Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Semester I 2025, Penjualan Mobil Turun Dibanding Periode Sama Tahun Lalu

Penjualan mobil wholesales adalah penjualan mobil dari produsen (pabrik) ke distributor atau dealer resmi dalam jumlah besar.

Editor: Sakinah Sudin
Gaikindo via Kontan.co.id
PENJUALAN MOBIL TURUN - Data penjualan mobil wholesales dan retail tahun 2024-2025 dirilis Gaikindo belum lama ini. Pada periode Januari-Juni 2025, penjualan mobil secara wholesales turun 8,6% ketimbang periode yang sama tahun lalu. 

Secara keseluruhan, penurunan penjualan mobil terjadi seiring turunnya angka produksi.

Per Juni 2025, produksi mobil nasional hanya mencapai 92.525 unit, turun 3,3 % dibanding tahun lalu.

PENJUALAN MOBIL TURUN - Data penjualan mobil wholesales dan retail tahun 2024-2025 dirilis Gaikindo belum lama ini. Pada periode Januari-Juni 2025, penjualan mobil secara wholesales mencapai 374.740 unit.
PENJUALAN MOBIL TURUN - Data penjualan mobil wholesales dan retail tahun 2024-2025 dirilis Gaikindo belum lama ini. Pada periode Januari-Juni 2025, penjualan mobil secara wholesales mencapai 374.740 unit. (Gaikindo via Kontan.co.id)

Gaikindo kini berharap semester II bisa menjadi momentum pemulihan.

Namun, keberhasilan mengejar target 1 juta unit penjualan sangat bergantung pada pemulihan daya beli masyarakat dan strategi agresif dari pelaku industri otomotif dalam menawarkan produk baru yang sesuai kebutuhan pasar.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto mengatakan bahwa capaian tersebut menjadi sinyal perlunya kerja ekstra di semester kedua tahun ini. 

Menurut dia, salah satu strategi yang diandalkan adalah melalui stimulus dari pameran otomotif berskala nasional seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).

"Mudah-mudahan dengan adanya pameran seperti GIIAS di Jakarta dan kota-kota besar lainnya, serta GJAW (Gaikindo Jakarta Auto Week) di bulan Desember, ini bisa menjadi stimulus untuk menaikkan angka-angka penjualan," ujar Jongkie kepada Kontan, Jumat (11/7/2025).

Ia mengakui bahwa biasanya ada lonjakan penjualan seiring digelarnya pameran otomotif, namun kali ini situasinya berbeda. 

"Kita tidak bisa memprediksi karena saat ini daya beli masyarakat lemah sekali," ungkapnya.

Selain itu, ia menyebut peluncuran model-model baru dari sejumlah merek juga bisa menjadi faktor penentu dalam mendorong penjualan.

Sumber: Kontan.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved