Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Damkar Makassar

Damkar Makassar Selamatkan Bocah 10 Tahun Tersangkut di Jeruji Pagar Sekolah

Peristiwa itu terjadi di salah satu sekolah swasta, Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Kamis (24/7/2025).

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Alfian
Istimewa/Damkarmat Makassar
AKSI DAMKAR - tangkapan layar video evakuasi Tim Rescue Damkarmat Makassar terhadap bocah 10 tahun yang lengan tangannya tertancap di jeruji pagar, SD di Sudiang, Makassar, Kamis (24/7/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bocah sepuluh tahun di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menangis kesakitan akibat sikutnya tertancap jeruji pagar sekolah.

Peristiwa itu terjadi di salah satu sekolah swasta, Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Kamis (24/7/2025).

Dalam rekaman video yang diperoleh, petugas Rescue Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Makassar dikerahkan ke lokasi kejadian.

Tampak petugas berjibaku memotong besi pagar meruncing yang menancap sikut sang bocah.

Proses pemotongan pagar atau evakuasi itu, menggunakan gerinda disaksikan guru dan orang tua murid.

"Jadi betul ada laporan masuk anak sekolah dasar umur 10 tahun, tangannya tertusuk duri pagar besi di sekolah," kata Dantim Rescue 1 Damkarmat Makassar, Hidayatullah.

Hidayatullah menjelaskan, kejadian bermula saat lonceng jam istirahat dibunyikan.

Baca juga: 5 Menit Menegangkan Bagi Yoseph, Cincin Pemberian Ibu Lepas di Tangan Damkar Makassar

Korban bergegas keluar kelas dan bermain di dekat pagar gerbang masuk sekolah.

Saat asik bermain, kaki sang bocah terpeleset hingga nyaris terjatuh dan membuat sikutnya tertancap besi pagar.

"Saat itu kakinya tergelincir dan tangannya tersangkut, tertancap duri pagar," ujar Hidayatullah.

Setelah berhasil memotong besi menancap di sikut sang bocah, Tim Rescue Damkar pun membawa korban ke rumah sakit.

"Kita memotong menggunakan gerinda dengan kombitul, setelah kita potong anak ini kita antar ke RS," terangnya.

Mulanya lanjut Hidayatullah, korban dibawa ke RS Pertamina. Namun, perawat lanjut Hidayat menganjurkan agar korban dibawa ke RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.

"Setelah perawat dari RS Wahidin bilang bisa menangani korban, baru kita tinggalkan," jelasnya.

Proses evakuasi itu, kata dia, memakan waktu lebih kurang 60 menit.

Pasalnya, petugas yang memotong besi harus bekerja ekstra hati-hati agar terhindar dari insiden tak diinginkan.

"Proses evakuasi kurang lebih satu jam. Kesulitannya anak ini meraung kesakitan," terang Hidayatullah.

"Pemotongan juga kita lakukan secara hati-hati karena takutnya alat potong tersangkut di jeruji pagar," tuturnya.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved