PMII vs HMII
PMII dan HMI Disebut Laboratorium Kader, Ini Kata Azhar dan Ni’matullah
Diskusi hangat PMII vs HMI di Tribun Timur bahas pernyataan Cak Imin dan kontribusi organisasi mahasiswa terhadap bangsa dan daerah.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Hubungan dua organisasi mahasiswa Islam, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), sempat memanas beberapa waktu lalu.
Pemicu ketegangan berasal dari pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar saat pengukuhan Pengurus Besar Ikatan Alumni (PB IKA) PMII, Minggu (13/7/2025).
Cak Imin berkelakar, “Kalau ada yang tak tumbuh dari bawah, pasti bukan PMII, pasti itu HMI.”
Pernyataan ini mendapat reaksi dari Ketua PB HMI periode 2013–2015, Arief Rosyid Hasan.
Arief menyebut pernyataan itu ahistoris, simplistik, dan menyesatkan.
Ia menegaskan HMI lahir dari rahim kampus, denyut intelektual, dan keumatan pasca-kemerdekaan.
Hubungan PMII dan HMI yang sempat panas ini diangkat Tribun-Timur.com dalam Diskusi Bareng Para Senior bertema “PMII vs HMI: Mana yang Terbaik?”
Hadir sebagai narasumber Mantan Ketua PMII Sulsel Azhar Arsyad dan Mantan Wakil Ketua HMI Cabang Makassar Timur Ni’matullah Erbe.
Host diskusi Redaktur Tribun-Timur.com, Hasim Arfah.
Baca juga: Haeruddin Nurman Minta IKA PMII Dibentuk di Setiap Kampus
Diskusi berlangsung di Lantai 3 Kantor Tribun Timur, Jl Opu Dg Risadju No 430, Kota Makassar, Senin (11/8/2025) sore, dan bisa disaksikan melalui kanal YouTube Tribun Timur.
Azhar Arsyad menanggapi pernyataan Cak Imin.
Ia mengaku tak bisa menjelaskan maksud utuhnya, karena hanya Cak Imin yang tahu.
Namun, menurutnya, pernyataan itu disampaikan dalam forum internal pengukuhan IKA PMII, kemungkinan untuk memotivasi kader PMII.
“Cak Imin menyampaikan itu dengan konsumsi internal. Bisa saja maksudnya untuk memotivasi teman-teman di PMII supaya ada semacam kompetisi dari HMI,” ujarnya.
Azhar menjelaskan, HMI lebih dulu lahir, pada 5 Februari 1947. Sementara PMII baru eksis pasca-Orde Baru, dan sempat bergerak di bawah tanah.
“Seiring waktu, ruang kompetisi semakin terbuka. Tidak ada lagi Orde Baru dengan kekuatannya, sehingga PMII bisa bersaing,” kata mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel ini.
Ia menyebut hubungan PMII dan HMI tetap baik.
Bahkan, banyak kader HMI berada di PKB, yang memiliki keterikatan kuat dengan NU dan PMII.
Tak ada diskriminasi terhadap kader HMI di PKB.
Ia menilai PMII dan HMI adalah laboratorium pembentukan kader.
Lama-lama, para kader akan memilih jalannya masing-masing, termasuk ke partai politik seperti PKB.
“Kalau pernah dikader PMII dan HMI, pasti bisa memahami, lebih adaptif dan fleksibel. Itu ruang pembentukan karakter. Kalau bicara ideologi, terlalu jauh,” tutur Ketua Umum PKB Sulsel ini.
Ni’matullah Erbe mengamini pandangan Azhar.
Menurutnya, pernyataan Cak Imin disampaikan di forum internal, mungkin hanya sebagai candaan.
“Jadi candanya internal. Kalau tidak ditanggapi, tidak ada masalah sesungguhnya,” ucapnya.
Namun, ia mengajak PMII dan HMI menjadikan pernyataan tersebut sebagai bahan refleksi.
Apakah benar organisasi ini yang terbaik dan sudah memberi kontribusi nyata?
“Jangan sampai justru jadi beban. Itu bahan evaluasi diri masing-masing. Kalau kita yang terbaik, apakah ini kompetisi? Kan tidak juga,” ujar mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel ini.
Baginya, yang terpenting adalah kontribusi nyata organisasi terhadap masyarakat.
Ia tak ingin terjebak dalam perdebatan relasi HMI dan PMII yang dianggap tidak substansial.
“Masyarakat tidak butuh perdebatan itu. Mereka butuh kontribusi. Kalau tidak fisik, ya pikiran. Di situlah perdebatannya, di situlah kompetisinya,” tutup Ketua Umum Partai Demokrat Sulsel ini. (*)
Sanksi FIFA Berakhir, Juku Eja Siap Gempur Bhayangkara Lampung FC |
![]() |
---|
Vonis 4 Tahun Penjara buat Ahmad Susanto karena Korupsi Dana Hibah KONI Makassar Rp 5,8 M |
![]() |
---|
Peluang Tarung Ulang Prof Jamaluddin Jompa vs Prof Budu Tersaji di Pilrek Unhas 2026 |
![]() |
---|
Sosok 2 Letting AHY Akmil 2000 Pecah Bintang di Kopassus |
![]() |
---|
Banned FIFA Dicabut! PSM Makassar Full Skuad Lawan Bhayangkara FC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.