Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

One Piece

Profil Mayjen TNI Deddy Suryadi Pangdam Jaya Sebut Bendera One Piece Bentuk Ekspresi Warga

Mayjen TNI Deddy Suryadi menilai pengibaran bendera One Piece bentuk ekspresi masyarakat.

Editor: Ansar
Kompas.com
ONE PIECE - Panglima Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) Jayakarta, Mayjen TNI Deddy Suryadi ketika menanggapi maraknya bendera One Piece. (KOMPAS.com/Febryan Kevin) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Panglima Kodam (Pangdam) Jaya Mayjen TNI Deddy Suryadi.

Mayjen TNI Deddy Suryadi menilai pengibaran bendera One Piece bentuk ekspresi masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Deddy menanggapi maraknya pengibaran bendera Jolly Roger One Piece di sejumlah wilayah.

Namun, ia meminta masyarakat untuk mengutamakan bendera merah putih pada bulan kemerdekan ini.

Kodam Jaya, atau Komando Daerah Militer Jayakarta, berkedudukan di Jakarta.

Wilayah pertahanan Kodam Jaya meliputi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

"Kalau itu kan itu ekspresi ya dari masyarakat, yang jelas merah putih harus berkibar," tutur Mayjen TNI Deddy Suryadi di Kodam Jayakarta, Jumat (8/8/2025).

Fenomena pemasangan bendera One Piece marak terjadi di berbagai daerah menjelang HUT ke-80 RI, salah satunya di Kota Bekasi.

Hal ini dilakukan sopir dan kernet truk di kawasan Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rahmat (30) dan Dadang (28).

Bendera One Piece mereka pasang di bagian belakang kendaraan dengan posisi lebih rendah dari posisi bendera Merah Putih.

Di tempat kerjanya, Rahmat berujar, lima dari enam truk boks telah dipasangi bendera One Piece.

Keduanya memasang bendera One Piece sebagai bentuk protes diam mengenai kondisi ekonomi nasional dianggap sedang lesu.

Makna pemasangan bendera ini hanya untuk menyuarakan kegelisahan mereka mengenai kondisi ekonomi sedang tidak baik-baik saja.

Rahmat pun mencontohkan seperti harga kebutuhan pokok belakangan melambung tinggi.

Menurut dia, kenaikan harga kebutuhan pokok sangat memberatkan dirinya yang memiliki pendapatan yang tak seberapa.

Ia pun berharap dengan pemasangan bendera One Piece ini dapat menarik perhatian pemerintah sekaligus memberikan solusi mengatasi persoalan ekonomi hingga pengangguran.

"Jadi perhatian terus perlu ada solusi juga dari pemerintah seperti lapangan kerja jadi lebih banyak, intinya tidak ada atau tidak terlalu cenderung menekan masyarakat kecil," ujar Rahmat, Rabu (6/7/2025).

Sementara rekannya, Dadang menyampaikan bahwa bendera One Piece akan dicopot pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan HUT ke-80 Republik Indonesia.

Ia pun berharap pencopotan bendera One Piece nanti dibarengi dengan adanya solusi mengenai permasalahan ekonomi yang dihadapi masyarakat.

"Pengennya sih didengar saja dan dikasih solusi, jangan cuma didengar doang," tambah Dadang.

Profil Mayjen TNI Deddy Suryadi

Mayjen Deddy Suryadi menggantikan Mayjen Rafael Granada Baay sebagai Pangdam Jaya.

Sebelumnya Mayjen Deddy Suryadi Pangdam IV Diponegoro.

Mayjen Deddy Suryadi jabat Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI nomor Kep/667/V/2025.

Salinan dokumen Surat Keputusan Panglima TNI tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI pada beredar  Rabu (28/5/2025).

Dalam salinan dokumen tersebut termuat di bagian memperhatikan diantaranya Keputusan Presiden, Surat Gubernur Lemhannas, Surat Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan, Surat Kepala Staf Angkatan Darat, Surat Kepala Staf Angkatan Laut, Surat Kepala Staf Angkatan Udara, hasil sidang Wanjakti tanggal 29 April 2025, dan pertimbangan Pimpinan TNI.

Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi, S.I.P., M.Si. sebelumnya Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro.

Pria akrab disapa Deddy itu mulai menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro pada 21 Februari 2024.

Mayor Jenderal TNI Deddy menggantikan posisi Mayjen TNI Tandyo Budi Revita, sekarang menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad).

 Lebih setahun tahun menjabat Pangdam Diponegoro, Deddy dimutasi jadi Pangdam Jaya.

Berikut Profil Mayjen TNI Deddy Suryadi.

Kehidupan Pribadi

Mayjen TNI Deddy Suryadi lahir di Bandung, Jawa Barat pada 14 September 1973.

Pendidikan

Mayjen TNI Deddy Suryadi mengawali pendidikan di Akademi Militer tahun 1996. 

Ia kemudian pernah menimba ilmu di beberapa lembaga pendidikan, seperti Sesarcab Infanteri (1996), Komando, Diklapa I, Selapa II, Seskoad (Lulusan Terbaik Susreg XLVII 2010), dan Sesko TNI (2019).

Karier

Mayjen TNI Deddy Suryadi meresmikan dua jembatan gantung “merah putih”. 

Masing-masing terletak di Desa Bon Galih, Kecamatan Jatinegara dan Desa Kedung Jati, Kecamatan Wanareja.

Rekam jejak Mayjen TNI Deddy Suryadi terbilang cukup cemerlang.

Ia pernah menjabat sebagai Danyon (Komandan Batalyon) 22 Grup 2/Sandi Yudha, Dandenma (Komandan Detasemen Matra) Kopassus, Dandim (Komandan Dandim) 0623/Cilegon pada 2014-2016, lalu Dan Grup 2/Sandi Yudha pada 2016-2017.

Setelah itu, Mayjen TNI Deddy Suryadi juga pernah menjadi Ajudan Presiden RI ke-7 Joko Widodo pada 2017-2019. 

Kemudian pada 2019-2020 menjabat sebagai Pamen Denma Mabesad (Perwira Menengah Detasemen Matra Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat).

Setahun kemudian, Mayjen Deddy mengepalai wilayah sebagai Kasrem (Kepala Staf Resimen) 061/Surya Kencana pada 2020-2021. 

Ia melanjutkan kariernya sebagai Danrem (Komandan Resimen) 074/Warastratama pada 2021.

Di tahun yang sama, ia menjabat sebagai Wadanjen (Wakil Komandan Jenderal) Kopassus pada 2021-2022 sebelum dipromosikan menjadi Kasdam (Kepala Staf Divisi Militer) IV/Diponegoro.

Pada 2023, Mayjen TNI Deddy Suryadi menjabat sebagai Danjen (Komandan Jenderal) Kopassus. 

Belum genap setahun menjadi Danjen Kopassus, ia kembali dirotasi. Kini, ia kembali lagi ke Kodam IV/Diponegoro dan menjabat sebagai Pangdam IV Diponegoro.

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved