Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Tugas Berujung Maut Bripka Cecep Kawal Pesta Anak Jenderal-Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, melangsungkan resepsi pernikahan dengan Maula Akbar, putra dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. 

|
Editor: Muh Hasim Arfah
dok tribun jabar/dok pribadi
TUGAS TERAKHIR- Kerusuhan warga berdesak-desakan saat antre makan gratis dalam pesta pernikahan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, yang menikah dengan Maula Akbar, putra dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di gerbang barat Alun-alun Garut, Jumat (18/7/2025). Bripka Cecep Saeful Bahri adalah Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat atau Bhabinkamtibmas Polsek Parangkawita, Polres Garut, Jawa Barat. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Hari itu seharusnya menjadi momen bahagia bagi Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, yang menikah dengan Maula Akbar, putra dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

Ia bersama rekan-rekannya mengawal sekitar 2500 tamu undangan. 

Namun kebahagiaan di Pendopo Garut berubah menjadi duka mendalam ketika kerumunan warga yang mengantre makanan gratis berujung tragedi. 

Tiga nyawa melayang. 

Salah satunya adalah Bripka Cecep Saeful Bahri, anggota Polres Garut yang gugur dalam tugas.

Bripka Cecep, 39 tahun, adalah bagian dari tim pengamanan dalam pesta pernikahan pejabat daerah tersebut.

Baca juga: Gegara Makan Gratis, 3 Warga Tewas Terinjak-injak di Pesta Nikahan Anak Dedi Mulyadi, Kronologi

Ia adalah Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat atau Bhabinkamtibmas Polsek Parangkawita, Polres Garut, Jawa Barat.

Ia ditempatkan di gerbang barat Alun-alun Garut, lokasi masuk menuju area pernikahan yang dibanjiri ribuan warga. 

Sejak usai salat Jumat, dua gerbang menuju pendopo mulai dipadati masyarakat yang ingin mendapatkan makanan gratis yang dibagikan dalam rangka resepsi.

Namun kepadatan itu berubah menjadi desakan massa.

Nafas sesak, tubuh terjepit, dan langkah-langkah panik terdengar dalam kekacauan. 

Tiga orang tak terselamatkan.

Satu di antaranya adalah Vania Aprilia, gadis kecil berusia delapan tahun dari Sukamentri. 

Sang ibu, Mela Putri, tak kuasa menahan air mata di ruang jenazah RSUD dr Slamet Garut. 

“Ia itu anak saya yang meninggal,” ucapnya pelan, menggenggam erat foto kecil sang buah hati.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved