Dialog Lintas Agama di Makassar, Dorong Pemuda Lawan Kekerasan dan Jaga Lingkungan
Dialog ini berlangsung selama dua hari. Hari pertama merupakan pertemuan internal tokoh-tokoh Katolik.
Penulis: Risma Syam | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Keuskupan Agung Makassar menggelar Dialog Kemanusiaan bersama Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) lintas agama se-Sulawesi Selatan di Aula Keuskupan Agung Makassar, Jl Thamrin No. 5-7, Kamis (31/7/2025) sore.
Dialog ini berlangsung selama dua hari. Hari pertama merupakan pertemuan internal tokoh-tokoh Katolik.
Dalam forum tersebut, para pemuka agama Katolik didorong untuk terus menjaga silaturahmi dan membangun kerukunan dengan masyarakat lintas agama di lingkungan masing-masing.
Hari kedua, Kamis (31/7/2025), merupakan pertemuan eksternal bersama OKP lintas agama.
Forum ini membahas secara khusus Deklarasi Istiqlal, sebuah dokumen penting yang menjadi pijakan bersama dalam membangun kerja sama lintas iman.
“Deklarasi Istiqlal ini pada intinya membahas dua hal, yaitu melawan kekerasan dan kerusakan lingkungan,” ungkap Pastor RD. Albert Arina, Pr, selaku Ketua Komisi Kerawam-HAK (Kerasulan Awam dan Hubungan Antar Agama & Kepercayaan) Keuskupan Agung Makassar.
Menurutnya, deklarasi ini merupakan hasil pertemuan Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal yang kini menjabat sebagai Menteri Agama RI. Forum kali ini menjadi langkah awal untuk menggali semangat deklarasi tersebut melalui diskusi kelompok (FGD).
“Setelah FGD ini, akan ada masukan-masukan dari warga muda yang kita rumuskan menjadi langkah konkret. Semuanya akan dikawal bersama dalam semangat Deklarasi Istiqlal,” tambah Pastor Albert.
Forum ini turut dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Dr. H. Ali Yafid, S.Ag., M.Pd.I, Ia mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari program Kementerian Agama untuk mempererat silaturahmi lintas agama.
Selain itu, turut hadir Romo Dr. Aluysius Budi Purnomo, Pr., M.Hum., Lic.Th, selaku Sekretaris Komisi HAK Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
Romo menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif pemuda di Makassar yang telah menggagas forum lintas agama tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi kerja sama ini. Di tengah kesibukan masing-masing, warga muda dari berbagai agama bisa hadir, berdiskusi, mendalami Deklarasi Istiqlal, dan bersama-sama menyusun langkah selanjutnya,” ujar Romo Budi.
Romo menegaskan, kaum muda adalah masa depan bangsa, sehingga sinergi lintas agama yang telah terbangun harus terus diperkuat.
Sementara itu, Ketua Pemuda Katolik Komda Sulsel, Erika Tansil, SH, menegaskan pentingnya kolaborasi pemuda lintas iman di tengah tantangan zaman.
“Pemuda adalah ujung tombak. Kita tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Harus jalan bersama supaya impact-nya besar. Mulai dari hal kecil, tapi konsisten dan dilakukan bersama-sama,” ucap Erika.
| Mobil Freed Tersangkut di Truk, Lalu Lintas Pettarani Makassar Macet |
|
|---|
| Di Hadapan Pendeta dan Vikaris GPIL, Munafri Titip Pesan Damai untuk Makassar |
|
|---|
| Pemkot Makassar Bakal Pasang Alat Deteksi Banjir, Alarm Bunyi Pertanda Waspada |
|
|---|
| Tahukah Anda? Permintaan Paspor Umrah dan Wisata Bagi Warga Sulsel Tetap Tinggi Meski Ada Efisiensi |
|
|---|
| Geng Motor Serang Warga di Makassar, Aksi Terekam CCTV dan Viral di Media Sosial |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Foto-bersama-pada-kegiatan-Dialog-Kemanusiaan-di-aula-Keuskupan-Agung-Makassar.jpg)