Rekam Jejak Hidayat Arsani dan Hellyana Gubernur-Wagub Babel, Baru 3 Bulan Menjabat Sudah Konflik
Pasangan kepala daerah ini dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung pada 17 April 2025 lalu.
TRIBUN-TIMUR.COM - Hubungan antara Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani dan Wakil Gubernur Hellyana renggang.
Padahal saat kampanye Pilkada 2024, Hidayat Arsani dan Hellyana masih solid.
Setelah tiga bulan menjabat, hubungan keduanya mengalami keretakan.
Ketegangan antara Hidayat Arsani dan Hellyana telah mencuat ke permukaan dan menjadi sorotan publik serta pemerhati pemerintahan daerah.
Pasangan kepala daerah ini dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung pada 17 April 2025 lalu.
Dengan demikian, masa kepemimpinan Hidayat dan Hellyana baru berjalan sekitar tiga bulan, namun konflik internal sudah terjadi dan mengganggu sinergi kerja.
Hellyana secara terbuka mengungkapkan, hubungan kerja antara dirinya dan Hidayat kini tidak lagi berjalan harmonis seperti yang diharapkan saat awal menjabat.
Perselisihan ini menjadi perhatian setelah muncul surat edaran dari gubernur yang isinya membatasi ruang gerak dan kegiatan kedinasan yang biasa dijalankan oleh wakil gubernur.
"Saat ini saya coba lapor dulu ke DPRD, kemudian Kemendagri dan Ombudsman RI. Saya hanya berharap situasi tetap kondusif agar pembangunan daerah tidak terganggu," ujar Hellyana saat dihubungi pada Sabtu, 12 Juli 2025.
Menurut penuturan Hellyana, surat edaran yang diterbitkan oleh Gubernur Hidayat telah melewati batas kewenangan dan dinilai mencederai prinsip kerja kolektif antara gubernur dan wakilnya.
Ia juga menegaskan bahwa saat ini Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah tidak lagi memberikan dukungan atau memfasilitasi kegiatan resmi dirinya sebagai wakil gubernur.
Bahkan, Hellyana mengungkapkan bahwa informasi mengenai pembatasan kegiatan kedinasan yang sempat tayang di situs resmi pemerintah provinsi telah ditarik dan dihapus tanpa penjelasan.
Situasi ini membuat Hellyana merasa seolah-olah diabaikan dalam pemerintahan, meskipun ia juga merupakan sosok yang sah dipilih oleh rakyat melalui proses demokrasi.
"Sekarang OPD tidak memfasilitasi kegiatan saya, padahal saya sama-sama dipilih oleh rakyat," keluh Hellyana dengan nada kecewa yang mencerminkan rasa ketidakadilan.
Ia pun menyatakan bahwa pelaporan ke DPRD, Kemendagri, dan Ombudsman merupakan upaya untuk mencari keadilan serta menegakkan aturan dalam tata kelola pemerintahan daerah.
Di tengah situasi yang memanas ini, Hellyana tetap berharap agar konflik ini tidak mengganggu jalannya roda pemerintahan serta pembangunan di Bangka Belitung demi kepentingan masyarakat luas.
Sementara Hidayat Arsani justru heran dengan keluhan Hellyana.
Sebab menurut Hidayat, faktanya komunikasi dengan wakilnya itu lah yang sudah sangat sulit dilakukan.
“Saya sudah capek (kelelahan—red) bekerja sendiri. Beliau mengaku tidak difungsikan, padahal ke kantor saja jarang. Bagaimana bisa saya melibatkan orang yang keberadaannya pun sulit diketahui? Saya, Sekda, dan Asisten sering kesulitan mencarinya,” ungkap Hidayat saat konferensi pers, Minggu (13/7) di kediaman dinas Gubernur Babel.
Ia juga menekankan bahwa secara hukum, kewenangan Wakil Gubernur memang terbatas, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
“Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 dan PP Nomor 33 Tahun 2018, Gubernur adalah kepala daerah sekaligus perwakilan pemerintah pusat. Wakil Gubernur hanya menjalankan tugas yang didelegasikan oleh Gubernur, tidak memiliki kewenangan penuh dalam pengelolaan keuangan daerah,” jelas Hidayat.
Dirinya mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu yang belum tentu benar, apalagi menyangkut dinamika internal pemerintahan.
“Saya minta semua pihak bersikap tenang. Jangan menimbulkan kegaduhan. Pemerintah tetap bekerja seperti biasa. Jika saya merasa tak layak, saya siap mundur. Tapi sampai saat ini saya sudah menjalankan amanah dengan sungguh-sungguh,” tegasnya.
Ia pun menyesalkan isu disharmoni yang mencuat dalam waktu yang singkat setelah menjabat.
“Belum tiga bulan, sudah muncul ketidakharmonisan seperti ini. Ini jadi catatan saya,” tambahnya.
Hidayat juga mengungkapkan, tak mempersalahkan ada pihak yang berencana melaporkan kebijakannya ke Kementerian Dalam Negeri.
“Pesan saya, bekerja dengan baik saja, tidak perlu buat konten atau keluhan. Beliau (Hellyana) ingin melapor ke Mendagri atau PTUN, ya Alhamdulillah silakan saja. Jangan tidak dilaporkan, silakan lapor saja. Jangan membuat keluhan saja, agar Mendagri turun langsung ke sini. Jika saya salah, saya hormat. Jika saya benar, apa sanksinya?” ujar Hidayat.
Ia juga mengaku terakhir satu agenda dengan Wagub Hellyana pada kegiatan HUT ke-79 Bhayangkara pada Selasa (1/7) lalu di halaman Kantor Gubernur Provinsi Bangka Belitung.
“Selama hidup saya tidak mau bermusuh dengan orang, tapi saya akan lawan jika uang negara digunakan tidak sesuai aturan. Gubernur orang tertinggi, bukan saya gila hormat, tapi Wagub di bawah saya dan ikut aturan saja. Ibu mau ke mana, ikut aturan selama bawa uang rakyat, bukan hanya kerja ke sana ke sini saja,” ungkapnya.
Biaya Perjalanan Dinas
Kepala Biro Umum Setda Pemerintah Provinsi Bangka Belitung, Burhanuddin mengatakan, realisasi perjalanan dinas Wakil Gubernur mencapai Rp217.241.372 periode Mei-Juli.
"Sampai saat ini untuk Wakil Gubernur beserta ADCnya itu terealisasi Rp217.241.372, dalam jangka waktu sejak Mei hingga Juli ini jadi belum tiga bulan," ujar Burhanuddin, Minggu (13/7/2025).
Dengan nominal berkisar Rp217 juta tersebut, Burhanuddin mengungkapkan nilainya lebih besar dibandingkan perjalanan dinas Gubernur Provinsi Bangka Belitung, Hidayat Arsani.
"Gubernur dan adc-nya Rp167 juta, justru timnya lebih banyak Gubernur daripada Wagub.
Frekuensinya, lebih banyak Wagub dari pada Gubernur," tuturnya.
Wakil Gubernur Bangka Belitung Hellyana menjelaskan terkait biaya perjalanan dinas yang telah dilakukannya.
Ia memastikan perjalanan dinas yang dilakukannya, dapat dipertanggungjawabkan melalui laporan hasil kegiatan secara administratif.
"Pak Gubernur menyebutkan ada 10 perjalanan dinas saya dan tujuh diantaranya dianggap tidak jelas, saya ingin meluruskan bahwa semua perjalanan dinas saya dilakukan atas dasar surat tugas resmi dari Sekretariat Daerah, kegiatan resmi pemerintahan, baik menghadiri undangan, membuka acara, hingga menjalankan fungsi monitoring lapangan," ujar Hidayat Arsani, Senin (14/7/2025).
Pihaknya pun menegaskan tidak ada satu pun perjalanan dinas yang dilakukannya, tanpa dasar hukum atau tanpa tujuan resmi.
Lebih lanjut terkait soal koord inasi dengan Gubernur, Hellyana mengatakan hubungan kelembagaan antara Gubernur dan Wakil Gubernur diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014.
Pihaknya mengungkapkan Wakil Gubernur memiliki fungsi jabatan sendiri, sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
"Kami memang memiliki kewajiban membantu Gubernur, namun Wakil Gubernur bukan bawahan Gubernur secara struktural birokrasi," tuturnya.
"Saya melakukan perjalanan dinas sebagai bagian dari tugas kelembagaan, bukan perjalanan pribadi.
Dan sepanjang kegiatan tersebut untuk kepentingan daerah, di bawah administrasi resmi Pemprov, maka seharusnya tidak perlu dipersoalkan," tambahnya.
Hellyana menilai bila ada keberatan, dapat disampaikan dalam forum resmi pemerintahan bukan di ruang publik.
"Saya tetap menghormati posisi Gubernur, namun sebagai Wakil Gubernur saya juga bertanggung jawab kepada masyarakat Bangka Belitung.
Setiap langkah saya untuk rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi atau polemik," ungkapnya.
Rekam Jejak Hellyena
Hellyana Wakil Gubernur Bangka Belitung (Babel) periode 2025 - 2030.
Kasus dugaan ijazah palsu menyeret Hellyana.
Ia dilaporkan ke Polda Bangka Belitung soal keabsahan gelar sarjana hukum yang digunakan Hellyana.
Pelapor adalah dua mahasiswa dari IAIN dan Universitas Bangka Belitung pada Sabtu (17/5/2025).
Hellyana tercatat masuk Universitas Azzahra pada 2013 dan mengundurkan diri pada 2014.
Polisi telah memanggil mantan rektor Universitas Azzahra, tempat Hellyana tercatat sebagai mahasiswa.
Namun Syamsu Alam Maka eks Rektor Universitas Azzahra hanya mengutus penasihat hukumnya (PH) Sulhan ke Polda Bangka Belitung (Babel), Selasa (10/6/2025) pagi.
Sulhan memberikan klarifikasi atas undangan yang dilayangkan penyidik Ditreskrimum Polda Babel kepada kliennya terkait penggunaan gelar Sarjana Hukum (SH) oleh wakil gubernur (Wagub) Hellyana.
"Kemarin saya sampai sini istirahat dulu, lalu tadi saya datang ke Polda dan ini langsung pulang lagi," kata Sulhan selaku penasihat hukum mantan rektor Universitas Azzahra.
Rektor Universitas Azzahra tidak pernah menanda tangani ijazah yang bersangkutan dan tanda tangannya berbeda dengan tanda tangan yang biasanya rektor gunakan.
"Menurut pak rektor tidak pernah menanda tangani ijazah atas nama Hellyana. Tadi, saya lihat lampirannya dan itu tanda tangannya berbeda dan saya tadi sampaikan bahwa ini tanda tangan beliau dan silahkan dicek," ujarnya.
Menurut Sulhan, apa yang diminta penyidik ia sudah sampaikan dan kliennya pun menegaskan tidak pernah menanda tangani ijazah atas nama Hellyana di tahun 2012.
Profil Hellyana
Nama Hellyana sudah tidak asing di telinga masyarakat Bangka Belitung.
Pasalnya Hellyana pernah menjadi Anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung periode 2019-2024.
Bahkan Hellyana dipercaya untuk menjadi Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bangka Belitung.
Setelah menyelesaikan masa jabatannya, Hellyana menyanggupi permintaan untuk mendampingi Hidayat Arsani maju di Pilkada 2024.
Hellyana tentu memanfaatkan pengalaman serta basis setia pada Pemilu 2019 lalu untuk merasakan jabatan yang lebih tinggi.
Perlahan tapi pasti, Hellyana membangun nama baik serta koneksi politik hingga beberapa partai memberikan tawaran secara langsung.
Hingga akhirnya Hidayat Arsani - Hellyana diusung oleh PDIP, Golkar, PKS, dan PPP pada Pilkada 2024.
Profil Hellyana
Nama Lengkap : Hellyana S.H
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Tanjung Pandan, 26 Juli 1977
Agama : Islam
RIWAYAT PENDIDIKAN
SLTA NEGERI 1 TANJUNGPANDAN (1992-1995)
S1 UNIVERSITAS AZZAHRA (2008-2012)
RIWAYAT PEKERJAAN
KETUA KOMISI I DPRD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG (2019-2024)
Rekam jejak dan sosok Hidayat Arsani
Biodata dan harta kekayaan Hidayat Arsani Gubernur Bangka Belitung 2024-2029.
Dia diusung Partai Golkar, PDIP, PKS, dan PPP sebagai calon Gubernur Babel, didampingi Hellyana.
Hellyana adalah Ketua PPP Bangka Belitung yang berasal dari Belitung.
Pasangan ini sudah mendaftar ke KPU Babel, Rabu (28/8/2024).
Hidayat Arsani biasa juga disapa dengan panggilan Panglima.
Hidayat mengatakan sebutan Panglima pertama kali muncul pada 2006 dan julukan itu muncul dari masyarakat.
Nama panglima itu suatu kehormatan dari masyarakat.
"Karena saya banyak menolong dan peduli masyarakat, makanya saya tetap pertahankan nama panglima itu."
Hidayat menggambarkan seorang pemimpin, jangan makan uang alat kesehatan, pendidikan, dan aspal.
Artinya semua barang yang dibeli itu yang terbaik.
"Jangan bermain proyek, kalau saya jadi pimpinan itu tidak akan saya sentuh," katanya.
Jika terpilih menjadi gubernur, hal pertama yang dilakukan Hidayat Arsani adalah merangkul semua musuh.
"Ketika menjadi musuh saya akan saya temui dan akan saya ajak, untuk membangun Provinsi Bangka Belitung," ujarnya.
Profil Hidayat Arsani
Nama Hidayat Arsani tidak asing bagi masyarakat Bangka Belitung.
Dia adalah Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung 12 Mei 2014 hingga 12 Mei 2017.
Hidayat adalah pengusaha berbagai bidang, di bawah bendera Arsani Group.
Gubernur Babel Ir Eko Maulana Ali, memberikannya penghargaan Maha Karya Pembangunan tahun 2012.
Dia membangun Bangka Belitung mulai dari pabrik perkebunan, hotel, plaza, dan rumah sakit.
Rumah Sakit Arsani, Rumah Sakit Muhaya dan Rumah Sakit Almah, adalah karyanya.
Hidayat Arsani juga mendapat julukan sebagai Presiden Timah, Presiden Tambak Udang, hingga menjabat sebagai Ketua Umum APTIN (Asosiasi Petani Tambak Indonesia Nusantara) sampai dengan sekarang.
Tahun 2013 mendapat gelar Datuk Radindo Panglima Bumi Bertuah oleh pemangku adat Suku Jerieng di Setana Melayu Jerieng.
Hidayat Arsani membangun sebuah sekolah Islam yakni Sekolah Islam Al-Azhar Pangkalpinang.
Biodata
Lahir: Pangkalpinang, 21 Agustus 1963
Partai politik: Partai Golongan Karya
Istri: Ni Komang Widari
Anak: Hendra Erwanto, Hary Iswanto, Handy Hidayat, Hery Wijaya, M Habibi
Ketua DPD I Partai Golkar Bangka Belitung (2013-2017)
Presiden Asosiasi Tambang Timah Indonesia (ATTI) Bangka Belitung
Ketua Asosiasi Petambak Udang Indonesia (APTIN) Bangka Belitung
Riwayat Jabatan
Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (2014–2017)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Sosok Hidayat Arsani Gubernur Bangka Belitung, Konflik dengan Wagub Hellyana, Baru 3 Bulan Menjabat
Bangka Belitung
Babel
Gubernur Bangka Belitung
Wakil Gubernur Bangka Belitung
Hidayat Arsani
Hellyana
profil
Profil AKP Nurhayati Kapolsek Perempuan Satu-satunya di Bone, Doktor Lulusan UMI |
![]() |
---|
Sosok Putri Zulkifli Hasan DPR RI Janji Kawal Kematian Driver Ojol Ditabrak Taktis Brimob |
![]() |
---|
Profil Sertu Beni Sesean Raih Perunggu Kejuaraan Karate Dunia, Dandim 1403 Palopo Beri Penghargaan |
![]() |
---|
Profil Gus Irfan Kader NU Pernah Bantu Prabowo di Pilpres 2019 Tunggu Restu Jadi Menteri Haji |
![]() |
---|
Profil Mochamad Irfan Yusuf Calon Kuat Menteri Haji dan Umrah, Wakil Ketua LPNU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.