Tren Pengguna PayLater di Makassar Meningkat, Warga Sebut Lebih Aman dari Pinjol Ilegal
Ada beberapa BNPL yang populer di kalangan konsumen, seperti Shopee PayLater, Gopay Later, BRI Ceria, Home Credit hingga Kredivo.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Buy now pay later (BNPL) sedang tren di kalangan masyarakat kini, termasuk di Makassar.
BNPL menawarkan kemudahan membeli produk tanpa pembayaran penuh.
Masyarakat bebas membeli barang sesuai kemampuan bayarnya, tenornya juga bisa menyesuaikan.
Ada beberapa BNPL yang populer di kalangan konsumen, seperti Shopee PayLater, Gopay Later, BRI Ceria, Home Credit hingga Kredivo.
Salah satu warga Makassar pengguna Kredivo, Andika (32) mengaku sering menggunakan layanan ini untuk membeli barang.
Menurutnya konsep buy now pay later sangat membantu untuk memiliki barang tanpa harus menyiapkan uang banyak.
Salah satu kelebihannya, Kredivo menawarkan limit kredit yang cukup besar hingga Rp 50 juta.
Itu memungkinkan pengguna melakukan pembelian besar atau mendapatkan pinjaman tunai.
"Banyak kemudahan termasuk proses yang cepat, pembayarannya fleksibel sesuai kemampuan bayar kami, dan aman karena diawasi OJK," tuturnya.
Baca juga: Perkuat Ekspansi ke Indonesia Timur, Kredivo Fokus Perluas Integrasi Merchant Lokal di Makassar
Selain itu layanan BNPL dianggap lebih aman dibanding pinjaman online.
Biasanya, PayLater ditawarkan oleh e-commerce besar yang dapat dipercaya, sementara Pinjol masih banyak tak berizin.
Adapun jumlah pengguna paylater Kredivo di Kota Makassar meningkat dari tahun ke tahun.
Platform kredit digital ini mencatat penggunaan layanan PayLater di Makassar menunjukkan pertumbuhan signifikan, baik dari sisi adopsi maupun pola pemanfaatannya.
Selama periode 2022 hingga 2024, jumlah pengguna meningkat sebesar 65,12 persen.
Sementara volume transaksi juga mengalami lonjakan sebesar 65,32 persen.
Dimana ata-rata pengguna juga tercatat semakin aktif menggunakan PayLater, dengan frekuensi transaksi mencapai 8,71 kali sepanjang tahun 2024.
SVP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari menyampaikan, pengguna di Makassar makin cermat memanfaatkan PayLater untuk kebutuhan harian dan produktif.
Ini menegaskan bahwa Indonesia Timur memiliki potensi yang besar.
Bukan hanya sebagai target ekspansi, tapi juga sebagai motor pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
"Karena itu, strategi kami bukan semata mata memperluas akses dan limit kredit, tapi juga memastikan bahwa literasi dan kemitraan lokal terus kami perkuat untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan,” ucap Indina dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (12/8/2025).
Namun di balik tren positif tersebut, masih terdapat berbagai tantangan.
PayLater Bukan Pinjol
Salah satunya miskonsepsi yang menyamakan PayLater dengan pinjaman daring atau bahkan pinjol ilegal.
Kata Indina, minimnya pemahaman ini, termasuk soal hak dan kewajiban pengguna, kerap berujung pada keterlambatan bayar, skor SLIK yang buruk, hingga risiko terjebak pinjol ilegal.
Padahal, jika digunakan dengan bijak, PayLater bisa menjadi alat bantu keuangan yang mendukung cash flow, menjaga daya beli, dan membangun riwayat kredit formal.
Pesatnya pertumbuhan PayLater di daerah membuktikan bahwa akses kredit digital yang terjangkau memang nyata.
Literasi keuangan tetap jadi fondasi utama agar layanan ini tidak disalahartikan.
"PayLater bukan pinjaman daring, apalagi pinjol ilegal. Sama seperti layanan kredit keuangan lainnya, jika digunakan secara benar dan bijak, PayLater dapat menjadi solusi keuangan yang memberikan manfaat positif,” ujarnya.
Sebagai pelopor layanan PayLater di Indonesia, Kredivo menegaskan bahwa ekspansi ke daerah bukan sekadar strategi bisnis.
Melainkan bagian dari komitmen membangun literasi keuangan digital yang merata.
Ini sejalan dengan upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong peningkatan literasi keuangan secara inklusif di berbagai daerah.
Melalui berbagai inisiatif seperti #AutoMikir, #AndaiAndaPandai, Generasi Djempolan, dan Kredicast, Kredivo aktif mengedukasi masyarakat mengenai literasi keuangan sekaligus untuk lebih bijak memanfaatkan PayLater.
Edukasi ini tak hanya penting untuk pengguna, tapi juga untuk memperkuat fondasi industri keuangan digital yang sehat dan berkelanjutan, khususnya di luar Jabodetabek.
Direktur Ekonomi Digital CELIOS Nailul Huda menyampaikan, data ini mencerminkan bahwa PayLater kini digunakan lebih rutin untuk memenuhi kebutuhan harian.
Menariknya, lebih dari 64 persen pengguna memilih tenor bayar dalam 1 bulan dengan fasilitas bunga 0 persen.
Ini mengindikasikan pergeseran perilaku keuangan masyarakat yang kini memandang PayLater sebagai metode pembayaran harian yang terencana dan terukur, bukan semata sebagai opsi kredit jangka panjang.
“Adopsi PayLater di daerah bukan hanya soal akses kredit yang lebih mudah, tapi juga berdampak pada aktivitas ekonomi lokal," tuturnya.
Ketika layanan ini dimanfaatkan untuk kebutuhan produktif atau pengeluaran harian rumah tangga, efeknya bisa sangat terasa di tingkat daerah.
Pelaku usaha bisa mendapatkan permintaan lebih baik ketika masyarakat di daerah tersebut mempunyai daya beli yang terjaga.
Dengan modal yang baik, pelaku usaha tentu bisa meningkatkan produktivitasnya.
Namun agar manfaatnya merata, literasi terkait dengan finansial dan teknologi, serta perlindungan konsumen di daerah juga harus jadi prioritas,” ujar Huda.
Melihat potensi tersebut, Kredivo terus memperluas layanan di kota-kota premium, termasuk Makassar, dengan menyediakan limit hingga Rp50 juta dan tenor cicilan hingga 24 bulan.
Ekspansi ini juga diperkuat lewat kemitraan dengan merchant offline lokal dan kampanye edukasi serta pemasaran yang relevan.
Termasuk dengan menggandeng figur publik seperti Andre Taulany untuk menjangkau masyarakat secara luas dan inklusif.
UKDPA Serentak, KAI Sulsel Siap Cetak Advokat Profesional |
![]() |
---|
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin Dukung KPID Sulsel, Dorong Pengawasan Media Baru |
![]() |
---|
UNM Kukuhkan 24 Insinyur Baru, Prof Andi Aslinda Tegaskan Komitmen Cetak SDM Unggul |
![]() |
---|
Andi Ugi 33 Tahun Jadi Anggota Dewan, dari Bantaeng ke Sulsel |
![]() |
---|
Unhas dan Pemerintah Kota Tarakan Kolaborasi Bidang Pendidikan dan Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.