Opini
Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Jaminan Pangan Bergizi: Kunci Sukses Program MBG
Dalam konteks Program MBG, peran bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) menjadi sangat vital.
Oleh: Agung PJ Wahyuda
Dosen Prodi KH- FK Unhas
TRIBUN-TIMUR.COM - Bulan Juli ini menjadi penanda dimulainya tahun ajaran baru, sebuah momentum yang disambut dengan optimisme, terutama dengan hadirnya dukungan kuat terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program ini tidak hanya berjanji untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak bangsa, tetapi juga menjadi fondasi penting bagi generasi emas Indonesia di masa depan.
Sebagai seorang yang berkesempatan menjadi narasumber dalam pelatihan Sarjana Penggerak untuk Program MBG Batch 3 pada Juni lalu, saya melihat langsung betapa krusialnya aspek keamanan pangan dalam pelaksanaan program berskala nasional ini.
Dalam konteks Program MBG, peran bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) menjadi sangat vital.
Kesmavet, yang istilahnya diperkenalkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1959, adalah salah satu bidang kedokteran hewan yang berfokus pada kesehatan dan keamanan pangan asal hewan serta penularan penyakit dari hewan ke manusia.
Tugas Kesmavet mencakup segala urusan terkait hewan dan produk hewan yang secara langsung atau tidak langsung memengaruhi kesehatan manusia.
Ini berarti, Kesmavet adalah garda terdepan dalam memastikan bahwa bahan pangan hewani yang dikonsumsi dalam program MBG aman dan berkualitas.
Protein Hewani: Fondasi Gizi Program MBG
Protein hewani merupakan komponen gizi yang krusial dalam pencapaian kebutuhan gizi anak-anak di bawah program MBG. Pangan asal hewan mengandung gizi yang baik untuk tubuh manusia, lengkap dengan asam amino esensial.
Sumber protein hewani seperti telur, daging ayam, daging sapi, dan susu menjadi tulang punggung dalam penyediaan makanan bergizi.
Namun, sifat pangan segar asal hewan yang mudah busuk (perishable) serta potensi membawa agen penyakit seperti Salmonellosis, Antraks, Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus, menjadikan penanganannya sangat kompleks dan memerlukan perhatian khusus.
Mengelola Pangan Asal Hewan untuk Program MBG yang Baik
Untuk memastikan Program MBG berjalan optimal dengan penyediaan protein hewani yang aman dan bermutu, ada beberapa aspek penting dalam pengelolaan bahan pangan asal hewan yang harus diperhatikan:
Pemilihan Telur Konsumsi yang Baik: Si Bulat Penyelamat Gizi yang Penuh Kejutan!
Telur, si mungil serbaguna ini memang favorit bagi semua. Saat memilihnya, pastikan kulitnya mulus tak retak, bersih dari noda, dan saat dipecahkan, bagian kuning serta putihnya masih kental, bukan encer seperti air.
Hindari yang ada bintik darah atau bau aneh, ya. Kalau ragu, coba tes air: telur segar pasti akan tenggelam.
Setelah telur diterima atau dibeli, pisahkan telur kotor dari yang bersih. Yang kotor boleh dicuci lembut pakai sabun cuci piring dan dikeringkan.
Untuk penyimpanan, masukkan ke kulkas dengan posisi bagian tumpul di atas, ini membantu menjaga kesegarannya lebih lama.
Kalau ada telur yang retak, segera masak matang hari itu juga, jangan disimpan lama, apalagi di suhu ruangan. Dan ingat, telur utuh jangan dibekukan, nanti pecah! Kalau mau membekukan, kocok isinya dulu, baru simpan dalam wadah tertutup rapat.
Pemilihan dan Penanganan Daging Ayam yang Baik: Dari Kandang ke Panci, Tetap Segar dan Mantap!
Beralih ke daging ayam, protein yang hampir selalu ada di meja makan kita. Daging ayam yang baik itu warnanya pink muda atau putih kemerahan, tidak ada bau amis, menyengat, atau asam, dan permukaannya bersih dari darah.
Saat membeli, pastikan ayam yang Anda terima dalam kondisi dingin (suhu internalnya sekitar 1−7OC) atau bahkan beku (<−10OC).
Sesampainya di base camp atau unit pengelola , jangan biarkan daging ayam tergeletak lama di suhu ruangan, maksimal 2 jam saja, setelah itu segera masak atau simpan di kulkas/freezer dalam wadah tertutup.
Daging ayam yang baik berwarna putih kemerahan (pink muda), tidak berbau amis, menyengat, atau asam, dan permukaannya tidak ada darah.
Penerimaan karkas/daging ayam harus dalam kondisi dingin (1−7OC) atau beku (<−10OC). Karkas/daging ayam harus dikemas dalam plastik atau wadah tertutup yang aman/food grade.
Daging ayam mentah dapat disimpan 1-2 hari di refrigerator atau 3-6 bulan di freezer.
Daging yang sudah diungkep/direbus dapat disimpan kurang dari 5 hari di refrigerator atau 2-3 bulan di freezer. Jangan menyimpan daging ayam pada suhu kamar lebih dari 2 jam.
Pemilihan dan Penanganan Daging Sapi yang Baik: Kuat dan Bergizi, Pilihan Tepat untuk Energi!
Untuk daging sapi, pilih yang warnanya merah ceri terang, tidak berbau aneh (amis, menyengat, atau asam), dan permukaannya tidak berdarah.
Seperti daging ayam, pastikan daging sapi yang Anda beli sudah dalam kondisi dingin atau beku.
Jika Anda ingin menyetok daging sapi, belilah yang sudah beku dan segera masukkan ke freezer begitu sampai rumah atau di Unit pengelola MBG.
Jangan biarkan mencair di suhu kamar terlalu lama. Sebelum disimpan, potong-potong daging sapi sesuai porsi kebutuhan masakan Anda (misalnya untuk sop atau rendang), lalu kemas rapat dalam plastik atau wadah food grade.
Daging sapi mentah bisa awet 3-5 hari di kulkas dan 4-6 bulan di freezer, sedangkan yang sudah direbus bisa bertahan 2-3 bulan di freezer.
Ingat, cairan merah yang keluar saat daging beku dicairkan itu bukan darah, melainkan "drips" yang kaya protein.
Dan usahakan tidak membekukan-mencairkan-membekukan daging berulang kali, maksimal 2 kali saja untuk daging segar dan sekali saja untuk daging giling.
Pemilihan dan Penanganan Susu Sapi yang Baik: Si Putih Kaya Manfaat, Perlindungan untuk Tubuh!
Terakhir, susu, minuman kaya gizi yang sangat penting. Susu mentah segar yang baik itu warnanya putih kekuningan, terlihat homogen (tidak ada bagian yang terpisah), tidak bau asam atau bau kandang, dan tidak encer.
Yang terpenting, pastikan susu mentah selalu dalam kondisi dingin (<7OC>
Berbeda dengan susu UHT, yang boleh disimpan di suhu kamar (25OC−30OC) asalkan kemasannya belum dibuka dan tidak rusak.
Setelah kemasan susu pasteurisasi atau UHT dibuka, sebaiknya segera dihabiskan. Jika Anda punya susu mentah dan ingin memanaskannya sendiri di rumah tanpa alat pasteurisasi khusus, rebus saja sampai mendidih (sekitar 90OC−100OC) selama minimal 5 menit sambil sesekali diaduk, lalu dinginkan segera dan simpan di kulkas.
Penerapan rantai dingin (cold chain) untuk menjaga kesegaran pangan asal hewan sangat ditekankan, dengan penggunaan fasilitas pendingin seperti cool box, refrigerator, dan freezer.
Selain itu, penting untuk memastikan bahwa semua unit usaha penyedia produk hewan memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV), yang merupakan sertifikat jaminan higiene dan sanitasi produk hewan.
Masyarakat juga dapat memeriksa status NKV melalui Sistem Informasi Nasional Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (Sisnas NKV).
Dengan demikian, keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis tidak hanya bergantung pada ketersediaan pangan, tetapi juga pada jaminan keamanan dan kualitasnya.
Peran aktif Kesehatan Masyarakat Veteriner, mulai dari peternakan hingga sampai ke tangan konsumen, adalah kunci untuk memastikan setiap anak menerima asupan gizi yang aman, sehat, utuh, dan halal, mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.