Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kopassus

'Terima Kasih Pak Dandim', Tangis Mustari Pecah Tahu Rumahnya Bakal Direnovasi di Jeneponto Sulsel

Mantan prajurit RPKAD Sertu (Purn) Mustari Baso akan mendapatkan rumah baru dari Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak.

tribun timur/agung pratama
TANGISAN SANG SERTU- Sertu (Purn) Mustari Baso tak kuasa menahan tangis saat Dandim 1425 Jeneponto, Letkol Inf Abdul Muthalib Tallasa datang langsung ke kediamannya di Dusun Kunjung Mange, Desa Kaluku, Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto, Sulsel, Selasa (5/8/2025). Kedatangan Muthalib untuk merenovasi rumah Mustari yang sebelumnya tidak layak huni. 

Info lain menyebut, dia juga terlibat dalam pembebasan Irian Barat 1961-1962.

Tak heran, Mustari mengelu-elukan sejumlah nama pembesar TNI di era itu.

Semisal Sarwo Edhie Wibowo, mertua presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yodhoyono (SBY), komandan RPKAD 1964-1967. 

Dua nama lainnya yakni Prabowo Subianto dan Soeharto. Dua tokoh militer dan presiden beda generasi.

Prabowo merupakan bintang Kopassus.

Meski bukan bagian dari invasi awal Operasi Seroja, Prabowo memainkan peran penting dalam pendudukan militer jangka panjang di Timor Timur dari akhir 1980 hingga akhir 1990-an.

Sebagai bukti bagian keluarga TNI, Mustari masih menyimpan kartu anggota berwarna putih bertuliskan 'Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (PEPABRI) Cabang Kabupaten Bulukumba'.

Dia juga masih menyimpan seragam loreng lengkap dengan lambang Kopassus di bahu kiri dan papan RPKAD di dada kiri, serta papan nama 'M.K.R Baso, (Mustari Karaeng Baso)'. Sementara senjata satu-satunya berupa Sangkur SS-1, kata dia, hilang.

Mustari pensiun 1992. Terakhir tugas di Kodim 1411 Bulukumba. 

Pelda Alimuddin membenarkan Mustari seorang purnawirawan TNI. "Sebelumnya beliau masuk di grup 1 Kopassus Cijantung," katanya. 

Mustari menikah saat bertugas di markas Kopassus di Jakarta Timur itu. Dia memiliki 3 anak. Dua anaknya kini menetap di Jakarta dan satu lagi di Bantaeng, tetangga kabupaten Jeneponto

"Tak ada kabar dari istrinya. Anaknya pernah telepon katanya mau datang jenguk tapi sampai sekarang tidak ada," kata putra H Jalling, Bakri Sewang (45).

Pegawai kejaksaan Jeneponto ini mengungkapkan, Mustari tak pernah mau terbuka soal istri dan anaknya, termasuk nama, jumlah dan alamat mereka sekarang. "Cuma satu yang anaknya yang sering dia sebut bernama Dayat, tinggal di Jakarta," katanya.

Hal inilah yang membuat keluarga H Jalling merasa iba dan menampungnya sejak 2023 lalu. 

Mustari pernah 'tertangkap' kamera warga tidur di bawah jembatan pantai Tino Bantaeng dan Terminal Mallengkeri Makassar.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved