Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perindo

Dulu Gubernur dan Sekprov, Kini Nurdin Abdullah-Hayat Reuni di Perindo

Dulu sama-sama di Pemprov Sulsel, kini Nurdin Abdullah dan Abdul Hayat Gani sama-sama besarkan Perindo

Editor: Ari Maryadi
Dok perindo
TEMUI KADER-Ketua Dewan Pakar DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Prof Nurdin Abdullah, menghadiri kegiatan Temu Kader DPW Partai Perindo Sulawesi Selatan yang berlangsung di Kantor DPW Perindo Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Rabu (6/8/2025). Hadir juga Plt Ketua DPW Partai Perindo Sulsel, Abdul Hayat Gani dan CEO PT DPI Dedi Alamsyam Mannaroi. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Mantan Gubernur Sulsel dan mantan Sekretaris Provinsi Sulsel bereuni di Perindo.

Mereka yakni Nurdin Abdullah dan Abdul Hayat Gani.

Nurdin Abdullah menjabat Gubernur Sulsel periode 2018-2021.

Setelah menang Pilgub Sulsel 2018, Nurdin Abdullah didampingi Abdul Hayat Gani sebagai Sekprov Sulsel.

Saat itu Abdul Hayat Gani adalah birokrat Kemensos.

Ia pulang kampung mendampingi Nurdin Abdullah.

Pada 2021, Nurdin Abdullah berhalangan tetap. Posisinya digantikan oleh Andi Sudirman Sulaiman.

Adapun Abdul Hayat Gani dicopot sebagai Sekprov oleh Andi Sudirman.

Kini Nurdin Abdullah dan Abdul Hayat Gani reuni di Perindo.

Mantan Bupati Bantaeng itu didaulat sebagai Ketua Dewan Pakar DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo).

Sementara Abdul Hayat Gani didaulat sebagai Ketua Perindo Sulsel.

Nurdin Abdullah, menghadiri kegiatan Temu Kader DPW Partai Perindo Sulawesi Selatan yang berlangsung di Kantor DPW Perindo Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Rabu (6/8/2025).

Acara ini dihadiri jajaran pengurus DPW, DPD, serta kader Partai Perindo se-Sulsel. Suasana berlangsung hangat dan penuh semangat kebersamaan.

Kehadiran Prof Nurdin Abdullah disambut langsung oleh Plt Ketua DPW Partai Perindo Sulsel, Abdul Hayat Gani, beserta pengurus lainnya. 

Kegiatan ini menjadi bagian dari agenda konsolidasi internal partai menjelang pelaksanaan agenda-agenda strategis ke depan

Plt Ketua DPW Partai Perindo Sulsel, Abdul Hayat Gani, menyambut baik kehadiran Ketua Dewan Pakar dalam temu kader tersebut.

“Kehadiran Prof Nurdin Abdullah menjadi semangat baru bagi kami di Sulsel. Ini momentum untuk mempererat soliditas kader dan meneguhkan komitmen kebersamaan dalam membesarkan Partai Perindo ke depan,” ujarnya.

Ketua Dewan Pakar DPP Partai Perindo, Prof Nurdin Abdullah, mengapresiasi antusiasme kader dalam kegiatan temu kader ini. 

“Saya senang bisa hadir dan bersilaturahmi langsung dengan kader-kader Perindo di Sulsel. Semoga kebersamaan ini menjadi langkah awal untuk semakin memperkuat semangat kerja kolektif kita di seluruh daerah,” ungkap Mantan Gubernur Sulsel itu. 

CEO PT Duta Politik Indonesia, Dedi Alamsyah, turut memberikan tanggapan usai menghadiri kegiatan temu kader tersebut.

“Pertemuan seperti ini penting untuk menjaga semangat dan arah perjuangan partai. Saya melihat ada potensi besar di tubuh Perindo yang tinggal dimaksimalkan lewat kolaborasi dan konsolidasi yang solid,” ujar Dedi.

Menurutnya, Perindo adalah partai yang punya track record bagus. 

"Pemilu 2019 lalu, Perindo punya 24 kursi di Sulawesi Selatan. Kita dulu kenal yang namanya UMKM Perindo. Ini program bagus yang harus dilanjutkan," katanya.

Partai Perindo, singkatan dari Partai Persatuan Indonesia, adalah sebuah partai politik di Indonesia. Partai ini didirikan pada 8 Oktober 2014 oleh pengusaha dan pemilik MNC Group, Hary Tanoesoedibjo.

Pada akhir Juli 2024, Angela Tanoesoedibjo, putri dari Hary Tanoesoedibjo, ditunjuk sebagai Ketua Umum Partai Perindo. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Visi dan Misi

Partai Perindo berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera dengan fokus pada pemerataan kesejahteraan, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah, petani, nelayan, dan buruh.

Partai ini juga mengedepankan program-program ekonomi kerakyatan dan mendukung UMKM.

​Arah Politik

Partai Perindo memosisikan diri sebagai mitra pemerintah, bukan sebagai oposisi, untuk mengisi kekurangan yang ada demi kemajuan Indonesia.

(*) 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved