Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Klenteng Kwan Kong Makassar Gelar Dhammatalk Peringatan 1.865 Tahun Sangharama Bodhisattva

Kegiatan Dhammatalk 1.865 tahun Dewa Kwan Kong menghadirkan YM Bhikkhu Thitayanno Mahathera sebagai narasumber.

|
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Renaldi Cahyadi
DEWA KWAN KONG - Suasana Dhammatalk bertema “Mengenal Sosok dan Keteladanan Dewa Kwan Kong: Antara Legenda dan Spiritual" di Klenteng Kwan Kong, Jl Sumba, Kota Makassar, Sabtu (9/8/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Yayasan Klenteng Kwan Kong Makassar menggelar rangkaian kegiatan untuk memperingati hari ulang tahun ke-1.865 Dewa Kwan Kong

Dewa Kwan Kong dalam tradisi Buddhis memiliki gelar Sangharama Bodhisattva yang berarti pelindung dharma (ajaran Buddha). 

Peringatan 1.865 tahun Dewa Kwan Kong, Klenteng Kwan Kong Makassar gelar Dhammatalk bertema 'Mengenal Sosok dan Keteladanan Dewa Kwan Kong: Antara Legenda dan Spiritual' di Jl Sumba, Kota Makassar, Sabtu (9/8/2025).

Kegiatan Dhammatalk 1.865 tahun Dewa Kwan Kong menghadirkan YM Bhikkhu Thitayanno Mahathera sebagai narasumber.

Bhante Thitayanno adalah seorang bhikkhu di bawah Sangha Theravada Indonesia yang telah memperoleh sebutan Mahāthera.

Kini YM Bhikkhu Thitayanno Mahathera berdomisili di Vimalachanda Arama, Singkawang.

YM Bhikkhu Thitayanno Mahathera aktif memberikan Dhammadesana (ceramah Dhamma) dan pembelajaran meditasi di seluruh Indonesia.

Wakil Ketua Bidang Pengembangan Sosial Budaya dan Keagamaan Yayasan Klenteng Kwan Kong Makassar, Miguel Dharmadjie, mengatakan peringatan tahun ini melibatkan tiga agenda utama.

Baca juga: Sakral! Yayasan Klenteng Kwan Kong Makassar Gelar Prosesi Pemindahan Rupang Dewa

Pertama, kata dia adalah prosesi sembahyang bersama pada Jumat, 18 Juli 2025. 

Lalu, mereka mengadakan pembagian paket berkah kepada warga prasejahtera Minggu, 20 Juli 2025

"Hari ini kami melaksanakan Dhammatalk,” katanya.

Miguel menjelaskan, Dhammatalk ini bertujuan mengenalkan kepada masyarakat, khususnya umat Tridharma Buddha, Konghucu, dan Taoisme perjalanan sejarah dan sosok Kuan Yu, yang kemudian dikenal sebagai Dewa Kwang Kong.

“Setelah memahami sejarah beliau, kita juga dapat melihat keteladanan yang telah ditinggalkan. Nilai itu hendaknya bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Menurut Miguel, ada dua nilai utama yang diwariskan Dewa Kwan Kong, yakni Cong I atau kesetiaan dan integritas. 

Kedua nilai ini bersifat universal dan relevan bagi seluruh umat manusia.

“Integritas berarti keselarasan antara pikiran, ucapan, dan perbuatan. Inilah yang perlu kita pegang dalam kehidupan,” ujarnya.

Adapun kata Miguel, pengenalan nilai-nilai ini menjadi bagian penting dari pengembangan sosial, budaya, dan keagamaan Yayasan Klenteng Kwan Kong, sekaligus upaya melestarikan tradisi budaya Tionghoa yang memuat pesan moral universal.

Pemerhati Tradisi Budaya Tionghoa, Bhikkhu Thitayanno Mahathera, mengatakan jika sosok Dewa Kwang Kong, atau Kuan Yu, sebagai figur teladan dalam kehidupan.

Menurutnya, Kuan Yu adalah tokoh sejarah nyata yang dikenal memiliki karakter luhur. 

“Secara sejarah, memang ada tokoh tersebut, dan ia dikenal memiliki karakter yang sangat baik,” katanya.

Bhikkhu Thitayanno mengaku, dua sifat utama yang dapat diteladani dari Kuan Yu adalah kesetiaan dan integritas. 

Nilai-nilai inilah yang membuatnya sangat dihormati, terutama di kalangan masyarakat Tionghoa.

“Bahkan, sosoknya kemudian diagungkan dan dipandang sebagai dewa karena karakternya yang begitu menonjol,” ujarnya.

Ia berharap, kisah dan keteladanan Kuan Yu dapat menginspirasi umat Buddha untuk meniru sifat-sifat positif tersebut. 

“Mudah-mudahan, dengan kisah-kisah seperti ini, kita bisa mengambil pelajaran dan meniru hal-hal baik dari keteladanan beliau,” jelasnya.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved