Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bulog Tahan Cadangan Beras di Gudang Picu Harga Beras di Parepare Mendadak Naik

Kata dia, harga kebutuhan pokok masyarakat tersebut sudah mulai merangkak naik sejak Mei 2025.

Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/RACHMAT
HARGA BERAS MAHAL. Pedagang beras, Nasir saat menunggu pembeli di Pasar Lakessi Parepare, Selasa (8/7/2025). Nasir mengungkapkan, harga beras melonjak drastis dari Rp 13 per Kg menjadi Rp 17 per Kg. 

TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE -- Harga beras dan tomat mengalami lonjakan di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Saat ini harga beras jenis medium sebesar Rp 15.500 per kilogram (Kg), sementara untuk jenis premium tembus Rp 16.500 hingga Rp 17 ribu per Kg.

Salah seorang pedagang beras di Pasar Lakessi Parepare bernama Nasir mengatakan, sebelum mengalami kenaikan harga beras hanya di kisaran Rp 13 ribu hingga Rp 13.500 per Kg.

Kata dia, harga kebutuhan pokok masyarakat tersebut sudah mulai merangkak naik sejak Mei 2025.

"Naik sekali sekarang harganya pak, barusan ini tinggi. Sekarang itu Rp 15.500 per Kg kalau medium, Rp 17 ribu per Kg premium, dulunya cuma di kisaran Rp 13 ribu per Kg," katanya saat ditemui Tribun-Timur.com, Selasa (8/7/2025).

"Pokoknya mulai Mei kemarin, naik sedikit-sedikit begitu," lanjutnya.

Nasir mengungkapkan, naiknya harga beras di pasaran dipengaruhi kurangnya stok di tempat penggilingan dikarenakan semuanya terserap di Bulog.

Sementara Bulog lanjut dia, hingga kini belum menyalurkan beras ke pasaran.

"Tidak ada beras di penggilingan, karena masuk semua di Bulog dan belum na salurkan. Tidak tau kapan (Bulog menyalurkan beras)," ungkapnya.

Terpisah Pimpinan Cabang Bulog Parepare, Muhammad Junaedy mengutarakan, di gudang Bulog Parepare saat ini memiliki stok 105 ribu ton cadangan beras.

Dia menjelaskan, pihaknya belum melakukan intervensi harga beras di pasaran dikarenakan belum mendapat perintah dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

"Stok Parepare 105 ribu ton cadangan beras pemerintah (CBP) semua itu pak. Kami Bulog itu belum menerima perintah untuk melakukan stabilisasi harga, khususnya beras. Pada prinsipnya kan Bulog sebagai operator, kami butuh perintah tingkat kementerian, dalam hal ini Bapanas," jelasnya.

Junaedy menambahkan, belum keluarnya perintah stabilisasi harga dari Bapanas ini terjadi di seluruh wilayah di Indonesia.

Menurutnya, pihaknya akan segera melakukan stabilisasi harga beras di pasaran jika sudah ada perintah dari Bapanas.

"Prinsipnya kami hanya operator. Ini terjadi di semua wilayah Indonesia, tapi kalau hari ini keluar perintah, hari ini kami stabilisasi harga langsung," ujarnya.(*)

 

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Rachmat Ariadi

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved