Pertarungan Suami Istri dan Keponakan di Pemilihan Ketua DPD PAN Maros, Sama-sama Legislator

TRIBUNMAROS.COM, MAROS – Pasangan suami istri Muhammad Amri Yusuf dan Haeriah Rahman meramaikan bursa calon Ketua DPD PAN Maros, Sulawesi Selatan.

DPD PAN singkatan Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional.

Ini adalah tingkat kepengurusan partai politik PAN di tingkat kabupaten/kota.

Amri Yusuf dan Haeriah Rahman masuk daftar sembilan nama bakal calon.

Keduanya telah mendaftar.

Haeriah dan Amri bukan orang baru di PAN.

Haeriah aktif sejak 2004 sebagai Wakil Sekretaris PAN Maros.

Ia naik jadi Wakil Ketua pada 2010.

Tahun 2020, Haeriah dipercaya menjadi Sekretaris DPD PAN Maros.

Di jalur legislatif, Haeriah juga punya rekam jejak panjang.

Ia duduk di DPRD Maros sejak 2014 lewat PAN.

Pada 2019, Haeriah masuk dalam jajaran Pimpinan DPRD Maros.

Suaminya, Amri Yusuf, juga kader senior PAN.

Amri pertama kali masuk DPRD lewat jalur PAW tahun 2007.

Ia kembali terpilih di Pemilu 2009 dan bertahan sampai sekarang.

Amri juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PAN Maros.

Ketua Panitia Musda PAN Maros, Arie Anugerah, menyebut total ada sembilan calon.

Selain Haeriah dan Amri, ada nama Ikram Rahim dan Marjan Massere.

Lalu Syamsuddin, Andi Safriadi, dan Muhammad Gemilang Pagessa.

Dua nama lain, Mappellawa dan Andi Rijal Abdullah.

Dari sembilan nama, hanya Andi Rijal bukan anggota DPRD Maros.

Sementara Gemilang Pagessa Ketua DPRD Maros sekaligus putra Bupati Maros, Chaidir Syam.

Selain suami istri, pertarungan jabatan Ketua PAN Maros libatkan keponakan dan tante.

Gio sapaan Gemilan adalah keponakan Amri Yusuf.

Istri Chaidir Syam, Ulfiah Nur Yusuf adik kandung Amri Yusuf. Ayahnya bernama Yusuf.

Sementara Haeriah Rahman adik Hatta Rahman Bupati Maros Bupati Maros periode 2010 – 2015 dan 2016 – 2021.

Pendaftaran calon Ketua DPD PAN Maros dibuka sejak 9 Maret dan ditutup 17 Maret 2025.

“Selanjutnya kami tunggu jadwal Musda dari DPP,” ujar Arie.

Musda PAN Maros dijadwalkan September atau Oktober 2025.

Hal ini disampaikan Ketua DPD PAN Maros, Chaidir Syam.

Chaidir Syam Ketua DPD PAN Maros periode 2021–2026. 

Ia ditetapkan DPP PAN sebagai pengganti Hatta Rahman dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-5 PAN Maros pada 13 Februari 2021.

Chaidir Syam Sekretaris PAN Maros periode Hatta Rahman ketua.

Kini Chaidir Syam menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sulawesi Selatan periode 2025–2030.

Dia ditunjuk Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, bersama Ketua DPW Sitti Husniah Talenrang.

Chaidir adalah Bupati Maros. Husniah Bupati Gowa.

“Jadwalnya menunggu pelantikan pengurus DPW baru,” kata Chaidir.

Menurutnya, instruksi Musda berasal dari DPP PAN langsung.

“Musda kabupaten kemungkinan serentak,” ujarnya.

PAN Maros sudah mengirim sembilan nama calon formatur ke DPW dan DPP.

“Penilaian dilakukan di tingkat pusat,” jelas Chaidir.

Ia memastikan, semua kader punya peluang yang sama.

“Tidak ada perlakuan khusus. Semua berpeluang,” tegasnya.

Untuk teknis pelaksanaan Musda, kata Chaidir, masih menunggu keputusan DPP.

“Bisa dipimpin langsung DPP atau dilimpahkan ke DPW,” kata dia.

PAN partai berkuasa di Maros

PAN meraih 72.450 suara, dengan jumlah 12 kursi pada pemilihan legislatif 2024.

Angka itu meningkat drastis dari pemilu 2019. Jumlah enam kursi saja.

Dengan perolehan kursi ini, PAN merebut posisi ketua DPRD dari Golkar.

Saat Golkar berjaya, Patarai Amir ketua.

Peraih kursi di PAN yakni, A Safriadi 4.615 suara, Muhammad Amri Yusuf 4.536 suara, Ikram Rahim 1.969 suara, Syamsuddin 5.603 suara.

Kemudian Tri Wahyu Arifin 4.916 suara, Andi Mappelawa 3.041.

Marjan Massere 4.979 suara, Haeriah Rahman 4.601 suara, Alwyldan Mustahir 3.878 suara.

Lalu, Gemilang Pagessa 7.965 suara, Sri Hastuti Hilli  3.283 suara dan Arie Anugrah 2.460 suara.

PKS, mengalami peningkatan dari 2 kursi pada Pemilu sebelumnya menjadi 3 kursi. Dengan jumlah perolehan 15.695 suara.

Peraih kursi di PKS yakni, Mursyid 2.388 suara, Rahmat Hidayat  2.659 suara dan Dedy Aryan 3.000 suara.

Demokrat  sebelumnya hanya 1 kursi kini bertambah menjadi 2 kursi dengan total 12.849 suara.

Peraih kursi di Demokrat yakni Sabir  2.077 suara dan Sahmunir 3.667 suara.

Gerindra tetap stabil mempertahankan tiga kursi sesuai dengan Pemilu sebelumnya, dengan perolehan suara berjumlah 15.609 suara.

Pemegang kursi di Gerindra yakni, Muh Yusuf Damang 2.732 suara, Hannani 2.095 suara dan Rosdiana 3.564 suara.

PBB  mempertahankan 1 kursi sesuai dengan Pemilu sebelumnya dengan perolehan  5.192 suara. Peraih kursi tunggal tersebut yakni Suriati 4.212 suara

Sementara itu, Golkar justru mengalami penurunan.

Jumlah suara Golkar yakni 40.427.

Sebelumnya Golkar Maros berhasil mendapatkan 7 kursi, kini hanya 6 kursi.

Peraih kursi di Golkar yakni Muhammad Danial 3.971 suara, Bambang Jayanto 4.456 suara, Andi Fajrin  2.477 suara, Abd Rasyid  3.322 suara, Nurlinda (Golkar) 1.443 suara dan Nafa Putri Rosyidin (Golkar) 2.526 suara.

Nasdem juga mengalami penurunan, dari yang sebelumnya 5 kursi kini berkurang menjadi 4 kursi saja.

Total perolehan suara Nasdem di Kabupaten Maros yakni 25.747.

Peraih kursi di Nasdem diantaranya Sri Wahyuni Malik 2.023 suara, Muhammad Akbar 3.828 suara, M Agung Wisnu 3.239 suara dan Muhammad Yusuf Sarro 2.469 suara.

Selanjutnya PKB, juga menurun dari yang sebelumnya 4 kursi kini tersisa 3 kursi saja.

Total perolehan suara PKB yakni 13.915 suara.

Peraih kursi PKB yaitu, Jumiati Aprilia 2.278 suara, M Yusuf 2.083 suara dan Muliati 2.649 suara.

Hanura yang sebelumnya mengantongi 4 kursi kini harus puas dengn perolehan satu kursi, dengan jumlah suara 6.388 suara.

Pemegang kursi tunggal di Hanura yakni Machmud Alkani 2.907 suara.

Terakhir, PPP harus gigit jari kerena kehilangan 2 kursi yang sebelumnya diduduki oleh Hasmin Badoa sebanyak dan Salman Sanusi. (*)