar Topan Ginting? Pemberi Perintah Terima Suap Proyek Jalan Sumut |
![]() |
---|
KPK Tak Berani Sentuh Bobby Nasution Saat Siap Diperika Soal Korupsi Jalan Sumut, Mahfud MD Bingung |
![]() |
---|
Bagaimana Nasib Bobby Nasution di Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Jalan? KPK Ungkap Fakta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.