Jalan Rusak di Gowa
Warga Desak Pemerintah Perbaiki Jalan Menuju Malino, Darmawangsyah Muin: Gubernur Janji Tahun Ini
Wabup Gowa minta jalan ke Malino segera dibenahi. Wisatawan keluhkan banyak jalan rusak dan berlubang. Pemprov janji perbaikan Oktober 2025.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-GOWA.COM – Infrastruktur jalan menuju kawasan wisata Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dinilai sangat perlu dibenahi.
Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, mengakui infrastruktur, terutama jalan menuju Malino, membutuhkan perhatian khusus.
“Memang kita sementara berkoordinasi dengan Pemprov yang merupakan jalur provinsi yang kita lewati ke arah Malino,” ujarnya usai pembukaan Beautiful Malino di kawasan Hutan Pinus, Kecamatan Tinggimoncong, Gowa, Rabu (9/7/2025) malam.
Ia meyakini Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, akan fokus membenahi infrastruktur jalan tersebut.
“Gubernur Sulsel sudah menjanjikan tahun ini, beliau akan memperbaiki jalur-jalur ke Malino. Kita berharap kualitas semakin baik, sehingga perbaikan tahun ini bisa dinikmati masyarakat secara jangka panjang jika kualitasnya lebih baik,” jelasnya.
Darmawangsyah berharap Pemerintah Provinsi Sulsel berkomitmen membenahi infrastruktur agar masyarakat dan wisatawan bisa menikmati akses jalan yang mulus menuju Malino.
“Sehingga bisa meningkatkan perputaran ekonomi dan PAD kita juga meningkat,” ucapnya.
Menurutnya, tahun ini Beautiful Malino hadir dengan konsep yang lebih mengedepankan unsur budaya dan keaslian khas Gowa.
“Beautiful Malino ini adalah agenda pemerintahan daerah Kabupaten Gowa, dan sudah dilaksanakan sebelumnya. Kita sisa lanjutkan saja. Tapi konsepnya cukup berbeda karena kita ingin menampilkan secara kultur budaya, keaslian dari Gowa itu sendiri,” bebernya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam menyukseskan kegiatan tersebut.
“Untuk keterlibatan dinas-dinas itu adalah sebuah kewajiban untuk saling berkolaborasi bekerja sama untuk mensukseskan acara ini. Karena kegiatan ini digagas dan diinisiasi langsung oleh kami dan secara keseluruhan di Gowa,” ucapnya.
Selain sebagai ajang pelestarian budaya dan promosi pariwisata, Beautiful Malino juga ditargetkan mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kami berharap BM ini bisa membangkitkan perputaran ekonomi, sehingga kedatangan wisatawan ke Malino semakin besar. Kami yakin peningkatan PAD dan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.
Ia mengatakan, secara jangka panjang, Beautiful Malino diharapkan menjadi ajang berskala nasional hingga internasional.
“Kami akan terus memperkenalkan agar Beautiful Malino dikenal di seluruh Indonesia. Bahkan kalau bisa ada kegiatan nasional yang melibatkan mancanegara,” ujarnya optimis.
Terpisah, seorang wisatawan bernama Agung mengeluhkan kondisi jalan menuju Malino.
Ia menyebut banyak jalan rusak parah di sepanjang Poros Malino, mulai dari Kecamatan Sungguminasa, Parangloe, hingga Tinggimoncong.
“Iye harus hati-hati karena banyak lubang dan jalan rusak. Apalagi kalau hujan, sehingga lubang tertutup air. Kami harap pemerintah dapat segera perbaiki jalanan ke Malino,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel, Ir Astina Abbas, mengaku dalam beberapa hari ke depan pihaknya fokus menangani beberapa ruas jalan di Gowa.
“Insya Allah ini terus kita laksanakan. Selain di Poros Bilayya Pattallassang, kami juga akan bergeser ke Jalan Poros Malino (Lonjoboko). Jadi ada beberapa ruas jalan kita tangani, baik menggunakan paving maupun sirtu,” katanya.
Ia menyampaikan, Pemerintah Provinsi Sulsel akan segera melakukan perbaikan jalan secara permanen menggunakan beton, yang diperkirakan mulai Oktober 2025 mendatang.
“Tahun ini sebenarnya Gowa masuk dalam perbaikan konstruksi jalan beton. Mulai Jalan Yasin Limpo, Bu’rung-Bu’rung – Bili-bili dan Sungguminasa – Malino. Tapi mungkin pelaksanaannya baru mulai dilakukan pada Oktober nanti, sehingga hari ini kita tangani sementara agar jalan bisa rata dan tentunya memberikan kenyamanan bagi pengendara,” sebutnya. (*)
Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.