Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Film Cyberbullying Simpan Banyak Pesan Moral, Siap Tayang di Bioskop

Film yang disutradarai Rusmin Nuryadin, dan diproduseri Liani Kawati akan tayang di beberapa bioskop di Makassar.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Rudi Salam
FILM CYBERBULLYING - Penonton berfoto bersama sebelum nonton bareng film Cyberbullying di Cinepolis Phinisi Point (PiPo) Mal Jalan Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar, Kamis (24/7/2025). Film Cyberbullying menyimpan banyak pesan moral. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Film karya sineas lokal Makassar, Cyberbullying  dijadwalkan tayang di bioskop Agustus 2025.

Film produksi DL Entertainment itu pun mulai disosialisasikan kepada masyarakat sebelum tayang perdana.

Salah satunya di Cinepolis Phinisi Point (PiPo) Mal Jalan Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar, Kamis (24/7/2025).

Sosialisasi berupa nonton bareng (nobar) ini dirangkaikan kampanye stop cyberbullying (perundungan di media elektronik).

Hadir para pemain yang merupakan talenta-talenta muda asal Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kemudian hadir para kru, kepala sekolah, guru, komunitas, serta tamu undangan.

Hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Achi Soleman, dan Kepala Dinas Kominfo Kota Makassar Muhammad Roem.

Film yang disutradarai Rusmin Nuryadin, dan diproduseri Liani Kawati ini menyimpan banyak pesan moral.

Baca juga: Sinopsis Film Cyberbullying: Perundungan Digital dan Siswi SMP Berhasil Sembuhkan Luka Masa Lalu

Salah satunya tentang cara anak menggunakan platform digital secara bijak.

“Ini film edukasi untuk anak-anak ramah digital,” kata Produser Film Cyberbullying Liani Kawati.

Liani Kawati menjelaskan, lewat film Cyberbullying, anak-anak diajarkan bijak bermedia sosial.

Sebab, anak-anak hidup di era digital, sehingga banyak menggunakan media sosial.

Sutradara Film Cyberbullying, Rusmin Nuryadin mengatakan, dibuat sebagai keresahan karena akses anak sekarang banyak kepada dunia maya.

“Ini alarm bagi orang yang sudah punya anak dan mulai bermain sosial media. Ini contoh perundungan terjadi di dunia siber,” kata Rusmin.

Film Cyberbullying menyasar segala segmen, baik anak-anak, remaja, hingga orang tua.

Wajib Ditonton

Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman mengapresiasi Film Cyberbullying.

“Ini wajib ditonton kepala sekolah, guru, orang tua, dan siswa,” katanya.

Menurutnya, lewat Film Cyberbullying akan membuka mata penonton bahwa ada bully di media sosial.

Kepala Dinas Kominfo Kota Makassar, Muhammad Roem menjelaskan, Film Cyberbullying mengajarkan banyak hal, terkhusus orang tua.

“Peran orang tua di film ini sangat strategis. Makanya kami Dinas Kominfo selalu kampanye agar tidak terjadi cyberbullying,” jelas Roem.

Sinopsis Film

Neira (13 tahun), siswi kelas dua SMP yang dikenal sebagai panutan di sekolah, mendadak mengalami perubahan drastis dalam hidupnya.

Sebuah video konfrontasinya dengan teman sekolah mendadak viral dan menjadi bumerang.

Neira mengalami tekanan psikologis, menarik diri dari lingkungan, dan kehilangan semangat hidup.

Guna memulihkan kondisi Neira, keluarganya memutuskan mengirimnya tinggal bersama sang kakek.

Di lingkungan baru, Neira menemukan kembali harapan dan nilai-nilai kehidupan seperti religiusitas, kemandirian, nasionalisme, serta semangat gotong royong.

Bersama teman-teman barunya, ia membangun taman baca dan tempat latihan Spelling Bee bagi anak-anak kurang mampu.

Kisahnya mencapai klimaks saat Neira kembali ke sekolah lamanya untuk mengikuti lomba Spelling Bee, mencetak prestasi, dan menyembuhkan luka masa lalunya.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved