Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemkot Makassar

Munafri Siapkan Skema Sewa Bus Listrik untuk Antar-Jemput Siswa

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, siapkan opsi sewa bus listrik untuk siswa demi tekan biaya dan perbaikan bukan jadi beban pemerintah.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Pemkot Makassar
 LAYANAN BUS SEKOLAH. Suasana layanan antar-jemput siswa menggunakan bus listrik milik Dinas Perhubungan Kota Makassar, Senin (21/7/2025). Tampak siswa berdesakan.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSARWali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyiapkan opsi skema sewa menambah bus listrik gratis bagi pelajar.

Menurut Munafri, penyediaan bus sekolah bisa melalui sistem sewa, bukan pembelian. 

Skema ini menyesuaikan arahan pemerintah pusat soal efisiensi anggaran, termasuk biaya perawatan kendaraan.

“Kalau rusak atau maintenance, itu tanggung jawab pemilik kendaraan. Mereka yang urus,” ujar Munafri, Kamis (24/7/2025).

Pemkot Makassar masih mengkaji mekanisme sistem sewa tersebut. 

Perlu perbandingan antara biaya sewa dan pengadaan langsung.

“Kita akan hitung besarannya, apa untung dan ruginya,” katanya.

Ia menilai, penambahan bus sangat penting agar pelajar bisa bertransportasi secara aman dan nyaman. 

Beban orang tua juga berkurang karena hemat ongkos.

Baca juga: Makassar Tambah 3 Bus Listrik Sekolah Gratis di 2026

“Anggap saja satu hari transportasi Rp10 ribu sampai Rp30 ribu. Kalau dihitung per bulan, besar juga penghematannya,” jelasnya.

Selain itu, kehadiran bus listrik bisa mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan.

Biasanya, siswa diantar orang tua atau keluarga menggunakan kendaraan masing-masing. 

Bila armada ditambah, Pemkot Makassar akan cari strategi baru pemanfaatannya.

“Pagi antar ke sekolah, setelah itu busnya ngapain? Kalau bisa dipakai umum, kenapa tidak?” kata Munafri.

Artinya, Pemkot harus mengevaluasi kembali trayek atau koridor layanan bus sekolah.

Butuh Tambahan Tiga Bus Listrik

Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan Kota Makassar, Jusman, menyebut Dishub hanya punya lima bus sekolah saat ini. 

Tiga di antaranya bus listrik, dua lainnya konvensional.

Bus ini melayani lima trayek:

Terminal Malengkeri–Karebosi

Terminal Daya–Karebosi

Terminal Panakkukang–Karebosi

Antang–Karebosi

Terminal Daya–Untia

Trayek Malengkeri–Karebosi melintasi 26 sekolah, Daya–Karebosi 16 sekolah, Panakkukang–Karebosi 12 sekolah, Antang–Karebosi 20 sekolah, dan Daya–Untia 5 sekolah.

Operasional bus dimulai pukul 06.00-07.30 WITA untuk pengantaran dan 14.00-16.00 WITA untuk penjemputan.

“Kita butuh tiga unit tambahan. Tahun depan akan kita usulkan pengadaan bus listrik dengan spesifikasi lebih canggih,” kata Jusman.

Bus ini bakal dilengkapi teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT). 

Perangkat itu mampu merekam seluruh aktivitas dalam dan luar bus, termasuk mendeteksi pelanggaran oleh sopir.

Fasilitas lain seperti wifi dan monitor akan disiapkan kenyamanan siswa.

Ke depan, Dishub Makassar juga menyiapkan aplikasi pelacakan bus. 

Siswa dan guru bisa mengetahui posisi bus secara real time.

Selain itu, Dishub merancang penggunaan kartu elektronik. 

Kartu ditempel saat naik bus untuk merekam jumlah penumpang secara otomatis.

“Tetap gratis. Sistem taping ini untuk mendeteksi penumpang setiap hari,” ujar Jusman. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved