Jamaah Umrah Asal Makassar Tetap Khusyuk Meski Cuaca Panas

Agung Tanrasula (warga Tamalate Makassar)

Melaporkan dari Mekkah

TRIBUN-TIMUR.COM - Pada bulan Muharram 1447 hijriah ini, Arab Saudi tengah menghadapi musim panas. Namun jamaah umrah tetap antusias melaksanakan ibadah.

Suhu di Mekkah pada siang hari mencapai 43 derajat celcius dan pada malam hari sekitar 34 derajat celcius. Musim panas akan berakhir di bulan september.

Agung Tanrasula, jemaah umrah asal Makassar mengatakan suhu panas yang ekstrem tak menjadi kendala saat beraktivitas di Mekkah maupun di Madinah.

Masjidil Haram di Mekkah maupun Masjid Nabawi di Madinah menggunakan ac dan kipas angin berpendingin. Membuat jamaah betah dan ingin berlama-lama di Masjid.

"Kami datangnya di musim panas, makanya harus mempersiapkan beberapa hal, baik fisik dan barang bawaan," ujar dosen komunikasi public relations ini.

Beberapa hal menurut Agung yang perlu dilakukan untuk menghadapi cuaca panas di Mekkah antara lain minum banyak air agar tubuh tetap terhidrasi. 

Air yang paling baik diminum adalah zam-zam, sangat mudah ditemukan di Masjidil Haram.

Jemaah juga dapat menggunakan pakaian ringan dan longgar, membawa topi, kacamata hitam, dan memakai sunscreen. Jika beraktivitas di luar ruangan sebaiknya mencari tempat teduh.

Membawa obat-obatan sangat penting, apalagi jika memiliki riwayat penyakit tertentu.

Terpenting menurut Agung adalah istirahat yang cukup. Jangan memaksakan diri untuk menghabiskan waktu keliling berbelanja untuk membeli oleh-oleh.

Agung menambahkan, memilih travel umrah berkualitas menentukan kenyamanan jemaah saat ibadah.

"Alhamdulillah kami ratusan orang berangkat dari Makassar menggunakan travel Naba Tour," ujarnya.(*)