15.120 Anak Stunting di Sulsel Dapat Bantuan, Andi Sudirman: Kita Berikan Insentif Rp1 Juta per Anak
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia di balita yang ditandai dengan tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sakinah Sudin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman mengungkap ribuan anak stunting mendapat bantuan insentif.
"Kita juga sudah melaunching program untuk stunting," kata Andi Sudirman usai upacara HUT Kemerdekaan RI di Rujab Gubernur Sulsel, Minggu (17/8/2025).
Rujab Gubernur Sulsel berlokasi di Jl. S. Tangka No.31, Sawerigading, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulsel.
"Ada 15.120 anak stunting yang kita berikan insentif Rp1 juta per anak," jelasnya.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima tahun (balita) yang ditandai dengan tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya.
Kondisi ini disebabkan kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Bukan hanya masalah tinggi badan, stunting juga dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak, keterlambatan perkembangan kognitif dan motorik, serta meningkatkan risiko penyakit.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar menjelaskan, bantuan dalam bentuk uang tunai melalui transfer rekening bank.
Saat ini, Ishaq sudah mengantongi data anak-anak teridentifikasi stunting.
Pendataan dilakukan tenaga pendamping gizi di setiap desa se-Sulsel.
Mereka turun mendata ke tiap-tiap rumah di desa, mencatat tumbuh kembang balita.
Ishaq menyebut mekanisme transfer diberikan dua tahap.
"Mulai ditabungan dikasih Rp 300 ribu dulu, setelah selesai programnya dikasih Rp 700 ribu lagi," kata Ishaq Iskandar.
Di awal, orangtua mendapat suntikan pemberian makanan tambahan.
Para orangtua akan diawasi langsung tenaga pendamping gizi di desa.
Sehingga pemberian makanan tambahan ini sesuai kebutuhan gizi anak.
Setelah menjalani serangkaian program pemberian tambahan gizi, akan ada tahap evaluasi.
"Di cek berat badan, tinggi badan, kasih edukasi gizi, periksa Kesehatan," kata Ishaq Iskandar.
"Jadi harus ikut program intervensi untuk keluar dari angka stunting," lanjutnya.
Selanjutnya, para orangtua akan mendapat tambahan sebesar Rp 700 ribu.
Total genap menjadi Rp 1 juta kepada setiap anak.
Seluruhnya harus digunakan orangtua menjalankan program makanan tambahan bergizi.
"Kita (sementara) minta rekeningnya dulu baru di transfer ke orangtua," tegas Mantan Kadis Kesehatan Palopo ini.
Ishaq menyebut Gubernur Sulsel Andi Sudirman ingin masyarakat berpartisipasi aktif.
Bukan hanya menerima langsung edukasi, kini menjalankan secara nyata di rumah masing-masing.
Hanya saja pemerintah tetap memberikan intervensi modal menyediakan makanan tambahan tersebut.
"Kalau anak sehat, tidak kurang gizi, tidak stunting kan untuk masa depan anaknya dan keluarga," ucap Ishaq.
Prevelensi stunting Sulsel tahun 2024 lalu sebesar 23,3 persen.
Angka ini sebenarnya turun jauh disbanding 2023, diangka 27,5 persen.
Dengan bantuan ini, Ishaq mengaku targetnya bisa dibawah angka rata-rata nasional.
"Kita harapkan dibawah nasional 19,8 persen. Mudah-mudahan bisa sampai 14 persen sampai dibawahnya lagi," jelas Ishaq.
Program ini akan segera dijalankan bila rekening masing-masing orangtua anak stunting telah dikumpulkan.
Anggaran awal Rp 300 ribu per anak akan ditransfer dahulu ke orangtua
Makassar Bakal Terima Parasamya Purnakarya Nugraha 2026, Danny Pomanto Puji Munafri |
![]() |
---|
Profil Aliah Sakira Pembawa Baki Penurunan Bendera HUT RI di Istana Negara, Siswi SMAN 14 Makassar |
![]() |
---|
Meriah! Ribuan Mitra GrabBike Hias Tumpeng di 80 Kota |
![]() |
---|
Inovasi Pemuda Sulsel Anti Bom dan Bius Ikan Tembus KIPP 2025 |
![]() |
---|
Sosok Aulia Tasya Anak Petani Asal Wele Pembawa Baki HUT RI ke-80 di Wajo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.