Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

PSM Makassar Rekrut Abu Kamara, Mampukah Akhiri Kutukan Striker Afrika?

Abu Kamara belum gabung latihan PSM Makassar. Ia harus hadapi adaptasi cepat dan kutukan striker Afrika yang gagal tampil konsisten.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
Instagram @aburazardkamara dan official PSM Makassar
PEMAIN PSM MAKASSAR - Kolase foto striker Abu Razard Kamara dan logo PSM Makassar. Tantangan Abu Razard Kamara sebagai striker baru PSM Makassar 2025/2026 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Striker asal Liberia, Abu Razard Kamara, digadang sebagai rekrutan anyar PSM Makassar.

Ia melengkapi kuota delapan pemain asing mengarungi Super League 2025/2026.

Namun, Kamara belum juga bergabung.

Ia belum tampak dalam sesi latihan di Stadion BJ Habibie, Parepare, Rabu (30/7/2025), meski laga perdana tinggal sembilan hari lagi.

PSM dijadwalkan menjamu tim promosi Persijap Jepara di Stadion BJ Habibie, Jumat (8/8/2025).

Abu Kamara menghadapi tantangan berat.

Ia harus cepat beradaptasi dengan gaya main PSM dan membangun chemistry dalam waktu singkat.

Ia juga perlu menyesuaikan diri dengan atmosfer serta karakter sepak bola Indonesia.

Suporter PSM mulai khawatir ia kesulitan menyesuaikan diri karena waktu persiapan sangat terbatas.

Humas GUE PSM, Munzalan Herul, menyebut keterlambatan bergabung jadi tantangan tersendiri.

“Butuh waktu mengenal gaya bermain tim dan instruksi taktik pelatih. Juga membangun chemistry, terutama di lini depan yang bergantung pada kerja sama dan timing,” jelasnya, Kamis (31/7/2025).

Ia menilai, perbedaan kultur dan kompetisi bisa membuat adaptasi butuh waktu lebih panjang.

“Dengan waktu persiapan yang mepet, adaptasi bisa saja tidak berjalan ideal,” lanjutnya.

Meski begitu, Munzalan tetap yakin Kamara mampu menyesuaikan diri.

“Jika punya pengalaman dan cepat pahami filosofi tim, bukan tidak mungkin bisa tampil efektif meski persiapannya singkat,” tegasnya.

Pengamat sepak bola, Basri Badussalam, menyebut Kamara pasti telah diberi gambaran oleh pelatih PSM, Bernardo Tavares.

Bisa saja Tavares mengirimkan video permainan PSM agar Kamara mempelajari gaya bermain tim dan cepat beradaptasi saat bergabung.

“Jadi ada analisa video diberikan kepada pemain. Jadi tidak tunggu lama lagi untuk cepat adaptasi,” ujarnya.

Akhiri Kutukan Striker Afrika

PSM dalam beberapa musim terakhir merekrut striker asal Afrika, namun belum ada yang konsisten mencetak gol.

Victor Mansaray, pemain berdarah Freetown, sempat mencetak gol di tiga laga awal setelah direkrut pada putaran kedua Liga 1 2023/2024.

Namun, performanya menurun. Ia baru mencetak gol lagi setelah sembilan laga.

Total hanya empat gol disumbang.

Mansaray tidak diperpanjang.

PSM kemudian merekrut Tito Okello asal Sudan Selatan.

Ia datang dengan status top skorer kedua Liga Kenya.

Namun, penampilannya melempem.

Ia hanya mencetak dua gol dan dua assist dari 10 laga.

Cedera dan sakit membuat kontribusinya minim.

Ia pun dilepas di putaran kedua dan diganti Joao Albertine Pereira alias Balotelli asal Guinea-Bissau.

Balotelli mencetak tiga gol di tiga laga awal.

Tapi setelah itu, tampil tidak konsisten.

Ia puasa gol dalam 10 laga dan hanya mencetak lima gol dari 14 pertandingan.

Kutukan striker Afrika tajam di awal jadi tantangan bagi Kamara.

Striker 182 sentimeter ini harus mengakhirinya.

Menurut Basri, striker Afrika umumnya pekerja keras.

Jika Kamara punya kualitas, ia bisa mematahkan kutukan tersebut.

“Striker bagus pasti harganya mahal. Harus betul-betul pilih pemain sesuai karakter dan budget. Kalau mau bagus, pasti budget-nya harus bagus,” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved