Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun RT RW

HP Tak Pernah Mati Demi Warga, Ketika 'Anak Motor' Jadi Ketua RT di Bakung Siaga 24 Jam

Bukan karena lupa dimatikan, tapi karena sang pemiliknya memilih tetap terjaga demi warganya, dia adalah Kurniawahyu Hidayat, Pejabat Sementara (Pj)

Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Kurniawahyu Hidayat, Pejabat Sementara (Pj) Ketua RT 007 RW 005. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Di tengah sunyinya malam di Perumahan Griya Pratama Sudiang 2, Kelurahan Bakung, Kecamatan Biringkanaya, sebuah ponsel tetap menyala tanpa henti.

Bukan karena lupa dimatikan, tapi karena sang pemiliknya memilih tetap terjaga demi warganya, dia adalah Kurniawahyu Hidayat, Pejabat Sementara (Pj) Ketua RT 007 RW 005.

"Saya tidak mau ada warga saya terganggu tidurnya karena ulah oknum yang tidak menghargai ketentraman lingkungan," tutur Kurniawahyu. 

Pria kelahiran Ujung Pandang, 20 Juli 1979 itu, sudah enam bulan dipercaya warga memimpin lingkungan yang dihuni sekitar 64 Kepala Keluarga atau sekitar 70-an jiwa.

Meskipun statusnya masih sebagai Pj, kepemimpinannya telah membekas di hati warganya.

Baca juga: 46.783 KK di Rappocini Siap Pilih Ketua RT di 11 Kelurahan Secara Langsung

"Saya sebenarnya ditunjuk warga jadi Pj RT. Tapi sekarang jadi dilema, karena banyak yang meminta saya lanjut memimpin," ungkap Wahyu, sapaan akrabnya. 

Selama memimpin Pj Ketua RT, permasalahan sampah dan keamanan masih menjadi isu utama di wilayahnya.

Namun dengan semangat gotong royong, Wahyu menggagas kerja bakti rutin untuk membersihkan lingkungan dan memperbaiki fasilitas umum.

"Kolaborasi dengan lurah itu yang utama. RT tidak bisa bekerja sendiri," kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai mekanik bengkel motor, yang juga Ketua Umum Wilayah Sulawesi Ikatan Motor Scorpio Indonesia.

Wahyu mengakui bahwa larangan bagi Pj RT untuk mencalonkan diri dalam pemilihan RT sebagaimana diatur dalam Perwali RT/RW Kota Makassar bukanlah masalah baginya secara pribadi.

Tapi rupanya, warganya justru yang tak bisa menerima pembatasan itu.

"Beberapa warga datang ke rumah menanyakan soal Perwali itu. Mereka bilang tidak mau kalau saya tidak bisa maju. Mereka minta saya lanjut memimpin lingkungan ini," cerita Wahyu.

"Sekarang saya bingung. Warga ingin tanda tangan, intinya mereka maunya saya terus."


Layanan 24 Jam

Ketika ditanya soal suka duka menjadi RT, Wahyu menyebutkan bahwa semuanya dijalani dengan ikhlas.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved