Disperindag Sulsel Klaim Harga Beras Masih Normal, Hanya Luwu dan Enrekang Ada Lonjakan
Disperindag Sulsel menyebut kenaikan harga tersebut dipicu oleh penyerapan besar-besaran gabah petani oleh Bulog.
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Harga beras medium dan premium di beberapa wilayah Sulawesi Selatan mengalami kenaikan.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Rahayu Juwita, saat dihubungi Tribun Timur, Selasa (22/7/2025).
Ia mengatakan, beras medium memiliki harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp12.500 dan beras premium Rp14.900
Kenaikan tersebut terjadi di beberapa titik, namun secara umum harga masih tergolong stabil.
"Memang ada beberapa daerah yang mengalami kenaikan, seperti di Kabupaten Luwu itu mencapai Rp16.000. Tapi di tempat lain masih aman, bahkan ada yang masih di angka Rp12.000–13.000,” katanya.
Ia mengaku, kenaikan harga tersebut dipicu oleh penyerapan besar-besaran gabah petani oleh Bulog.
“Saat ini hampir semua gabah petani dibeli oleh Bulog dengan harga Rp6.500 per kilogram. Jadi memang stok di masyarakat berkurang karena sebagian besar masuk ke gudang Bulog,” katanya.
Baca juga: Pemprov Sulsel Bantah Satgas Pangan Polri: Tak Ada Beras Oplosan di Sulsel
Selain itu, Bulog baru saja kembali melepas beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), yang menjadi pilihan utama masyarakat menengah ke bawah.
Sementara untuk beras premium, lanjut Rahayu, dikonsumsi oleh kalangan menengah ke atas.
“Data yang masuk hari ini menunjukkan situasi masih aman. Kecuali di Kabupaten Enrekang dan Luwu yang harga berasnya tercatat Rp17.000 per kilogram,” ungkapnya.
Namun, ia memprediksi harga beras kemungkinan akan kembali turun dalam waktu dekat.
Pasalnya, pada Agustus mendatang diperkirakan akan berlangsung panen raya di sejumlah daerah.
“Kalau asumsi kami, kemungkinan harga akan turun karena akan ada panen raya. Sekarang saja hampir tidak ada lagi penjual dari rumah ke rumah di kampung, karena seluruh gabah sudah terserap Bulog,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Sulsel, Ichsan Mustari mengatakan, akan segera mengevaluasi mengenai harga beras di Luwu dan Enrekang.
"Kita mau evaluasi besok, kenapa bisa seperti itu. karena faktanya seharusnya tidak seperti itu," katanya
Ia mengaku, Enrekang dekat dengan Kabupaten Sidrap yang menjadi pusat lumbung beras.
"Apakah memang CPP-nya tidak berjalan di sana, Karena seharusnya kalau ada CPP tidak harus seperti itu," jelasnya.
"Kita akan evaluasi tentu. Ada yang tidak terdeteksi sehingga kondisi seperti itu terjadi," tambah dia.(*)
Siapakan KTP! Begini Cara Cek Penerima Bantuan Beras Bulan Oktober November 2025 |
![]() |
---|
Bakul Maulid Akbar Pemkab Jeneponto Tahun Ini Disalurkan ke 15.833 Keluarga Miskin |
![]() |
---|
3 Tunjangan DPRD Palopo Dipangkas, Imbas Turunnya Klaster Keuangan Daerah |
![]() |
---|
Truk Tambang Penimbun Depan Waduk Nipa-nipa Moncongloe Makin Garang Usai Diprotes Wabup Maros |
![]() |
---|
Ribuan Penonton Ramaikan Opening Honda DBL 2025 South Sulawesi Series di GOR Unhas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.