Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ditinggal Angkutan Umum, Terminal Sasayya Bantaeng Kini Jadi Nadi Perdagangan Hasil Bumi

Tidak ada lagi hiruk pikuk penumpang atau antrean mikrolet plat kuning yang siap menjemput warga di Terminal Sasayya.

Penulis: Muh. Agung Putra Pratama | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Muh Agung Putra Pratama
TERMINAL SASAYYA - Suasana Terminal Angkutan Darat Sasayya di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang kini beralih fungsi menjadi terminal barang niaga, Rabu (16/7/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, BANTAENG - Matahari siang yang tidak terlalu terik, satu per satu mobil pikap mulai memasuki halaman Terminal Angkutan Darat Sasayya di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Bukan untuk menurunkan penumpang, melainkan karung-karung berisi kentang, tomat, cabai hingga sayuran segar.

Terminal Sasayya yang dulunya dibangun sebagai simpul transportasi antar wilayah kini beralih fungsi. 

Tidak ada lagi hiruk pikuk penumpang atau antrean mikrolet plat kuning yang siap menjemput warga. 

Terminal ini berubah menjadi denyut baru bagi para petani dan pedagang kecil di Bantaeng.

"Terminal ini sekarang tempat transaksi jual beli sayur dan buah," kata Kepala Sarana dan Prasarana (Sarpras) Terminal Sassayya, Zulfan, Rabu (16/7/2025). 

Setiap hari, sekitar 50 kendaraan keluar masuk terminal.

Membawa dan mengambil hasil bumi dari berbagai pelosok Bantaeng.

Tidak ada bangku tunggu yang dipenuhi calon penumpang. 

Baca juga: RPH jadi Perseroda Pangan, Terminal jadi Infrastruktur

Di dalam terminal, para petani hanya menunggu untuk bernegosiasi harga dengan pengepul. 

Zulfan menjelaskan, Terminal Sasayya dikelola oleh Pemprov Sulsel sejak 2018. 

Berdasarkan aturan terbaru Kementerian Perhubungan, terminal ini tidak lagi memungut retribusi keluar masuk kendaraan. 

"Yang dikenakan hanya jasa parkir sebesar Rp5 ribu per kendaraan," ujarnya.

Meski telah beralih fungsi, terminal ini tetap hidup. 

Bukan sebagai tempat berpindah antar kota, melainkan sebagai simpul penghidupan bagi para petani dan pedagang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved