Harga Beras Meroket Warga Parepare Menjerit, Pemkot Tunggu Inisiatif Bulog
Saat ini harga beras jenis medium sebesar Rp 15.500 per kilogram (Kg), sementara untuk jenis premium tembus Rp 16.500 hingga Rp 17 ribu per Kg.
Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE - Warga di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai mengeluh akibat mahalnya harga beras.
Saat ini harga beras jenis medium sebesar Rp 15.500 per kilogram (Kg), sementara untuk jenis premium tembus Rp 16.500 hingga Rp 17 ribu per Kg.
Padahal sebelumnya hanya di kisaran harga Rp 13 ribu hingga Rp 13.500 per Kg.
"Kelewatan sekali mi mahalnya, tersiksa kita kalau begini," kata salah seorang warga bernama Widya.
Widya mengungkapkan, setiap bulannya keluarganya mengkonsumsi beras 5-8 Kilogram (Kg).
Kata dia, melonjaknya harga beras membuat dirinya harus membeli sedikit demi sedikit.
"Berapa di', sekitar 5-8 Kilo (konsumsi beras per bulan). Kalau mahal begini terpaksa beli sedikit-sedikit dulu, 2 kilo begitu, karena kita mau beli bahan makanan lain juga," ungkapnya.
"Iya, tidak bisa juga dikurangi (konsumsi beras) karena seperti tidak makan kalau tidak ada nasi," ucapnya.
Baca juga: Bulog Tahan Cadangan Beras di Gudang Picu Harga Beras di Parepare Mendadak Naik
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Parepare, Muhammad Idris tidak bisa berbuat banyak atas melonjaknya harga beras di pasaran.
Menurutnya, pihaknya juga sementara menunggu Bulog mengeluarkan beras untuk mengintervensi harga.
"Kita belum punya mekanisme penetrasi pasar karena terkait beras itu Bulog sepenuhnya. Kita selama ini mengandalkan beras SPHP yang dikhususkan untuk stabilkan pasokan dan harga, tapi Bulog juga masih tunggu persetujuan Bapanas," ujarnya.
Bulog Tahan Cadangan Beras di Gudang
Sebelumnya, salah seorang pedagang beras di Pasar Lakessi Parepare bernama Nasir mengatakan, sebelum mengalami kenaikan harga beras hanya di kisaran Rp 13 ribu hingga Rp 13.500 per Kg.
Kata dia, harga kebutuhan pokok masyarakat tersebut sudah mulai merangkak naik sejak Mei 2025.
"Naik sekali sekarang harganya pak, barusan ini tinggi. Sekarang itu Rp 15.500 per Kg kalau medium, Rp 17 ribu per Kg premium, dulunya cuma di kisaran Rp 13 ribu per Kg," katanya saat ditemui Tribun-Timur.com, Selasa (8/7/2025).
"Pokoknya mulai Mei kemarin, naik sedikit-sedikit begitu," lanjutnya.
Nasir mengungkapkan, naiknya harga beras di pasaran dipengaruhi kurangnya stok di tempat penggilingan dikarenakan semuanya terserap di Bulog.
Sementara Bulog lanjut dia, hingga kini belum menyalurkan beras ke pasaran.
"Tidak ada beras di penggilingan, karena masuk semua di Bulog dan belum na salurkan. Tidak tau kapan (Bulog menyalurkan beras)," ungkapnya.
Terpisah Pimpinan Cabang Bulog Parepare, Muhammad Junaedy mengutarakan, di gudang Bulog Parepare saat ini memiliki stok 105 ribu ton cadangan beras.
Dia menjelaskan, pihaknya belum melakukan intervensi harga beras di pasaran dikarenakan belum mendapat perintah dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
"Stok Parepare 105 ribu ton cadangan beras pemerintah (CBP) semua itu pak. Kami Bulog itu belum menerima perintah untuk melakukan stabilisasi harga, khususnya beras. Pada prinsipnya kan Bulog sebagai operator, kami butuh perintah tingkat kementerian, dalam hal ini Bapanas," jelasnya.
Junaedy menambahkan, belum keluarnya perintah stabilisasi harga dari Bapanas ini terjadi di seluruh wilayah di Indonesia.
Menurutnya, pihaknya akan segera melakukan stabilisasi harga beras di pasaran jika sudah ada perintah dari Bapanas.
"Prinsipnya kami hanya operator. Ini terjadi di semua wilayah Indonesia, tapi kalau hari ini keluar perintah, hari ini kami stabilisasi harga langsung," ujarnya.(*)
Cek Bansos di cekbansos.kemensos.go.id, Siapkan KTP Jangan Salah Daerah |
![]() |
---|
Ekonomi Parepare Pulih, Pertumbuhan Kuartal II Capai 4,46 Persen |
![]() |
---|
Cara Cek Penerima Bantuan Beras Bulan Oktober November 2025, Siapkan KTP |
![]() |
---|
Wali Kota Tasming Hamid Dukung Implementasi Tridarma PoltekMu di Parepare |
![]() |
---|
PSM Makassar Bidik Kemenangan Perdana, Persija Jadi Ujian di Parepare |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.