Semester I 2025, Penjualan Mobil Turun Dibanding Periode Sama Tahun Lalu
Penjualan mobil wholesales adalah penjualan mobil dari produsen (pabrik) ke distributor atau dealer resmi dalam jumlah besar.
TRIBUN-TIMUR.COM - Pasar otomotif di semester I tahun 2025, masih lesu.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) terbaru, penjualan mobil wholesales dari pabrik ke diler turun 8,6 persen secara tahunan.
Penjualan mobil wholesales adalah penjualan mobil dari produsen (pabrik) ke distributor atau diler resmi dalam jumlah besar.
Penjualan ini tidak dikenakan pajak penjualan, sehingga harga yang ditawarkan biasanya lebih rendah, terutama saat pembelian dalam volume besar.
Pada periode Januari-Juni 2025, penjualan mobil secara wholesales mencapai 374.740 unit.
Angka ini lebih rendah 8,6 % ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Padahal di semester pertama tahun lalu, penjualan mobil secara wholesales juga sudah turun.
Periode Januari-Juni 2024, penjualan mobil wholesales turun 19,04 % .
Sejalan, penjualan mobil secara retail dari diler ke konsumen turun 9,71 % pada semester pertama tahun ini menjadi 390.467.
Penurunan penjualan retail ini juga lebih rendah ketimbang semester pertama tahun lalu yang turun 13,93 % .
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil pada Juni 2025 mengalami penurunan hampir di semua segmen.
Penurunan paling tajam terjadi pada mobil tipe sedan yang anjlok 82 % secara tahunan (YoY) menjadi hanya 212 unit. Tipe LCGC juga turun drastis 49 % menjadi 7.762 unit.
Namun, di tengah tren negatif tersebut, penjualan mobil tipe double gardan alias 4WD justru menunjukkan pertumbuhan signifikan.
Di sisi wholesales, penjualannya naik 78 % YoY menjadi 1.647 unit.
Bahkan, di pasar retail, pertumbuhan lebih tinggi lagi, mencapai 185 % menjadi 2.690 unit.
Secara keseluruhan, penurunan penjualan mobil terjadi seiring turunnya angka produksi.
Per Juni 2025, produksi mobil nasional hanya mencapai 92.525 unit, turun 3,3 % dibanding tahun lalu.

Gaikindo kini berharap semester II bisa menjadi momentum pemulihan.
Namun, keberhasilan mengejar target 1 juta unit penjualan sangat bergantung pada pemulihan daya beli masyarakat dan strategi agresif dari pelaku industri otomotif dalam menawarkan produk baru yang sesuai kebutuhan pasar.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto mengatakan bahwa capaian tersebut menjadi sinyal perlunya kerja ekstra di semester kedua tahun ini.
Menurut dia, salah satu strategi yang diandalkan adalah melalui stimulus dari pameran otomotif berskala nasional seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).
"Mudah-mudahan dengan adanya pameran seperti GIIAS di Jakarta dan kota-kota besar lainnya, serta GJAW (Gaikindo Jakarta Auto Week) di bulan Desember, ini bisa menjadi stimulus untuk menaikkan angka-angka penjualan," ujar Jongkie kepada Kontan, Jumat (11/7/2025).
Ia mengakui bahwa biasanya ada lonjakan penjualan seiring digelarnya pameran otomotif, namun kali ini situasinya berbeda.
"Kita tidak bisa memprediksi karena saat ini daya beli masyarakat lemah sekali," ungkapnya.
Selain itu, ia menyebut peluncuran model-model baru dari sejumlah merek juga bisa menjadi faktor penentu dalam mendorong penjualan.
Sumber: Kontan.co.id
Daftar 10 Mobil Terlaris Semester I 2025: Sigra Kokoh di Puncak, Avanza dan Xpander? |
![]() |
---|
Astra UD Trucks dan Patra Logistik Perkuat Armada BBM lewat MoU di GIIAS 2025 |
![]() |
---|
Penjualan Retail Mobil Semester I 2025: Toyota Memimpin, Daihatsu dan Mitsubishi Nomor Berapa? |
![]() |
---|
Pasar Otomotif Semester I 2025: Toyota Terlaris, Disusul Daihatsu, Mitsubishi Nomor 4 |
![]() |
---|
Optimis Penjualan Melejit di 2025, Bosowa Berlian Motor Siapkan Berbagai Strategi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.