Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Daftar 4 Gubernur Kinerja Buruk Versi Generasi Muda, 2 Orang Dekat Jokowi

Selain merilis survei gubernur dengan kinerja terburuk, platform media Muda Bicara ID juga merilis hasil survei gubernur dengan kinerja terbaik.

Editor: Ansar
TribunMedan
BOBBY NASUTION - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution ketika ditemui Senin (30/6/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Daftar empat gubernur di Indonesia berkinerja buruk di 2025.

Kinerja buruk tersebut berdasarkan hasil survei platform media Muda Bicara ID 2025.

Muda Bicara ID memunculkan daftar gubernur dengan kinerja terburuk versi generasi muda.

Nama Bobby Nasution berada di posisi teratas.

Gubernur Sumatera Utara itu mengungguli Khofifah Indar Parawansa dan Ahmad Luthfi.

Hasil ini mencerminkan kekecewaan anak muda terhadap kepemimpinan di daerah.

Sekaligus menjadi peringatan keras bagi para gubernur agar lebih mendengar suara publik.

Selain merilis survei gubernur dengan kinerja terburuk, platform media Muda Bicara ID juga merilis hasil survei gubernur dengan kinerja terbaik.

Beredar hasil survei mengenai daftar lima gubernur dengan kinerja paling baik.

Hasil survei tersebut mengejutkan dan menarik perhatian warganet.

Satu di antaranya yang jadi sorotan bahwa Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berada di posisi bawah dikalahkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

Menurut hasil survei tersebut Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi berada di urutan ke 3.

Sedangkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sebagai gubernur degan kinerja terbaik berada di urutan pertama.

Sementara itu, publik menyoroti bahwa selama ini popularitas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi lebih unggul dari gubernur lainnya.

Diketahui hasil survei gubernur dengan kinerja paling baik itu dikeluarkan sebuah platform media Muda Bicara ID yang memembuat Kajian dan Gerakan Muda untuk Isu Kebijakan Publik.

Dikutip dari Instagram resminya, platform media tersebut menjelaskan hasil survei tersebut berdasarkan pandangan generasi muda dengan sampel 400 responden di seluruh Indonesia, terhadap perkembangan kebijakan pemerintah Presiden Prabowo pada Kuartal II 2025, salah satu indikatornya adalah melihat kepuasan terhadap kepala daerah.

Persebaran responden diambil dari sejumlah daerah di Indonesia.

Di antaranya 59 persen dari Pulau Jawa, 17,6 persen dari Pulau Sumatera, 8,3 persen dari Pulau Sulawesi dan Maluku, 7,8 persen dari Bali dan Nusa Tenggara, serta 7,3 persen dari Pulau Kalimantan.

Adapun sebaran responden berasal dari berbagai profesi, di antaranya pencari kerja, dosen, Ibu Rumah Tangga (IRT), jurnalis, mahasiswa dan pelajar, pegawai negeri dan pemerinta atau ASN, pekerja informa, pekerja swasta, wisatawan hingga petani dan nelayan.

Menurut Muda Bicara ID hasil survei menunjukkan adanya perbedaan tajam dalam penilaian generasi muda terhadap kinerja para gubernur saat ini.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung  menempati posisi teratas sebagai gubernur dengan kinerja terbaik menurut kelompok muda, diduga karena kepopuleran dan program-programnya yang banyak mengakomodasi kebutuhan anak muda.

Namun yang menarik, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi muncul di dua kategori sekaligus.

Dedi Mulyadi dinilai sebagai salah satu gubernur berkinerja terbaik, namun juga masuk deretan gubernur berkinerja terburuk. 

Fenomena ini menunjukkan bahwa Dedi Mulyadi merupakan sosok yang sangat polarizing di mata generasi muda, kemungkinan akibat sejumlah kebijakan kontroversial yang diambil selama masa jabatannya.

Sementara itu, di sisi lain, Bobby Nasution dari Sumatera Utara mendapatkan penilaian sebagai gubernur dengan kinerja paling buruk. 

Hal ini kemungkinan dipicu oleh dinamika isu sengketa pulau antara Aceh dan Sumut yang sempat menjadi perhatian publik.

Lebih lanjut, Muda Bicara ID mengurutkan daftar 5 gubernur dengan kinerja paling baik tersebut.

Daftar 5 Gubernur Kinerja Terbaik:

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung 30,60 persen suara

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X 24,44 persen suara

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi 18,67 persen suara

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf 17,78 persen suara

Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda 8,44 persen suara

Daftar 4 Gubernur Kinerja Buruk:

Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution 35,09 persen suara

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar P 22,80 persen suara

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi 21,05 persen suara

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Masud 9.85 persen suara

Simpulan dari hasil survei gubernur terbaik di atas, bahwa generasi muda 51 persen merasa tidak puas dengan kepemimpinan gubernur di daerah mereka.

Sedangkan responden generasi yang puas hanya 32,70 persen dan sangat puas 16,30 persen.

Menurut hasil survei Muda Bicara ID tersebut hal ini menunjukkan bahwa generasi muda merasa ada banyak yang hal perlu diperbaiki dalam kepemimpinan gubernur di daerah, terutama terkait kebutuhan dan harapan.

Profil Bobby Nasution

Muhammad Bobby Afif Nasution resmi dilantik sebagai Gubernur Sumut  periode 2025-2030 oleh Presiden Prabowo.

Menantu Jokowi itu dilantik pada Kamis (20/2/2025) di Istana Negara.

Bersama wakilnya, Surya, Bobby berhasil memenangi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumatera Utara 2024.

Bobby Nasution pun menjadi gubernur termuda di Indonesia, yakni dengan usia 33 tahun saat dilantik.

Bobby Nasution lahir di Medan pada 5 Juli 1991.

 Ia menyelesaikan pendidikan dasarnya di SD Muhammadiyah 02 Pontianak,.

Kemudian, Bobby melanjutkan ke SMP Negeri 22 Bandar Lampung dan SMA Negeri 09 Bandar Lampung.

Pendidikan tingginya ditempuh di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Ia meraih gelar Sarjana di Fakultas Ekonomi dan Manajemen serta melanjutkan studi Magister Manajemen di kampus yang sama pada 2015.

Sebelum terjun ke dunia politik, Bobby Nasution lebih dikenal sebagai pengusaha.

Ia aktif dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) .

Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI sejak 2019.

Karier politiknya dimulai ketika ia maju sebagai calon Wali Kota Medan dalam Pilkada 2020 melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Kemenangannya membawa Bobby menjabat sebagai Wali Kota Medan periode 2021-2025.

Ia dikenal dengan berbagai program pembangunan infrastruktur dan peningkatan layanan publik.

Setelah memimpin Medan, Bobby memutuskan untuk maju dalam Pilkada Sumut 2024.

Dengan dukungan sejumlah partai politik, termasuk Partai Gerindra dan Golkar, ia berhasil memenangkan kontestasi politik tersebut.

Profil Khofifah Indar Parawansa

Khofifah Indar Parawansa lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 19 Mei 1965. Ia merupakan politikus yang memiliki pengalaman panjang di pemerintahan dan parlemen.

Khofifah dikenal sebagai sosok perempuan yang berasal dari keluarga sederhana. Ia tumbuh di lingkungan perkampungan padat di Wonocolo, Surabaya.

Sejak kecil, Khofifah sudah terbiasa berjualan es lilin untuk membantu keluarganya.

"Saya dulu saat kecil itu jualan es lilin keliling kampung. Sambil bermain, sambil jualan es. Saya nggak malu," ujar Khofifah dalam sebuah wawancara.

Dalam perjalanan karier politiknya, Khofifah pernah gagal dalam Pilgub Jatim pada 2008 dan 2014 sebelum akhirnya menang pada 2018 dan kembali terpilih pada 2024.

Profil Ahmad Luthfi

Ahmad Luthfi jebolan Sepa Milsuk Polri.

Luthfi lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 22 November 1966.

Ia bergabung bersama Korps Bhayangkara melalui Sekolah Perwira (Sepa) Militer Sukarela (Milsuk) Polri pada tahun 1989 dengan pengalamannya di bidang intelijen keamanan.

Selepas lulus dari Sepa Milsuk Polri, Luthfi kembali melanjutkan pendidikan kepolisian di Sekolah Lanjutan Perwira (Selapa) Polri pada tahun 2000.

Lima tahun berikutnya, Luthfi kembali masuk ke lingkungan pendidikan dengan bergabung di Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri pada tahun 2005 dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada tahun 2007.

Sementara pendidikan kejuruan yang ditempuhnya meliputi, Diktap Polri tahun 1992, Daspa Serse tahun 1994, dan Dikjur Perwira Provos tahun 1995.

Orang dekat Jokowi

Luthfi merupakan sosok yang punya hubungan dekat dengan Presiden Joko Widodo.

Hubungan keduanya terbina dengan baik sejak Luthfi bertugas sebagai Wakil Kapolres Solo pada tahun 2011.

Kala itu, Jokowi masih menjadi Wali Kota Solo.

 Setelahnya, Markas Besar Polri mempromosikan Ahmad Lutfhi menjadi Kapolres Solo pada tahun 2015. Pada tahun tersebut, Jokowi telah menjabat presiden.

Setelah bertugas di Solo, Luthfi kemudian mendapat promosi menjadi Analisis Kebijakan Madya Bidang Sosial Budaya Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Polri pada 2017.

Lalu, Wakil Kapolda Jawa Tengah pada 2018 dan Kapolda Jawa Tengah pada 2020 hingga sekarang.

 Saat ini, Luthfi menyandang pangkat Irjen atau jenderal bintang dua Polri.

Profil Rudy Mas'ud

Dilansir dari BangkaPos.com, Rudy Mas'ud merupakan sosok kelahiran di Balikpapan pada 7 Desember 1981.

Ia menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 008 Balikpapan (1987–1993), kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 4 Samarinda (1993–1996), dan SMA Negeri 2 Balikpapan (1996–1999).

Rudy Mas'ud melanjutkan pendidikan tinggi dengan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Mulawarman pada tahun 2006.

Ia juga meraih gelar Magister Ekonomi dari universitas yang sama pada tahun 2020.

Pada tahun 2024, Rudy telah resmi meraih gelar Doktor di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mulawarman.

Perjalanan Karier Rudy Mas’ud

Saat ini, Rudy Mas'ud menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur untuk masa jabatan 2025-2030 setelah terpilih pada Pilkada Kaltim 2024.

Dilansir dari Antara, KPU Kalimantan Timur menyatakan Rudy Mas'ud dan Seno Aji menang setelah meraih suara 55,7 persen dengan mengumpulkan 997.344 suara sah dalam Pilgub Kaltim 2024.

Dilansir dari Kompas.com, pasangan ini mendapatkan dukungan dari koalisi besar yang terdiri dari Partai Golkar, Gerindra, NasDem, PKB, PKS, PAN, PPP, PSI, PBB, Partai Buruh, PKN, dan Partai Garuda.

Sebelum dikenal sebagai politikus, Rudy Mas'ud dikenal sebagai pengusaha sukses di berbagai sektor, termasuk transportasi bahan bakar, galangan kapal, dan penyimpanan bahan bakar.

Ia sempat menduduki posisi penting di sejumlah perusahaan, seperti Executive Chairman PT Barokah Bersaudara Perkasa (2000–2018) dan Direktur Utama PT Barokah Gemilang Perkasa (2008–2018).

Rudy juga aktif dalam bidang organisasi dan sempat menjabat sebagai Ketua Perbasasi Kalimantan Timur (2017–2021), Ketua SOKSI Kalimantan Timur (2018–2023), dan Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Timur (2020–2025).

Di partai politik, Rudy Mas'ud juga sempat menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pertahanan DPP Partai Golkar (2019–2024).

Rudy Mas'ud memulai karier politiknya dengan terpilih sebagai Anggota DPR RI periode 2019–2024, mewakili daerah pemilihan Kalimantan Timur.

Di DPR, Rudy duduk di Komisi VII yang membidangi energi, riset, dan teknologi.

Rudy yang berpasangan dengan Seno Aji dan berhasil memenangkan Pilkada Kaltim 2024 mengalahkan petahana Isran Noor.

Sebagai Gubernur terpilih, Rudy berkomitmen untuk memajukan Kalimantan Timur dengan fokus pada pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, dan pengembangan ekonomi daerah.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan visi tersebut.

Salah satu program unggulan yang dikampanyekan Rudy Mas'ud adalah "Gratis Pol", yang mencakup pemberian pakaian gratis untuk siswa SMA serta penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Program ini diharapkan dapat direalisasikan pemerintahan Rudy Mas'ud dalam 100 hari pertama masa jabatannya sebagai Gubernur Kalimantan Timur tepilih.

(TribunNewsmaker.com/TribunJabar.id)

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved