Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Curhat Pengusaha Catering Tonyamang Keluhkan Harga Beras Naik

Owner Tonyamang Catering Service, Rina Triana Natsir, mengungkapkan harga beras mulai naik sejak awal tahun 2025.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
HARGA BERAS NAIK - Menu makanan dari Tonyamang Catering. Owner Tonyamang Catering, Rina Triana Natsir keluhkan harga beras terus melonjak naik. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Harga beras terus melonjak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kenaikan harga beras ini memberi dampak terhadap bisnis katering. Pengusaha katering dibuat menjerit.

Owner Tonyamang Catering Service, Rina Triana Natsir, mengungkapkan harga beras mulai naik sejak awal tahun 2025.

Harganya di awal tahun masih Rp 330 ribu-Rp 340 ribu per 25 kilogram (kg).

Sekarang, telah menyentuh Rp 410 per 25 kilogram.

"Naiknya bertahap. Paling dirasakan minggu lalu, dari Rp 372.500, Rp 380.000 ribu, sekarang sudah Rp 410.000 per 25 kilogram," ungkapnya.

Perempuan akrab disapa Rina ini mengaku tak biasa mensiasati harga beras naik dengan mengurangi porsi makanan.

Sebab, menurutnya konsumen pasti komplain.

Untungnya, ketika harga beras naik, harga bahan lainnya justru turun. Sekarang harga ayam turun Rp 28 ribu per kg.

"Jadi kami menghitung cost tak bisa satu-satu, kami hitungan sepaket. Bisa saling subsidi silang," terangnya.

Rina pun menyampaikan, kenaikan harga beras tak turut membuat harga makanannya naik.

Ia menjual per paket untuk prasmanan Rp 30 ribu per porsi. Namun, menunya berubah.

Jika dulu harga Rp 30 ribu dapat menu ayam, ikan, sayur dan lauk tambahan.

Sekarang paket Rp 30 ribu itu dipilih salah satunya, ayam atau ikan. 

Tambahannya, sayur, mie goreng dan opsi omlet atau tumis tahu tempe.

"Orang tetap makan puas. Kuantitas sesuai, kualitas sesuai, tapi susunan menu diganti," ucapnya.

Rian berharap, pemerintah bisa menurunkan harga beras terus merangkak naik.

Salah satu caranya dengan membantu mensubsidi petani dengan penggunaan teknologi.

Pasalnya, Sulsel memiliki sawah luas, tapi harga beras mahal.

"Pemerintah bisa mendukung petani," harapnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved