Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Jabar Provinsi Termiskin, Warga Tewas Berebut Makanan di Acara Dedi Mulyadi

Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah teridentifikasi sebagai penyumbang angka kemiskinan tertinggi.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
TRAGEDI PERNIKAHAN MAUT - (Kiri) Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang mengaku siap tanggung jawab atas tragedi pesta pernikahan maut di Garut, Jumat (18/7/2025) dan (Kanan) Kondisi lokasi kejadian. Polisi akan melakukan pendalaman dan investigasi untuk mengetahui secara pasti kronologi dan penyebab kericuhan pernikahan anak Dedi Mulyadi. 

Hendra menjelaskan, kejadian tersebut bermula saat pihak keluarga pengantin membagikan 5.000 paket makanan gratis kepada masyarakat.

Penyelenggaraan kegiatan ini dipercayakan kepada sebuah event organizer (EO) yang bekerja sama dengan pemerintah daerah, termasuk Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan aparat kepolisian.

"Masyarakat itu mengantre di luar daripada pintu-pintu Pendopo."

"Pengaturan dari EO awalnya membatasi jumlah yang masuk, tapi ternyata masyarakat yang datang dari luar jauh lebih banyak," ungkapnya, Sabtu.

Karena keterbatasan ruang dan akses masuk, kerumunan semakin padat.

Ketika akses akhirnya dibuka, massa dari luar langsung mendorong masuk, menyebabkan kekacauan yang berujung pada jatuhnya korban.

Berdasarkan keterangan Hendra, insiden ini diduga adanya fenomena "bottleneck" atau penyempitan akses masuk yang tidak seimbang dengan jumlah massa.

"Korban mengalami sesak napas dan terinjak-injak."

"Umumnya luka di bagian kaki, paha, dan pinggang. Itu karena posisi korban sudah terjatuh lalu terinjak dari belakang," paparnya.

Santunan Rp250 Juta

Dedi Mulyadi, menunjukkan empati mendalam terhadap para korban insiden tragis yang terjadi dalam acara resepsi pernikahan anaknya.

Dedi langsung mendatangi RSUD dr. Slamet Garut untuk menjenguk para korban yang sedang menjalani perawatan medis, Jumat.

Setelah memantau langsung kondisi para pasien yang tengah dirawat, Dedi mengabarkan bahwa kesehatan mereka mulai menunjukkan tanda-tanda positif.

Dedi menyebut, sebagian besar korban datang bukan atas undangan resmi, melainkan karena tertarik melihat keramaian di lokasi.

"Sekarang sudah berangsur membaik. Banyak yang datang ke lokasi bukan karena diundang, tapi ikut kerumunan setelah melihat keramaian," ujarnya saat ditemui di RSUD dr Slamet, Jumat, dilansir TribunJabar.id.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved